“Baik, Tuan Guru. Tapi Tuan Guru harus percaya, bahwa Tuan Guru akan baik-baik saja. Meskipun tak ada ramuan untuk menyembuhkan luka di dalam tubuhmu, aku akan mencarinya meskipun itu berada di ujung dunia! Bertahanlah Tuan Guru, aku tak akan membalaskan dendamku pada Adji Darma,” isak Bimantara.Ki Walang mencoba tertawa di tengah lemahnya. “Kau memang ceroboh. Bertindak tanpa memikirkan akibat kedepannya. Tapi aku suka kau begitu.”“Bertahanlah, Tuan Guru! Jangan pergi dariku!” isak Bimantara.“Peganglah tanganku,” pinta Ki Walang padanya.Bimantara pun meraih tangan Ki Walang lalu menggengamnya dengan erat sambil terisak.“Mulai sekarang aku memberimu gelar ; Pendekar Kaki Satu,” ucap Ki Walang.Bimantara terisak dengan haru. Tak lama kemudian sebuah cahaya keluar dari tubuh Ki Walang, cahaya itu mengalir dari genggaman tangan Bimantara hingga mengaliri tubuh Bimantara. Bimantara
Read more