Bimantara masih berdiri terpaku menghadap gerbang istana Kerajaan Nusantara Timur. Anehnya para prajurit di dalam sana berhenti menyerang. Kepala Perguruan dan para pendekarnya tampak menunggu keputusan Bimantara selanjutnya. Begitupun dengan Kakek Sangkala dan Kepala Perguruan Elang Putih bersama pasukannya.Wira tiba-tiba mendekati Bimantara.“Aku pernah mendengar, kalau kekuatan iblis tidak bisa ditaklukkan dengan kekuatan manusia,” ucap Wira tiba-tiba. Bagaimana pun dia adalah Dewa Angin yang menyamar menjadi murid Perguruan Matahari. Dia sengaja menemani Bimantara untuk memberi petunjuk-petunjuk, dia tidak boleh ikut campur dalam membasmi musuh, hanya boleh menggunakan ilmu yang diberikan oleh Perguruan Matahari saja padanya, hanya pada sampai tingkatan itu saja.“Dari mana kau tahu?” tanya Bimantara.“Sejak aku keluar dari Perguruan Matahari, ada seorang kakek-kakek yang memberitahuku,” jawab Wira.“L
Baca selengkapnya