Raja Dwilaga berdiri saat melihat kedatangan Panglima Sada sendirian menuju singgasananya. Semua pejabat istana pun berdiri dengan penasaran, menunggu laporan dari sang Panglima. Saat Panglima Sada tiba di hadapan Raja Dwilaga, dia berlutut penuh hormat padanya lalu bicara padanya. “Ampun, Yang Mulia. Pangeran Sakai dan teman-teman seperguruannya sudah berhasil melaksanakan misi perguruan matahari untuk membasmi keberadaan Perguruan Tengkorak di muka bumi ini! Saat ini Gajendra dan murid-muridnya telah mati,” ucap Panglima Sada. Raja Dwilaga tampak haru mendengarnya. “Syukurlah! Aku senang mendengarnya,” sahut Raja Dwilaga padanya. “Tapi ada berita duka yang ingin hamba sampaikan yang mulia!” ucap Panglima Sada. “Apa itu, Panglima?” tanya Raja Dwilaga penasaran. “Semua pasukanku gugur dalam membantu misi itu dan Pangeran Kantata yang tiba-tiba datang menghalangi misi Pangeran Sakai, telah mati di tangan Pangeran Sakai sendiri,” jawab Panglima Sada yang masih menunduk hormat pada
Baca selengkapnya