Home / Romansa / Kontrak Eksklusif untuk KANAYA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Kontrak Eksklusif untuk KANAYA: Chapter 71 - Chapter 80

106 Chapters

Kecurigaan Alen

"Iya. Saya ...," kata Naya terhenti."Sudah saya kira akan seperti itu. Padahal, kakak sangat cantik dan penampilan kakak mewah seperti konglomerat. Masa' membayar 250 saja nggak bisa!" tutur kasir itu yang terdengar begitu menyakitkan."Apa bicara kamu tak bisa sopan sedikit?" ucap Azka yang mengejutkan Kanaya.Naya terbelalak kaget melihat seorang lelaki yang sangat tak asing baginya.Bukankah lelaki ini yang menolongku waktu anak buahnya pak Lukman mencariku? tanya batin Naya yang mengingat jelas wajahnya."Apa atasan kamu tak melatih berbicara dengan sopan pada pembeli?" Sang kasir terdiam dan tak mampu berucap."Berapa semuanya? Biar saya yang bayar!" kata Azka menyodorkan beberapa lembar uang untuk membayar barang belanjaan milik Kanaya.Di luar, Naya tak berhenti berterima kasih pada Azka. Dua kali sudah, Azka menolong dirinya."Berhentilah mengucapkannya! Hampir lima kali kamu mengucapkan kata terima kasih padaku ...!" tutur Azka terhenti."Aku tak mungkin lupa akan pertolon
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

Istri buat Azka

Alen membuka dan terbelalak kaget saat melihat isi pesan singkat yang tertuju pada istrinya.("Pagi, Nay!")("Ini aku Azka. Di save ya nomorku.")Azka? Siapa dia? Berani-beraninya dia menyuruh istriku menyimpan nomornya! gumam batin Alen melirik ke arah istrinya.Alen menatap ke arah ponsel dan mulai membaca satu persatu beberapa chat yang di kirim oleh orang yang tidak ia kenal.("Jika kamu sudah bangun, tolong balas chat dariku, ya!")("Aku ingin sekali ngobrol denganmu!")Seketika, emosi Alen tak tertahan. Dadanya seakan terasa sesak saat mengingat kata-kata yang terbilang merayu istrinya tersebut.Naya terbangun dari tidurnya. Ia mendongak menatap suaminya yang beralih duduk bersandar di sampingnya.Alisnya bertaut, bibirnya merapat saat suaminya melepas tangannya yang melingkar di perut sispex milik alen."Ada apa, Mas?" tanya naya beralih duduk di depan alen.Alen menatapnya dengan tajam. Tatapan matanya memicing seakan ingin meluapkan emosi yang ada.Naya terkejut saat tiba-tib
last updateLast Updated : 2022-07-10
Read more

Kepanikan Kanaya

"Iya!" jawab azka tersenyum menatap ayahnya yang mulai masuk ke dalam rumah."Tapi, sampai saat ini aku belum tau istri nya alen. Apa memang cantik banget, ya?" tanya Azka penasaran."Ah, sudahlah! Ngapain juga mikirin istrinya alen. Yang terpenting sekarang, bagaimana caranya aku bisa bertemu kembali dengan Kanaya," gegas Azka melajukan motor balapnya.Di depan rumah, Alen mencium kening istrinya. Sebuah tanda perpisahan setiap dirinya akan pergi bekerja."Ati-ati, ya, Mas!" kata Naya mencium punggung tangan suaminya."Iya. Kamu istirahat dengan baik. Jangan pergi ke mana- ke mana!" pinta Alen mengingatkan."Heem," jawab Naya menganggukkan kepala."Ya sudah, kalo begitu aku berangkat, ya!" kata Alen melepas jemari tangan istrinya yang begitu mulus.Naya tak berhenti melambaikan tangannya. Ia mulai menghela nafas panjang, senyumnya juga mulai memudar melihat suaminya yang tak terlihat lagi. Sejenak, ia menunduk memegang perut miliknya tersebut."Sayang, papa lagi kerja! Kamu baik-bai
last updateLast Updated : 2022-07-13
Read more

Design untuk ibu Ana

Ada pesan untukmu! perkataan Alen yang terlintas di pikirannya.Spontan, Naya terbelalak kaget akan ucapan alen yang terlontar saat ia bangun tidur."Jadi, mas Alen membacanya?" tanya naya seraya melipat bibirnya."Ya Tuhan, apa karena ini mas Alen sempat terdiam padaku?" Drt ... Drt ...Sesaat, Naya menunduk menatap ke arah benda layar pipih yang ada di tangannya."Bu Ana?" tanya Naya mulai mengangkat vidio call dari atasannya sekaligus tante dari sang suami."Siang, Bu!" jawab Naya seraya melambaikan tangan ke arah ibu Ana yang wajahnya terpampang jelas di layar ponsel."Naya, ibu baru saja lihat postingan kamu di media sosial. Berapa harga per designnya?" tanya ibu Ana seraya membenarkan kacamatanya.Naya tersenyum tipis. Ia tak menyangka jika atasannya lebih dulu mengetahui postingannya lebih dulu daripada orang lain. Padahal, dari lubuk hatinya yang paling dalam. Ia ingin sekali mendirikan butik sendiri tanpa ada bayang-bayang dari ibu Ana."Naya, kenapa kamu malah senyum-senyum?
last updateLast Updated : 2022-07-14
Read more

Ibu Ana or tante Ana

"Ya sudah. Kalo begitu aku antar kamu, ya? Kebetulan hari ini aku tak ada kegiatan," pinta azka berharap.Dari seberang jalan, ibu ana mengernyit menatap lelaki yang berdiri di samping Kanaya."Siapa lelaki itu? Berani-beraninya dia mencoba menggoda istri keponakanku?" kata Ibu ana memicing."Gimana?" tanya Azka yang tak sabar menunggu jawaban dari kanaya."Sebelumnya terimakasih banget atas tawarannya. Tapi, maaf. Aku ke sini nggak sendirian," tutur naya yang seketika membuat senyum azka memudar.Nggak sendirian? Apa jangan-jangan naya bersama kekasih hatinya atau malah dengan suaminya? tanya batin Azka mulai panik. "Nah, itu dia?" tunjuk naya dengan senyum manisnya.Azka seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Pikirannya mulai panik dan sungguh tak siap jika melihat kenyataan yang sebenarnya."Lama nunggu, ya!" Perkataan suara khas wanita membuat azka lega mendengarnya."Tidak, Bu!" jawab naya terdengar begitu lembut."Naya, siapa dia!" tunjuk ibu ana seraya menyerahkan es ding
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more

Butik Andara

"Ya terserah kamu!" gegas Alen mulai masuk ke dalam mobil sang tante.Nanti kamu juga bakal tau wanita itu siapa? Sudah pasti kamu mengenal karyawan tante kamu itu! kata batin Azka memakai helm dan meluncurkan motor balapnya mengikuti alen yang lebih dulu meninggalkannya.Alen tersenyum saat mendapati ponsel istrinya yang tergeletak di jok samping.Syukurlah! Kalian baik-baik saja! kata batin Alen mulai melajukan kendaraannya.Selesai melihat design miliknya yang telah di proses, Naya berjalan menghampiri tas miliknya yang sedari tadi tergeletak di kursi."Pasti mas Alen menghubungiku balik," kata Naya merogoh ponsel yang selalu ia taruh dalam tas kecilnya. Sesaat, kedua alis naya bertaut ketika tak mendapati ponsel miliknya."Handphoneku? Ke mana handphoneku?" tanya Naya yang terus mencari. Ibu ana yang melihatnya pun mengernyit. Saking penasarannya, ia mulai melangkah menghampiri naya yang sibuk mencari sesuatu."Naya, cari apa?" tanya ibu ana."Bu, tolong hubungi nomor naya. Handp
last updateLast Updated : 2022-07-16
Read more

Rencana Arga

"Oiya, kamu kan temannya kanaya, sudah pastilah kamu mengenal keponakan tante itu. Ah, bagaimana aku ini? Bisa-bisanya aku bertanya seperti itu sama kamu," ucap ibu ana yang membuat azka bingung.Kenapa tante ana mengkaitkan kanaya dengan Alen? tanya batin Azka yang seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Bibirnya merapat sembari mencerna kata-kata yang membuatnya berpikir terlalu dalam.Heh, iya iyalah tante ana mengkaitkan kanaya dengan alen. Secara, kanaya adalah karyawan kesayangannya tantenya alen. Sudah pasti mereka saling mengenal. Hah, kalo tau begini, sudah pasti aku memberi tahu alen siapa wanita itu! kata Azka tersenyum seraya menghela nafas panjang."Duduklah dulu! Kamu mau minum apa? Es teh, aneka jus atau kopi?" tanya ibu ana seraya duduk di tempat santainya."Tak usah repot-repot, Tante. Sebenarnya saya ke sini hanya untuk ...," kata Azka terhenti lagi."Ah, Kamu. Nggak usah sungkan, lagian kamu itu sudah menolong tante, lho! Biarkan tante menjamu kamu dengan baik,
last updateLast Updated : 2022-07-19
Read more

Ternyata azka sahabatnya

Bisa-bisanya, orang itu memanfaatkan kondisi ini untuk mendekati istriku! gumam batin Alen menghela nafas panjang. Bibirnya merapat seraya meredam amarah yang mulai muncul kembali."Hubungi dia! Aku ingin bicara dengannya!" ucap Alen yang membuat naya seakan tak mampu menegak salivanya sendiri."Kenapa? Apa kamu takut jika aku menghajarnya?" tanya Alen yang melihat istrinya terdiam menatapnya.Alen menegak salivanya dengan paksa. Begitu polosnya ia memiliki istri seperti kanaya. Diam dan terus memandang, itulah yang selalu dilakukan kanaya padanya."Mas alen tak marah jika aku yang menghubunginya? Apa tidak sebaiknya mas alen saja yang menghubunginya?" ujar Naya yang membuat Alen berpaling."Kirim pesan ke dia. Dan ajak dia makan malam di restoran kesukaanmu," kata Alen pergi meninggalkan naya seorang diri.Naya menegak salivanya dengan paksa. Bibirnya merapat seraya menatap lelaki yang selalu melindungi dirinya. Terlihat begitu jelas, suaminya sakit hati karena kejujurannya itu. Yac
last updateLast Updated : 2022-07-20
Read more

Motor kesayangan

Azka mulai menscroll-scroll layar ponsel yang selalu di tangannya. Ia mencoba menghubungi kanaya dan memastikan keberadaannya. Tapi, niatnya terhenti saat suara khas yang tak asing baginya berbicara dengannya."Maaf, sudah membuat anda menunggu lama!" kata Alen terkejut melihat orang yang menolong istrinya adalah sahabatnya sendiri."Alen!" Azka seketika berdiri menatap sahabatnya yang meletakkan koper di atas meja yang tersedia.Jadi, orang itu azka! kata batin alen menegak salivanya dengan paksa."Alen, kamu ngapain di sini? Apa kamu meeting dengan klien? Di meja mana?" tanya Azka berputar menatap sekelilingnya yang sepi dari pengunjung. Alen menghela nafas panjang. Dengan santai, ia menopangkan kedua tangan di dada sembari menyilangkan kedua kakinya."Kamu ngapain di sini? Pergilah! Sebentar lagi wanitaku akan datang!" usir Azka menarik tangan alen agar pindah ke tempat lain.Wanitaku? Bisa-bisanya bilang istriku sebagai wanitanya! kata batin Alen tersenyum sinis mendengar perkata
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

Azka Syok

"Mas, kita tak mungkin melawan mereka!" kata Diego yang mendempetkan punggung tepat di punggung Alen.Sial! Bisa-bisanya jumlah mereka melebihi kemampuanku! kata batin Alen dengan keringat yang membasahi dirinya.Alen mengernyit. Kedua matanya tak berhenti menatap ke arah salah satu orang bermasker yang berjalan menghampiri dirinya."Tanda tanganilah dokumen ini! Setelah itu, anda bisa pulang dengan selamat," kata orang tersebut seraya menyodorkan selembar kertas pada Alen.Alen mengernyip. Sudut matanya mengerut melihat sebuah dokumen yang terlihat samar olehnya.Sesaat, ia mendongak dan melempar kertas tersebut tepat di hadapan orang yang memakai baju serba hitam itu."Siapa yang menyuruhmu? Jika dia ingin tanda tangan dariku, suruh dia menemuiku secara langsung!" ucap Alen dengan berani."Tak seharusnya anda mempersulit kami! Hajar, mereka!" seru orang tersebut pada anak buahnya yang siap menghajar Alen dan Diego.Perkelahian pun tak terhindarkan. Sekuat tenaga dan kemampuan, Alen
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status