Home / Romansa / Kontrak Eksklusif untuk KANAYA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kontrak Eksklusif untuk KANAYA: Chapter 81 - Chapter 90

106 Chapters

Cinta baru Laura

Senyum Azka memudar seketika melihat istri sahabatnya adalah wanita yang ia dambakan."Naya!" kata Azka seakan tak percaya.Alen menyeringai dan terlihat senang melihat ekspresi sahabatnya yang syok dengan kenyataan yang ada."Senang bertemu denganmu lagi. Jujur! Aku tak menyangka jika kamu adalah sahabat dekat suamiku!" tutur Naya yang seketika membuat hati azka hancur berkeping-keping. Padahal, baru saja ia berharap kalo ia salah paham dengan apa yang ia lihat.Suamiku? Jadi, benar dia istrinya Alen? tanya batin Azka seraya menegak salivanya sendiri dengan paksa."Sayang, tolong bilang sama Diego untuk istirahat di rumah!" pinta Alen yang sengaja memperlihatkan kemesraannya di depan Azka."Iya!" kata Naya pergi meninggalkan mereka berdua.Azka melirik ke arah ponsel naya yang ada di pangkuan sahabatnya itu. Tatapan mata Alen seakan menyimpan luka yang mendalam terhadapnya.Jaga mata dan hati kamu jika berhadapan dengan istriku!" Perkataan Alen yang terlintas kembali dalam benak azka
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more

Pertanggungjawaban Arga

"Laura, ngapain dia di sini? Dan kenapa dia terlihat begitu bahagia? Tumben banget ekspresi wajahnya seperti itu padaku. Apa jangan-jangan dia ingin uang dariku lagi?" tebak Arga dalam hati.Sejenak, kedua bola mata Arga terbelalak kaget saat Laura tiba-tiba memeluk dirinya layaknya seorang kekasih hati."Akhirnya aku menemukanmu, Kak!" kata Laura melepas pelukannya dan tersenyum senang menatap Arga yang masih syok akan tingkah lakunya."Why? Kenapa kakak menatapku seperti itu?" tanya Laura sembari memanyunkan bibir tipisnya itu. Jari jemari tangannya dengan aktif meraih tangan kekar yang dimiliki Arga.Arga menghela nafas panjang. Bibirnya merapat seraya melepas tangan Laura yang membuatnya begitu risi."Kenapa? Justru aku yang bertanya. Ada apa denganmu? Kenapa tingkah kamu seperti ini kepadaku?" tanya Arga menopangkan kedua tangan di dada. Wajahnya yang hitam manis mulai memancarkan emosi.Laura menghela nafas panjang, perlahan jemari tangannya dengan cepat melingkar di pinggang si
last updateLast Updated : 2022-08-13
Read more

Tak sesuai harapan

"Terserah kamu mengataiku lelaki brengsek, lelaki bejat atau apalah. Yang jelas, aku tak mau mempertanggungjawabkan anak yang kamu kandung. Iya kalo itu anakku tapi kalo bukan? Sudahlah! Aku tak mau memikirkannya lagi!" kata Arga berbalik dan terkejut saat mamanya berdiri tepat di hadapannya."Anak?" tanya mama Ana Towsar yang membuat Arga seakan tak mampu menegak salivanya sendiri."Ma-ma, sejak kapan mama berdiri di situ?" tanya Arga melangkah menghampiri sang mama tercinta."Lima menit yang lalu," jawab mama Ana dengan tatapan yang begitu serius."Lima menit yang lalu? Berarti, mama mendengarkan aku ...," kata Arga terhenti."Yach, tentu saja! Mama mendengarkan kalian bicara.Sekarang jelaskan, apa maksud pembicaraanmu dengan wanita itu?" tanya Mama yang membuat Arga terdiam dan tak mampu berkutik lagi.Di rumah sakit, Alen terus saja menatap Naya yang sedari tadi sibuk dengan buku dan pensil yang tak lepas dari tangannya. Hampir dua jam lamanya, Alen merasa tak di anggap ada.Sampa
last updateLast Updated : 2022-08-17
Read more

Pikiran Negatif Laura

Sial! Padahal, tujuanku curhat sama mama agar mama mau membantuku menyingkirkan Laura. Tapi, kenapa ini malah sebaliknya? Padahal, mama belum bertemu dengan Laura! kata batin Arga menggerutu.Di rumah, Laura terdiam seorang diri. Kedua bola matanya berputar menatap sekeliling kamar miliknya yang penuh dengan poster Alen Towsar."Bodoh, bodoh dan bodoh! Bagaimana bisa aku hamil dengan sepupu idolaku sendiri. Seharusnya, aku mengandung anak dari Alen Towsar, seorang pembalap terkenal," sesal Laura meraih minuman kaleng dan meneguknya secara perlahan. Glek glek glek ahhhhhh"Berani-beraninya dia bilang kalo anak ini bukan anaknya. Dia kira aku lupa apa tentang kejadian malam itu. Jelas-jelas dia bilang kalo dia sangat beruntung mendapatkan keperawananku. Dasar lelaki plin plan. Lihat saja! Aku akan datang ke rumahnya dan bilang apa yang sebenarnya terjadi. Jika dia masih mengelak, kita akan buktikan dengan tes DNA," gerutu Laura mendesah sebal. Sesaat, sudut matanya mengerut melihat pon
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Janji Opa

"Jadi, kamu berpikir aku akan membunuhmu?" tanya Arga tersenyum tipis dan mulai mendekati Laura."Ma-u apa ka-mu? Lepaskan aku! Lepaskan!" berontak Laura yang berusaha membuka pintu mobil.Deg degDegupan jantung Laura kian cepat. Tatapan mata tajam Arga seakan ingin berlari ke arahnya.Ya Tuhan, apa aku akan mati hari ini? kata batin Laura yang tak mampu melepas cengkeraman tangan Arga yang begitu kuat. Lentik indah bulu matanya tak berhenti mengerjap, bibir merahnya merapat menahan rasa takut yang mulai mencekam."Aku tak sejahat yang kamu bayangkan, Bodoh! Turutilah kemauanku. Hari ini, mamaku ingin bertemu denganmu," kata Arga melepas tangan Laura dan kembali menjalankan mobil yang mereka kendarai.Laura menoleh. Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa saat mengetahui kemana dirinya akan pergi.Jadi, dia ingin mempertemukanku dengan mamanya. Ya Tuhan, apa aku ini kenyataan? tanya batin Laura memegang kedua pipi tirusnya itu. Senyum manisnya mengembang saat semua ini memang kenyat
last updateLast Updated : 2022-08-23
Read more

Menantu konglomerat

Memang, dulu aku pernah mengatakan semua itu. Tapi, setelah melihat kelakuan licik putri angkatku itu, aku sangat menyesal dengan apa yang aku katakan dulu! gumam batin opa menoleh ke arah Elena yang sangat memperdulikan Ana Towsar, orang yang terang-terangan ingin menyingkirkan Elena dari dunia ini."Ayah! Ayah kenapa? Ayah baik-baik saja?" tanya bunda Elena memegang bahu sang ayah. Opa menoleh. Senyum tuanya mulai merekah dan dengan lembut memegang tangan putri tercintanya itu."Ayah baik-baik saja!" jawab opa datar."Ayah, ayah tak perlu mengkhawatirkan aku dan Alen. Secara materi, kami sudah terbilang sangat cukup. Ayah lihat sendiri kan! Elena sudah bisa membangun hotel dengan hasil jerih payahku sendiri dan Alen juga, dia sudah mempunyai usaha sendiri di tim balapnya tanpa menggunakan uang dari ayah," gumam Bunda Elena menjelaskan.Opa terdiam. Sudut matanya mengerut mengimbangi tegakan salivanya yang mengalir dengan sendirinya."Elena capek, berserteru dengan Kak Ana hanya kar
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Arga terdiam

Dengan cepat, mama Dina melangkah ke belakang dan sedikit menjauh dengan ancaman laura."Laura, apa menantu mama lebih kaya atau super duper kaya daripada suaminya Kanaya?" tanya mama Dina penasaran. Bulu mata indahnya tak berhenti mengerjap menatap Laura yang hanya diam menatapnya sekejap dan malah memilih merias wajahnya kembali."Mama setuju saja kamu menikah dengan siapa saja. Entah itu om-om ataupun kakek-kakek, mama tak peduli. Yang jelas dia bisa mencukupi kebutuhan hidup kita," kata mama Dina mengembangkan senyumnya.Laura mulai beranjak dan berjalan menghampiri mama Dina yang sangat menanti jawabannya. Jari jemari tangannya mulai meraih kedua tangan mamanya."Ma, mama tau kan? Tipe laura seperti apa? Dan tak mungkin banget jika Laura menikah dengan om-om ataupun kakek-kakek seperti yang mama katakan!" ujar Laura menjelaskan."Lalu, siapa dia? Jika bukan seperti itu siapa yang mau sama kamu? Perasaan selama ini kamu tak pernah jalan sama lelaki yang seumuran denganmu. Hanya po
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

Takut kehilangan

Naya menoleh dan terbelalak kaget melihat lelaki bertubuh besar yang sangat tak asing baginya."Apa kabar nona Inzen?" tanya Roy, salah satu orang suruhannya pak Lukman yang pernah membuat dirinya dalam situasi yang sangat berbahaya.Naya melangkah mundur. Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa saat melihat orang yang pernah menculiknya berdiri tepat di hadapannya. Langkah kakinya terhenti tepat di kursi panjang yang tersedia di trotoar."Nona Inzen, Anda tak perlu takut. Kedatangan saya ke sini hanya untuk memberikan ini pada Anda," kata Roy menyodorkan secarik kertas yang seperti sebuah surat.Dahi Naya mengernyit. Kedua bola matanya melirik ke arah Roy dan beralih pada surat yang ada di tangannya.Sejenak, Naya mendongak menatap ke arah Roy yang saat ini menjadi sopir pribadi Bu Angel, orang yang pernah ia tolong dalam sebuah kecelakaan.Ya Tuhan, ternyata beliau masih hidup? tanya batin Naya tersenyum melihat foto Bu Angel yang terselip dalam surat tersebut.Di mobil, Alen terse
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

Tanda tangan kontrak

Alen terdiam sejenak. Tegakan salivanya mengalir dengan paksa mendengar penuturan dari istrinya itu.Tapi, aku takut kamu meninggalkanku jika kamu tau apa yang terjadi yang sesungguhnya! kata batin Alen menghela nafas panjang. Tapi, aku yakin! Ketakutanku tak akan menjadi kenyataan.Alen menyeringai. Dengan lembut, ia mengusap tangan mulus yang menggenggam tangannya."Mas Alen terlihat sangat lelah. Naya buatin minum dulu, ya!" pinta Naya melepas tangan suaminya."Iya," lirih Alen tersenyum seraya menatap istrinya yang mulai melangkah menuju dapur."Dia benar-benar mengerti apa yang aku rasa," gumam Alen melepas jas miliknya.Sesaat, kedua bola matanya terbelalak kaget melihat ponsel yang bergetar memanggil. Sebuah nama orang yang seharusnya tak lagi menghubungi dirinya."Ngapain dia menghubungiku lagi? Apa dia mau pamer dengan pencapaiannya kali ini," gerutu Alen yang membiarkan Arga menghubunginya.Alen melangkah dan pergi ke arah naya yang masih sibuk menyiapkan minum untuknya. Se
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Keinginan mama Dina

"Sebelum kalian tanda tangan. Bacalah isi kontrak tersebut," kata Ana Towsar yang membuat mereka saling menatap satu sama lain.Kontrak? tanya batin mama Dina terkejut. Alis tipisnya bertaut. Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa mengimbangi rasa syok mendengar perkataan ana Towsar yang begitu mencengangkan."Maaf, Bu. Kontrak apa, ya?" tanya Laura mengernyit heran."Bacalah! Kamu pasti akan mengerti," tutur Ana Towsar tersenyum tipis.Laura mengambil dokumen yang tergeletak di hadapannya. Terbungkus rapi dan seperti berkas-berkas yang ada di kantor.Di kamar, Alen tak berhenti mengusap rambut panjang istrinya itu. Terurai panjang dan beraroma wangi yang begitu khas. Itulah yang membuat Alen selalu betah membelai rambut milik kanaya."Justru aku sangat senang mas Alen melepas salah satu pekerjaan, Mas. Kalo begini, aku bisa mendapatkan waktu lebih bersamamu tanpa harus meninggalkan pekerjaan yang lain." Perkataan Naya yang terlontar beberapa jam yang lalu.Alen menyeringai. Dengan
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status