Kantor sudah cukup ramai meskipun masih sangat pagi untuk ukuran jam kerja. Jika ada tahapan seperti saat ini, kami memang harus siap bekerja dua puluh empat jam. Sehingga datang ke kantor sangat pagi dan pulang hampir subuh bukan hal asing bagi kami. Sudah seminggu ini dilakukan sortir SS sehingga kantor sangat ramai oleh banyaknya tenaga borong sortir. Seperti biasa, setelah meletakkan tas di ruangan, aku menuju kantin untuk sarapan. Baru beberapa kali menyuap sarapanku, Sakta menelepon."Assalamualaikum, Na.""Wa'alaikumussalam.""Bisa ikut aku mengantar motor Sami? Biar baliknya kesini aku ada teman di jalan.""Hari ini aku nggak bisa. Kerjaan padat banget.""Berangkat malam aja, pulang besok. Besok nggak kerja 'kan?"Besok memang hari libur, tapi nanti malam aku sudah terlanjur janji makan malam bersama Haidar. Menggantikan makan malam yang dulu tertunda karena Gus Sami jatuh saat di rumah sakit."Sor
Read more