Suara dua lelaki yang tidak asing ditelingaku itu membawaku kembali kedunia nyata meninggalkan alam mimpi. Kurasakan guncangan ditubuhku dan tetesan air pada wajahku."Ayo, Mah. Kita renang. Mah, bangun."Aku membuka mata dan kudapati wajah basah Nabhan diatasku. "Hem, Mamah masih ngantuk." Aku kembali menutup mata. Namun Nabhan seolah tidak terima, ia terus menggoyangkan tubuhku."Biarin Mamah tidur, Gus," teriak Gus Sami dari luar bungalow, yang mungkin tepatnya dipinggir kolam renang.Bungalow tempat kami menginap tepat berada disamping kolam renang. Dan saat ini aku tertidur di ruang tamu bungalow usai sholat Subuh tadi. Hampir semalaman kami begadang, tidur sebentar lalu bangun sholat Subuh. Usai sholat Subuh aku melanjutkan tidur, sedangkan dua lelaki itu entah berkelana kemana. Cukup heran aku dibuatnya karena sepertinya mereka tidak dihinggapi rasa kantuk."Ayo, Mah. Bangun.""Iya, iya. Mamah bangun, tapi jangan paksa untuk be
Baca selengkapnya