/ Fiksi Sejarah / Kekuasaan (Ascendant) / 챕터 1 - 챕터 10

Kekuasaan (Ascendant) 의 모든 챕터: 챕터 1 - 챕터 10

44 챕터

PROLOG

Phoebe melihat darah di seluruh kerajaan. Phoebe melihat banyak mayat bergelimpangan di setiap lorong istana. Phoebe melihat orang kehilangan nyawa. Phoebe juga melihat suaminya dipenggal oleh adiknya sendiri.Phoebe menyesali kehidupannya yang malang. Menjadi seorang Ratu hanya mengantarkannya pada kematian yang tragis.Phoebe mengutuk siapapun yang terlibat dalam kudeta ini, akan tersiksa hingga ajal menjemput.Phoebe bersumpah, dia akan menghantui siapapun yang duduk di takhta itu. Phoebe bersumpah, dia akan mengutuk seluruh kerajaan tempat dia meregang nyawa dengan tidak adil. Aku mengutuk tempat ini penuh dengan malapetaka. Tanah akan basah dengan darah.Sungai akan penuh warna merah. Udara akan berbau bangkai. Jeritan para pengkhianat akan terdengar. Kau akan memilih membunuh dirimu sendiri daripada tercekik dengan ketakutan.
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

I

Delapan Belas Tahun Yang Lalu Levi mengurut pelipisnya. Dia tak senang, suasana hatinya sedang buruk. Laporan dari Menteri Pertahanan mengenai bandit dari Rhauven membuat kepalanya semakin sakit. Sudah dua hari Levi tidak tidur. Pernikahan adiknya, Liam, dengan anak perempuan dari Raja Vessia menyita hampir separuh pikirannya. Kerajaan Vessia meminta banyak hal, termasuk membuatkan istana kecil untuk Putri Lorelai Orivaris. Dengan alasan Lorelai ingin kedamaian setelah menikah nanti."Yang Mulia, bagaimana dengan bandit yang sudah ditangkap?" Menteri Pertahanan—Elliot Harridan—setengah mendesak Raja. Pikirannya juga sedang semrawut karena banyaknya kejadian yang menguras banyak tenaganya. Daerah perbatasan sedang kacau, karena tentara Rhauven salah menyerang tentaranya yang sedang menyamar untuk menangkap bandit yang berkeliaran di Gerian."Kita tetap menghukum para bandit. Meskipun mereka dari Rhauven, hukum tetap dila
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

II

Ini adalah musim dingin. Pertengahan musim dingin lebih tepatnya. Sulit untuk menemukan hewan buruan saat ini. Tapi bagi Effrayante, musim dingin adalah masa dimana makanan berlimpah.Para Alfa akan memantrai daerah teritori untuk tetap hangat, agar hewan-hewan dari luar masuk kedalam daerah yang dimantrai. Memudahkan mereka untuk mendapatkan hewan buruan. Ini juga masa dimana para gadis muda berlatih untuk memanah.Seperti Danina. Sejak pagi, dia sudah keluar dari rumah, berjalan ke utara, menuju kaki gunung. Bersemangat untuk belajar membidik sasaran. Dan sudah hampir setengah hari dia berdiri dibalik semak, bersembunyi. Mencari arah angin berhembus, mengambil anak panah, membidik, dan target yang di bidik meleset. Meleset sangat jauh.Rusa itu berlari menuju selatan, hilang dibalik rimbunan pakis-pakisan. Sementara dibelakangnya, seseorang terkikik geli. Dia tak ingin berbalik dan mendapati Loretta yang berdiri dibelakangnya menatap penuh hina. Tapi tubuhnya
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

III

Tak ada yang tahu apa yang ada didalam pikiran Putri Gerian. Semua orang takut padanya; pelayan, bangsawan, menteri, bahkan kedua orang tuanya. Gadis itu baru berusia enam belas tahun. Debutante yang dilakukannya setahun yang lalu membuat wajahnya yang rupawan menjadi standar kecantikan anak laki-laki dikalangan Brosnean—begitu para bangsawan menyebut diri mereka. Tapi, seperti kecantikannya yang membuat seluruh pria bertekuk lutut padanya, tak ada bandingannya dengan sisi misterius dirinya.Dirinya yang begitu tidak bisa digapai dan dipahami oleh siapapun.Ilvy sedang membaca buku di perpustakaan. Dia mencintai ketenangan didalam sini. Tidak ada dengungan yang memenuhi telinganya, tidak ada suara ibunya yang kekanak-kanakan, juga tidak ada suara ayahnya yang selalu merongrongnya untuk memilih salah satu pangeran dari Kerajaan yang beraliansi dengan Gerian.Gaunnya yang berwarna marun bergerak begitu lembut ketika dia menggoyangkan tubuhnya saat mengubah p
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

IV

Danina tidak pernah melihat Loretta semenjak pertemuan rahasia itu. Tak ada yang tahu kemana gadis itu menghilang—atau lebih tepatnya pergi. Nareef dan Sitaf tak ingin menjawab pertanyaan darinya. Dan itu membuatnya semakin frustasi.Tak ada yang paham Loretta sebaik Danina. Gadis itu pasti sedang murka dan hatinya terluka. Danina tahu apa yang dirasakan sahabatnya itu. Yatim piatu, tak memiliki siapapun. Meskipun hampir seluruh anggota Camsart yang tersisa menjadi yatim piatu, tapi tidak ada yang benar-benar mengenaskan seperti dirinya.Bahkan Dagan masih mempunyai sepupunya, Odvarr.Dan Danina yang memiliki kedua orang tua.Tapi tidak dengan Loretta. Tidak ada siapa-siapa yang tersisa darinya.Matahari belum muncul dan kunang-kunang masih menerangi tempat tinggal para Camsart. Tapi Danina sudah berada di luar rumah. Hanya ada beberapa orang yang sudah keluar rumah termasuk dirinya. Beberapa bertugas untuk menangkap ikan, beberapa lagi menge
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

V

Gadis itu menyusuri tanah becek yang selama beberapa tahun ini sering dia lewati. Meskipun hanya sekali atau dua kali dalam satu bulan, tapi tempat ini adalah salah satu dari tiga tempat yang membuatnya bisa menjadi orang lain. Tidak dikenali. Tidak diagung-agungkan.Menyelinap bukan perkara sulit baginya. Tidak ada tempat berbahaya baginya—selama dia bersama dengan makhluk yang kini berjarak dua langkah dibelakangnya. Ilvy akan pergi kemana saja, kapan saja, dengan orang kepercayaannya.Diluar, orang-orang memanggilnya Ississia. Nama yang pernah didengarnya tanpa sengaja dari mulut ibunya. Nama yang membuat ibunya ketakutan setengah mati. Nama, yang langsung dia sukai, yang dia harap akan menjadi hantu untuk ibunya selama wanita itu menjadi Ratu dengan cara merampas hak Ratu sebelumnya.Ilvy berbelok ke kanan. Melewati kedai makanan kumuh yang dipadati orang-orang mabuk. Pemiliknya adalah seorang janda yang memiliki anak gadis yang cantik. Orang-orang dat
last update최신 업데이트 : 2021-12-16
더 보기

VI

Danina ingin menangis. Ibunya terlalu kejam pada gadis yang selama ini dianggapnya seperti anak sendiri. Danina ingat betul bagaimana ibunya sangat menyayangi Loretta. Danina ingat, saat dirinya dan Loretta berumur sepuluh tahun, mereka hampir tenggelam di sungai. Ibunya menjerit histeris saat tau Loretta tidak bernapas. Ibunya bahkan menangis bahagia saat Sitaf memantrai Loretta agar bisa bernapas lagi. Memori itu terasa begitu segar dikepalanya.Tapi saat ini, memori itu membuatnya semakin terluka. Saat ini, orang-orang seperti menutupi sesuatu dan menyalahkan Loretta. Tidak. Mereka memang menyalahkan Loretta atas hal yang Danina tidak ketahui.Hal-hal yang sengaja ditutup-tutupi dari dirinya."Pulanglah, Dan. Ibu tidak ingin kau berkeliaran mencari Loretta."Danina menepis tangan ibunya. Kata-kata ibunya melukai dirinya semakin dalam. Apakah ibunya sangat benci dengan Loretta? Apakah selama ini semua orang hanya berpura-pura menyayangi Loretta?
last update최신 업데이트 : 2022-01-09
더 보기

VII

Pagi ini Ilvy terbangun karena suara gedoran kuat dari pintu kamarnya. Dirinya menggeliat, turun dari tubuh telanjang yang memeluk pinggangnya dengan erat. Dia menepuk pelan pipi Qeen, membangunkan makhluk dengan mata berwarna hitam itu. "Kau masih ingin tidur?" tanyanya pada Qeen yang hanya dibalas dengan anggukan kecil. "Tapi melihatmu telanjang membuatku merindukan malam, Qeen." Ujarnya kemudian."Aku bisa membuat malam datang lebih cepat, jika kau mau." Gumamnya.Ilvy tertawa—tawa tulus yang hanya diketahui oleh Qeen. Gadis itu kini keluar dari ranjang, memakai jubahnya semalam, kemudian membuka pintu.Suasana hatinya yang bagus pagi ini membuatnya ingin membuat kehebohan yang menyenangkan. Dirinya sadar, Qeen tak akan siap menerima makian dan pekikan pagi ini. Tapi Ilvy ingin sebuah hiburan.Didepan pintu, ibunya menatapnya dengan sorot terkejut. Penampilan putrinya itu seperti pelacur jalanan. Rambut berantakan, leher penuh dengan jejak merah,
last update최신 업데이트 : 2022-01-16
더 보기

VIII

"Berhentilah merajuk, Danina!" teriak Odvarr disusul gelak tawa. Disebelahnya, Xenon menyikut keras rusuknya, membuatnya mengaduh kesakitan. "Aww!""Jangan pedulikan dia, Danina!" teriak Xenon tak kalah kuat.  "Xenon si altruistik!" dengusnya penuh ejekan. "Hei Dan! Sudah setengah hari kau berada didalam sungai. Ikan-ikan akan menganggapmu bagian dari koloninya!" lagi, tawa Odvarr beradu dengan derasnya air sungai.Danina hanya memutar matanya. Membalas Odvarr hanya akan memperpanjang perdebatan. Laki-laki itu sangat suka membuat orang lain kesal. Dan dirinya tak ingin menjadi korban Odvarr.Danina masih sibuk menangkap ikan. Dia ingin membuat pesta besar malam ini. Bukan pesta sungguhan, hanya acara yang sama di setiap malam. Jika malam-malam sebelumnya para anggota klan saling berbagi, malam ini akan dibuatnya setiap Camsarian dan Effrayante kekenyangan.Alasan lainnya: Danina ingin menyibukkan dirinya agar pikirannya tidak kembali para Lor
last update최신 업데이트 : 2022-01-23
더 보기

IX

Sudah sembilan hari, dan Ilvy belum melihat tanda-tanda kehadiran Qeen. Pria itu pergi ke Rhauven. Seharusnya sudah pulang dua hari yang lalu, membawa wanita itu—Ississia. Seharusnya mereka sudah membawa wanita itu ke tempat aman. Di tempat yang tak akan bisa dijangkau oleh siapun, bahkan ibunya.Tapi kemana perginya pria itu? Apa yang sedang terjadi?Bahkan merpati pos juga tidak datang membawa surat dari Qeen!“Putri, perlukah aku mengganti teh Anda dengan yang baru?”Ilvy bergerak. Matanya mengerjap dua kali, kemudian menoleh. Pelayannya berdiri disebelahnya. Pelayan yang sudah mengurusnya sejak bayi. Orang yang lebih memahaminya daripada ibunya sendiri.Ilvy mengangguk. Cangkir teh diganti dengan yang baru. Ilvy bisa melihat uap berputar di atasnya. “Tammy,” panggilnya.“Ya, Yang Mulia!”“Bisakah kau mencarikan informasi untukku?”Tidak Ilvy, jangan gegabah! Bat
last update최신 업데이트 : 2022-01-30
더 보기
이전
12345
DMCA.com Protection Status