Home / Thriller / Bunuh Aku, Sayang! / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bunuh Aku, Sayang!: Chapter 61 - Chapter 70

103 Chapters

PENEMUAN MENARIK

“Ingat! Jangan banyak protes! Hari ini kau hanya boleh mengikuti ke mana pun aku pergi dan jangan coba-coba melepaskan diri dari genggaman tanganku.” Richie menatap Patty dengan tatapan serius.“Lalu, kalau aku suruh kau berbelanja, pilihlah hanya yang benar-benar kita butuhkan dan bayar dengan uang yang tadi aku berikan. Bisa dimengerti?”“Iya, tuan beruang!” Patty mengerucutkan bibirnya.Sejak dia selesai berganti pakaian, Richie tak berhenti mewanti-wanti dirinya hingga telinganya panas. Kalau Richie sedang dalam mode yang seperti itu, Patty jadi merasa seperti seorang anak kecil yang menyusahkan. Dia lalu menyelempangkan tasnya dan berjalan menuju pintu keluar dengan wajah kesal.Jarak dari rumah Richie menuju tengah kota cukuplah jauh. Mereka berkendara sekitar setengah jam sampai akhirnya berbelok di salah satu gang sempit dan memarkirkan mobilnya. Keluar dari dalam mobil, Patty dalam sekejap merasakan suasana yan
Read more

MATA-MATA KALANG KABUT

“Kenapa lama sekali?” Patty menerima uang kembalian dari kasir dengan wajah cemberut, sambil menolehkan kepalanya ke arah tangga. “Ohh … aku bertemu dengan sekumpulan pria di atas sana dan mereka manawari aku pekerjaan,” ucap Richie asal. Kasir mini market itu seorang wanita tua bertubuh gemuk. Dia tersenyum kala melihat Richie yang baru saja turun dari lantai atas. “Apa mereka menganggumu, tampan?” tanyanya ramah. “Tidak. Mereka baik. Tetapi sayangnya – aku belum menemukan di mana letak perkakas.” “Oohh … minggu lalu Jordan memindahkannya ke sudut kecil di sebelah sana. Aku terkadang tak bisa mengerti apa maunya. Sudah dua kali dia mengosongkan ruangan atas hanya untuk berkumpul-kumpul tidak jelas dengan teman-temannya.” Wanita itu menggelengkan kepalanya. Mendadak Richie teringat akan sesuatu yang tadi sempat membuatnya penasaran. “Nyonya, kalau boleh tahu, apa pekerjaan suami anda selama ini?” “Pria berjanggut itu bertahun-tahun lal
Read more

RASA PENASARAN YANG BESAR

“Besok kau akan pergi lagi?” tanya Patty sebelum matanya terpejam malam itu. “Iya. Masih ada banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku harap televisi yang aku bawa kemarin bisa menghiburmu, manis.” Richie mencuil hidung Patty yang terbaring di sebelahnya. “Televisi itu masih hitam putih dan hanya menampilkan berita siaran stasiun lokal. Kau pasti membelinya dari toko loak? Kau pelit sekali, tuan beruang!” protes Patty. Bukannya pelit, tapi Richie sengaja melakukannya untuk membatasi informasi yang bisa Patty dapatkan melalui siaran televisi. “Aku seperti terpenjara dalam sangkar emas. Kau memenuhi segala kebutuhanku, tapi kau tidak membiarkanku melakukan apa yang aku suka.” Patty membalikkan badannya memunggungi Richie. Hingga detik ini, Richie selalu saja bingung bagaimana caranya membujuk seorang gadis yang tengah merajuk. Tetapi karena dia sudah semakin terbiasa dengan perilaku Patty, dia malah menjadi ingin membuat gadis itu jengkel dengan u
Read more

KOTAK RAHASIA

Patty menyesap kopi yang baru diseduhnya dan menghirup aromanya dalam-dalam. Aroma kopi yang seharusnya menenangkan, malah memberikan efek berlawanan saat kandungan kafein merambati nadinya. Adrenalinnya seketika terpacu untuk menjelajahi isi kamar lainnya.Kamar utama di rumah itu – kamar orang tua Richie.Patty menadaskan kopinya dan menaruh cangkir kosong di wastafel. Kamar orang tua Richie terletak paling depan, bersebelahan dengan ruang keluarga. Patty terlebih dulu mengintip ke luar rumah dari jendela di sisi dapur.Tidak ada tanda-tanda kedatangan Richie. Berarti situasi aman terkendali.Patty berjalan ke pintu dan mengerahkan lagi tenaganya, mendorong pintu ke dalam. Bau pengap menghantamnya. Dengan keras. Auranya jauh berbeda dengan sewaktu dia membuka kamar Margareth. Sembari menutup hidung dan mulutnya, Patty mendorong pintu itu lebih kuat.“Uugghh!! Tuan Allan … maafkan aku … aku hanya penasaran,” ucapnya
Read more

TEROR KENYATAAN

“Kenapa isi berita ini terus menyebut-nyebut tentang area pertambangan dan senjata api illegal?” Patty menggumamkan rasa penasarannya.Dia pun terus membongkar lembaran-lembaran koran tersebut. Mencari-cari benang merah antara koran, foto hitam putih dan kemungkinan adanya hubungan dengan keluarga Richie. Sebuah potongan dengan ukuran paling besar di antara yang lain menarik perhatian Patty.Diambilnya lembaran itu, lalu membacanya lambat-lambat perkalimat. Pada pertengahan isi berita yang tengah menjabarkan rincian kejahatan yang dilakukan oleh lima orang terdakwa, Patty dikejutkan dengan penyebutan nama yang yang begitu dia kenal.“Ba – Baron … hay – den?” ucap Patty terbata.Dia menatap nanar lembaran koran yang dipegangnya. Patty meneguk ludahnya. Otak Patty bergerak cepat, menyusun setiap informasi yang dia dapatkan. Hingga terkumpul sebuah kesimpulan yang menimbulkan rasa takut dan ngeri bersamaan.&
Read more

PARA PEKERJA TAMBANG

Richie berada di tengah-tengah barisan bersama para calon pekerja tambang yang tak hanya berasal dari Hazen Hills. Jordan – suami wanita pemilik mini market itu berada dalam barisan terdepan. Dia mengangkat dadanya tinggi. Seolah menjadi pekerja tambang merupakan prestasi bagi para pria di desa itu.Tidak sia-sia Richie melakukan pendekatan berhari-hari terhadap pria itu dan juga sobat-sobatnya. Akhirnya Richie mendapatkan kepercayaan dari Jordan untuk ikut ke dalam rombongan calon pekerja.“Selama ada aku juga bekerja di sana,  kau tidak perlu takut! Kerja saja sebaik mungkin dan kalau ada yang mencoba mengusikmu, laporkan kepadaku. Maka akan aku buat dia cacat seumur hidup!” Jordan mewanti-wanti sebelum mereka sampai ke aula tertutup ini.Para pria tersebut pun berbaris rapi, mengisi formulir dan melakukan wawancara singkat, sebelum diperbolehkan untuk melintasi pintu menuju area pertambangan. Mereka juga wajib meninggalkan kartu identit
Read more

RAHASIA DALAM RAHASIA

Senja melukis Hazen Hills kala Richie dan serombongan pria telah selesai membubarkan diri dari pertambangan.Setibanya di pusat kota, Richie memisahkan diri – berbelok ke sebuah gang sempit di mana dia memarkirkan jeep-nya. Dalam perjalanan pulang, pikiran Richie dipenuhi dengan dugaan tentang siapakah mafia yang telah mengambil alih pertambangan tersebut.Dalam tahun-tahun berkarirnya, secara tidak langsung Richie telah berurusan dengan berbagai mafia-mafia dunia. Meskipun sesungguhnya dia hanyalah seseorang yang dibayar dengan harga tinggi untuk mengeksekusi musuh-musuh mereka.Crudelis bukanlah satu-satunya kelompok mafia besar yang tersohor. Karena bisnis senjata api illegal saat ini telah sangat mudah terendus oleh pemerintah. Keuntungan yang didapatkan dari binis tersebut juga tidak sebasah bisnis rumah judi dan prostitusi.“Aku harus menemukannya besok. Tetapi setidaknya, kalau pesanku tersampaikan, aku sudah selangkah memecundangi baji
Read more

MENEPIS FAKTA TENTANGMU

“Gary Hawk – anak lelaki kedua yang dipamerkan Edmond kepada rival-rivalnya, termasuk Baron Hayden. Edmond selalu berhasil mendidik anak lelakinya menjadi seorang pebisnis sekaligus pemimpin yang handal.” Jack membuka kaleng bir yang disodorkan Richie dan menenggaknya. “Gary baru berusia dua puluh satu tahun, tapi dia sudah bisa menguasai wilayah tersebarnya jaringan prostitusi dan perjudian besar di Asia. Bagiku itu luar biasa …” sanjung Jack. Richie menyerap dalam diam informasi yang disampaikan Jack. Meski ada beberapa poin yang telah dia ketahui seperti misalnya perseteruan Edmond dan Hayden, tetapi dia masih tidak berkeberatan kalau harus mendengar ulang. Obrolan mereka pun berakhir saat keduanya menguap panjang dengan kompak. Jack meminta ijin kepada Richie untuk bermalam di salah satu kamar rumah itu tetapi Richie menolaknya. Dia malah memberikan kunci Jeep-nya kepada Jack dan menyuruh pria itu tidur di sana. “Kalau tahu kau akan sekejam ini ke
Read more

MENGUNCIMU DENGAN GAIRAHKU

Jauh di dalam benaknya, Richie tengah menyusun langkah selanjutnya yang akan dia ambil untuk memancing Hayden keluar dan menghadapinya. Seharusnya, setelah mengacaukan pertambangan Hayden di Woodstock, dia akan bergerak untuk mengacaukan pertambangan di Hazen Hills yang baru dioperasikan kembali ini.Tetapi kenyataan bahwa pertambangan tersebut sudah diambil alih kelompok mafia lain membuat Richie harus berpikir ulang untuk melancarkan aksinya. Terlebih lagi dia tidak mau berurusan dengan Gasper. Sebisa mungkin dia harus mempersempit masalah, bukan melebarkannya.Richie menatap Patty yang berada di bawah tubuhnya dengan mata berkilat. “Sentuh aku, Patricia Carol! Sentuh aku seperti yang tadi kau ucapkan – tidak mau kehilangan diriku selamanya.”Mulut Patty yang seksi meraup bibir Richie dengan liar. Tangannya meraba setiap lekuk dan garis tegas tubuh Richie yang menggairahkan. Ketika kejantanan Richie bergesekan dengan celah lembutnya, Patty ta
Read more

BERITA DI PENJARA BAWAH TANAH

“Aku melihat mobil asing di luar. Kelihatannya Tuan Hayden menerima tamu istimewa,” ucap seorang penjaga penjara bawah tanah yang baru datang, kepada rekannya. “Yeah! Tentu saja istimewa. Tamunya malam ini adalah rivalnya sendiri,” sahut rekannya sembari mengoper kunci penjara. “Edmond Hawk? Sialan! Apa kita perlu bersiaga? Mereka bisa saja saling bunuh di mansion ini.” “Tidak perlu. Dari yang aku dengar, mereka malah mau menjalin kerjasama bisnis. Tapi, lupakan dulu tentang Hawk. Aku punya berita panas yang lain …” “Apa?” “Pembunuh bayaran yang kemarin membakar pertambangan di Woodstock ternyata putra dari William Allan – Hakim Agung yang mati di tangan Tuan Hayden sendiri. Setelah bertahun-tahun ternyata kisah itu masih berlanjut.” Rekan penjaga itu terkesiap dan mengumpat pelan. “Tetapi, bukankah semua anggota keluarga hakim itu sudah mati?” “Di situlah letak keseruannya, bung! Dan katanya lagi, pembunuh itu kini sedang bera
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status