Share

PENEMUAN MENARIK

Penulis: DeyaaDeyaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ingat! Jangan banyak protes! Hari ini kau hanya boleh mengikuti ke mana pun aku pergi dan jangan coba-coba melepaskan diri dari genggaman tanganku.” Richie menatap Patty dengan tatapan serius.

“Lalu, kalau aku suruh kau berbelanja, pilihlah hanya yang benar-benar kita butuhkan dan bayar dengan uang yang tadi aku berikan. Bisa dimengerti?”

“Iya, tuan beruang!” Patty mengerucutkan bibirnya.

Sejak dia selesai berganti pakaian, Richie tak berhenti mewanti-wanti dirinya hingga telinganya panas. Kalau Richie sedang dalam mode yang seperti itu, Patty jadi merasa seperti seorang anak kecil yang menyusahkan. Dia lalu menyelempangkan tasnya dan berjalan menuju pintu keluar dengan wajah kesal.

Jarak dari rumah Richie menuju tengah kota cukuplah jauh. Mereka berkendara sekitar setengah jam sampai akhirnya berbelok di salah satu gang sempit dan memarkirkan mobilnya. Keluar dari dalam mobil, Patty dalam sekejap merasakan suasana yan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bunuh Aku, Sayang!   MATA-MATA KALANG KABUT

    “Kenapa lama sekali?” Patty menerima uang kembalian dari kasir dengan wajah cemberut, sambil menolehkan kepalanya ke arah tangga. “Ohh … aku bertemu dengan sekumpulan pria di atas sana dan mereka manawari aku pekerjaan,” ucap Richie asal. Kasir mini market itu seorang wanita tua bertubuh gemuk. Dia tersenyum kala melihat Richie yang baru saja turun dari lantai atas. “Apa mereka menganggumu, tampan?” tanyanya ramah. “Tidak. Mereka baik. Tetapi sayangnya – aku belum menemukan di mana letak perkakas.” “Oohh … minggu lalu Jordan memindahkannya ke sudut kecil di sebelah sana. Aku terkadang tak bisa mengerti apa maunya. Sudah dua kali dia mengosongkan ruangan atas hanya untuk berkumpul-kumpul tidak jelas dengan teman-temannya.” Wanita itu menggelengkan kepalanya. Mendadak Richie teringat akan sesuatu yang tadi sempat membuatnya penasaran. “Nyonya, kalau boleh tahu, apa pekerjaan suami anda selama ini?” “Pria berjanggut itu bertahun-tahun lal

  • Bunuh Aku, Sayang!   RASA PENASARAN YANG BESAR

    “Besok kau akan pergi lagi?” tanya Patty sebelum matanya terpejam malam itu. “Iya. Masih ada banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku harap televisi yang aku bawa kemarin bisa menghiburmu, manis.” Richie mencuil hidung Patty yang terbaring di sebelahnya. “Televisi itu masih hitam putih dan hanya menampilkan berita siaran stasiun lokal. Kau pasti membelinya dari toko loak? Kau pelit sekali, tuan beruang!” protes Patty. Bukannya pelit, tapi Richie sengaja melakukannya untuk membatasi informasi yang bisa Patty dapatkan melalui siaran televisi. “Aku seperti terpenjara dalam sangkar emas. Kau memenuhi segala kebutuhanku, tapi kau tidak membiarkanku melakukan apa yang aku suka.” Patty membalikkan badannya memunggungi Richie. Hingga detik ini, Richie selalu saja bingung bagaimana caranya membujuk seorang gadis yang tengah merajuk. Tetapi karena dia sudah semakin terbiasa dengan perilaku Patty, dia malah menjadi ingin membuat gadis itu jengkel dengan u

  • Bunuh Aku, Sayang!   KOTAK RAHASIA

    Patty menyesap kopi yang baru diseduhnya dan menghirup aromanya dalam-dalam. Aroma kopi yang seharusnya menenangkan, malah memberikan efek berlawanan saat kandungan kafein merambati nadinya. Adrenalinnya seketika terpacu untuk menjelajahi isi kamar lainnya.Kamar utama di rumah itu – kamar orang tua Richie.Patty menadaskan kopinya dan menaruh cangkir kosong di wastafel. Kamar orang tua Richie terletak paling depan, bersebelahan dengan ruang keluarga. Patty terlebih dulu mengintip ke luar rumah dari jendela di sisi dapur.Tidak ada tanda-tanda kedatangan Richie. Berarti situasi aman terkendali.Patty berjalan ke pintu dan mengerahkan lagi tenaganya, mendorong pintu ke dalam. Bau pengap menghantamnya. Dengan keras. Auranya jauh berbeda dengan sewaktu dia membuka kamar Margareth. Sembari menutup hidung dan mulutnya, Patty mendorong pintu itu lebih kuat.“Uugghh!! Tuan Allan … maafkan aku … aku hanya penasaran,” ucapnya

  • Bunuh Aku, Sayang!   TEROR KENYATAAN

    “Kenapa isi berita ini terus menyebut-nyebut tentang area pertambangan dan senjata api illegal?” Patty menggumamkan rasa penasarannya.Dia pun terus membongkar lembaran-lembaran koran tersebut. Mencari-cari benang merah antara koran, foto hitam putih dan kemungkinan adanya hubungan dengan keluarga Richie. Sebuah potongan dengan ukuran paling besar di antara yang lain menarik perhatian Patty.Diambilnya lembaran itu, lalu membacanya lambat-lambat perkalimat. Pada pertengahan isi berita yang tengah menjabarkan rincian kejahatan yang dilakukan oleh lima orang terdakwa, Patty dikejutkan dengan penyebutan nama yang yang begitu dia kenal.“Ba – Baron … hay – den?” ucap Patty terbata.Dia menatap nanar lembaran koran yang dipegangnya. Patty meneguk ludahnya. Otak Patty bergerak cepat, menyusun setiap informasi yang dia dapatkan. Hingga terkumpul sebuah kesimpulan yang menimbulkan rasa takut dan ngeri bersamaan.&

  • Bunuh Aku, Sayang!   PARA PEKERJA TAMBANG

    Richie berada di tengah-tengah barisan bersama para calon pekerja tambang yang tak hanya berasal dari Hazen Hills. Jordan – suami wanita pemilik mini market itu berada dalam barisan terdepan. Dia mengangkat dadanya tinggi. Seolah menjadi pekerja tambang merupakan prestasi bagi para pria di desa itu.Tidak sia-sia Richie melakukan pendekatan berhari-hari terhadap pria itu dan juga sobat-sobatnya. Akhirnya Richie mendapatkan kepercayaan dari Jordan untuk ikut ke dalam rombongan calon pekerja.“Selama ada aku juga bekerja di sana, kau tidak perlu takut! Kerja saja sebaik mungkin dan kalau ada yang mencoba mengusikmu, laporkan kepadaku. Maka akan aku buat dia cacat seumur hidup!” Jordan mewanti-wanti sebelum mereka sampai ke aula tertutup ini.Para pria tersebut pun berbaris rapi, mengisi formulir dan melakukan wawancara singkat, sebelum diperbolehkan untuk melintasi pintu menuju area pertambangan. Mereka juga wajib meninggalkan kartu identit

  • Bunuh Aku, Sayang!   RAHASIA DALAM RAHASIA

    Senja melukis Hazen Hills kala Richie dan serombongan pria telah selesai membubarkan diri dari pertambangan.Setibanya di pusat kota, Richie memisahkan diri – berbelok ke sebuah gang sempit di mana dia memarkirkan jeep-nya. Dalam perjalanan pulang, pikiran Richie dipenuhi dengan dugaan tentang siapakah mafia yang telah mengambil alih pertambangan tersebut.Dalam tahun-tahun berkarirnya, secara tidak langsung Richie telah berurusan dengan berbagai mafia-mafia dunia. Meskipun sesungguhnya dia hanyalah seseorang yang dibayar dengan harga tinggi untuk mengeksekusi musuh-musuh mereka.Crudelis bukanlah satu-satunya kelompok mafia besar yang tersohor. Karena bisnis senjata api illegal saat ini telah sangat mudah terendus oleh pemerintah. Keuntungan yang didapatkan dari binis tersebut juga tidak sebasah bisnis rumah judi dan prostitusi.“Aku harus menemukannya besok. Tetapi setidaknya, kalau pesanku tersampaikan, aku sudah selangkah memecundangi baji

  • Bunuh Aku, Sayang!   MENEPIS FAKTA TENTANGMU

    “Gary Hawk – anak lelaki kedua yang dipamerkan Edmond kepada rival-rivalnya, termasuk Baron Hayden. Edmond selalu berhasil mendidik anak lelakinya menjadi seorang pebisnis sekaligus pemimpin yang handal.” Jack membuka kaleng bir yang disodorkan Richie dan menenggaknya. “Gary baru berusia dua puluh satu tahun, tapi dia sudah bisa menguasai wilayah tersebarnya jaringan prostitusi dan perjudian besar di Asia. Bagiku itu luar biasa …” sanjung Jack. Richie menyerap dalam diam informasi yang disampaikan Jack. Meski ada beberapa poin yang telah dia ketahui seperti misalnya perseteruan Edmond dan Hayden, tetapi dia masih tidak berkeberatan kalau harus mendengar ulang. Obrolan mereka pun berakhir saat keduanya menguap panjang dengan kompak. Jack meminta ijin kepada Richie untuk bermalam di salah satu kamar rumah itu tetapi Richie menolaknya. Dia malah memberikan kunci Jeep-nya kepada Jack dan menyuruh pria itu tidur di sana. “Kalau tahu kau akan sekejam ini ke

  • Bunuh Aku, Sayang!   MENGUNCIMU DENGAN GAIRAHKU

    Jauh di dalam benaknya, Richie tengah menyusun langkah selanjutnya yang akan dia ambil untuk memancing Hayden keluar dan menghadapinya. Seharusnya, setelah mengacaukan pertambangan Hayden di Woodstock, dia akan bergerak untuk mengacaukan pertambangan di Hazen Hills yang baru dioperasikan kembali ini.Tetapi kenyataan bahwa pertambangan tersebut sudah diambil alih kelompok mafia lain membuat Richie harus berpikir ulang untuk melancarkan aksinya. Terlebih lagi dia tidak mau berurusan dengan Gasper. Sebisa mungkin dia harus mempersempit masalah, bukan melebarkannya.Richie menatap Patty yang berada di bawah tubuhnya dengan mata berkilat. “Sentuh aku, Patricia Carol! Sentuh aku seperti yang tadi kau ucapkan – tidak mau kehilangan diriku selamanya.”Mulut Patty yang seksi meraup bibir Richie dengan liar. Tangannya meraba setiap lekuk dan garis tegas tubuh Richie yang menggairahkan. Ketika kejantanan Richie bergesekan dengan celah lembutnya, Patty ta

Bab terbaru

  • Bunuh Aku, Sayang!   KEHADIRAN PENYUSUP

    Jack menoleh ke arah gudang peternakan sebelum berjalan mengikuti Richie. Dia melihat James baru saja keluar sambil membawa dua buah ember berisi air. Tadi Jack memang menyuruh pemuda itu untuk memberi minum sapi-sapi yang baru datang. Jack menyeka peluhnya. Semoga saja James tidak membuat kekacauan lagi. Kalau tidak bisa-bisa kandang ternak itu tidak akan bisa bertahan lebih dari satu bulan. Kemudian Jack mengimbangi langkah Richie menuju sebuah rumah kosong yang tak berpagar. “Duduklah. Di manapun kau bisa duduk …” ucap Richie seraya menaruh bokongnya ke atas sebuah potongan batang pohon tua. “Ceritakan, ada berapa kasus yang dulu pernah kau tangani terkait dengan Sadico?” Jack menyusun dedaunan kering di lantai teras lalu duduk di atasnya. “Seingatku kami hanya dua kali menangani mereka. Pertama, atas kasus keribuatan yang dibuat oleh seorang anggota Sadico di rumah bordil. Kedua – dan yang paling parah adalah saat mereka melakukan penembakan terhadap sepasang bangsawan Amerika.

  • Bunuh Aku, Sayang!   AUTHOR NOTES

    Hai readers ... Sekali lagi aku ucapkan terima kasih kepada kalian yang telah mengikuti novel ini sampai sekarang. Untuk 3 orang yang telah memberikan gem tertinggi aku masih tunggu DM-nya di I* @caffeinated_writer88 yaa. Ada gift dari aku sebagai bentuk ucapan terima kasih karena apresiasi yang telah diberikan atas novel Bunuh Aku, Sayang! ini. Sejujurnya aku sedang mempersiapkan season 2 dari kisah Richie, Patty dan Jack. Kalau kalian mau aku melanjutkan novel ini sampai ke season 2 silahkan tinggalkan komentar kalian yaa. Kalau ternyata tidak ada yang berkomentar, aku akan melanjutkan season 2 ini tapi mungkin di lapak yang berbeda. Terima kasih, readers ... Love/DeyaaDeyaa

  • Bunuh Aku, Sayang!   BAHAYA BARU

    “Kau! Sudah aku bilang kau harus mengaturnya seperti ini – bukan begini!” Jack terlihat berada di tengah-tengah kandang sapi bersama dengan James. “Rasanya yang belasan tahun menjadi anak desa itu kau! Kenapa sekarang jadi aku yang lebih tahu darimu?”“Itu karena anda pria yang hebat, paman Jack!” ucap James dengan wajah polosnya yang membuat Jack semakin kesal.“Tidak usah memuji berlebihan! Kerjakan saja apa yang aku perintahkan dengan sebaik mungkin. Baru nanti aku akan menilai dirimu seperti apa.” Jack menggelengkan kepalanya dan berlalu dari hadapan James.Sudah sekitar seminggu lamanya, Jack berkutat dengan ratusan hewan ternak yang datang ke Woodstock. Setelah pembicaraan terakhir Richie dengan James sewaktu itu, pemuda yang hanya tinggal sendirian itupun bersedia menjual tanah dan gudang jerami milik kakeknya. Karena Richie berencana untuk membuat peternakan besar di desa tersebut. Pembangunan kandang-kandang ternak di tanah yang berhektar-hektar itu memakan waktu sekitar sat

  • Bunuh Aku, Sayang!   WAJAH CAEDIS YANG BARU

    Tiga bulan berlalu,Richie melakukan pembenahan dan perombakan besar-besaran terhadap Caedis. Mansion milik Alfa Boss, telah direnovasi dan difungsikan sebagai tempat tinggal para anggota Caedis. Selain itu, mansion itu juga difungsikan menjadi pusat pelatihan dan perekrutan anggota baru.Kini, Caedis tidak lagi menjadi kelompok pembunuh yang menghabisi nyawa seseorang dengan bayaran tinggi. Richie telah mengalihkan pekerjaan sebagian besar anggota Caedis khususnya yang telah terlatih untuk menjadi secret bodyguard. Tentu saja dengan bayaran yang tetap di atas rata-rata karena Caedis berani menjamin keamanan penyewanya.“Besok kita akan membereskan rumah ini. Jika ada bagian rumah yang ingin kau ubah, katakan saja kepadaku,” ucap Richie kepada Patty saat mereka bermalam di rumah lama Patty.“Rumah ini menyimpan banyak kenangan untukku. Kenapa rasanya tidak tega yaa kalau harus mengubahnya.” Patty mengelus perutnya yang mulai membuncit.“Aku masih menganggap rumah ini tidak nyaman untu

  • Bunuh Aku, Sayang!   BILIK PENGAKUAN DOSA

    “Pastor …” Patty berbicara dari balik sekat bilik pengakuan dosa.“Anakku …” suara serak seorang pria menyambut sapaan Patty.Persis pertama kali Richie menguping pengakuan dosa Patty, dia duduk dalam diam di bilik sebelah kanan dan Patty di sebelah kiri. Sementara Pastor Xavier, Pastor yang masih bertahan untuk menjaga gereja itu, duduk di bagian tengah bilik. Mendengarkan dalam diam semua pengakuan Patty.“Takdir telah membawaku pada sebuah petualangan cinta yang berbahaya. Mencoba kabur tapi aku tidak bisa beranjak sedikitpun dari jerat yang terus menggodaku. Aku sadar, pastor … bahwa aku telah melakukan sebuah dosa besar.” Patty menuturkan pengakuannya dengan nada yang diselimuti perasaan bersalah. Membuat Richie yang ikut mendengarkan menjadi sedikit canggung.“Namun sekarang aku telah menjalani hidup kudus bersama pria yang telah menjeratku dengan pesonanya. Aku memiliki kehidupan yang bahagia. Kiranya Tuhan mengampuni dosaku …”Pastor berdehem kemudian berbicara, “semua orang p

  • Bunuh Aku, Sayang!   PRIA SEJATI

    Wilson terjungkal untuk kedua kalinya. Kini wajahnya sudah tidak berbentuk lagi. Darah mengucur dari mana-mana dan mengotori pakaiannya yang lusuh. Pria yang menghajar Wilson berdiri tanpa kegentaran sedikitpun. Ibarat semut melawan gajah, mereka dua orang yang sangat tidak seimbang.“Kau pria yang mengacau di pertambangan, bersama kawanmu yang berlagak jagoan itu. Akan aku laporkan apa kau lakukan kepada ketua desa.” Wilson meludahkan darahnya ke tanah.“Silahkan saja! Kebetulan aku baru saja dari rumah beliau. Pie daging buatan istri ketua desa sangat enak. Tampaknya aku akan sering mencari alasan untuk datang ke rumahnya,” ucap pria itu dengan santai.“Sialan! Desa ini sekarang penuh orang-orang berengsek!”“Termasuk kau, tua bangka! Pergi kau dari rumahku atau sahabatku ini akan membuatmu pergi ke neraka! Huuss!! Sana!!” Bernadeth mengibaskan tangannya mengusir Wilson.Pria itu sekuat tenaga mengangkat tubuhnya dari tanah. Mau tidak mau dia harus pergi dari tempat itu, kalau dia m

  • Bunuh Aku, Sayang!   PETUALANGAN BARU

    “Bernadeth …” sontak pria di dalam truk turun kala melihat Bernadeth yang baru saja pulang sehabis mengurus bar. “Bernadeth tunggu!” panggilnya. Wanita yang menggendong tas dan membawa paper bag berisi makanan itupun menengok ke sumber suara. Tampak seorang pria dengan penampilan lusuh, wajah menyedihkan dan rambut awut-awutan, berdiri di depan rumahnya. Penampilan itu membuat Bernadeth mengingat kalau dia pernah punya seorang suami. “Barry Wilson??” Bernadeth terbelalak. “Iya, Bernadeth. Ini aku, sayang … bagaimana keadaan anak-anak? Aku merindukan kalian …” Bernadeth memundurkan langkahnya. Berbulan-bulan pria itu menghilang bak ditelan bumi. Jangankan memberikan uang bagi kebutuhan anak-anak, memberi kabarpun tidak. Padahal ada banyak pekerja tambang lainnya yang masih menyempatkan diri untuk pulang menemui keluarganya. “Rindu? Sekarang baru kau katakan kau rindu dengan mereka? Ke mana saja kau selama ini?” “Maafkan aku, sayang … aku terlalu berambisi dalam pekerjaanku hingga

  • Bunuh Aku, Sayang!   BERCINTA DI WOODSTOCK

    Rintik hujan mulai turun menyemarakkan keheningan malam yang hanya berisi desahan dua orang yang tengah memadu kasih. Pemilik rumah itu masih menyisakan pertanyaan dia benak Richie ataupun Patty. Sementara Nancy sendiri hanya menduga-duga kalau keluarga rumah tersebut telah menjadi korban kejahatan yang pernah Hayden lakukan.Tetapi apapun kisah dibalik rumah itu, tidak sedikitpun mempengaruhi hasrat yang telah membucah di antara mereka. Richie telah dalam posisi siap di atas tubuh Patty. Sebelum masuk ke pergerakan inti mereka malam itu, Richie lebih dulu memandangi wajah Patty yang berada di bawah kungkungannya.Wajah Patty begitu belia karena usia gadis itu dua kali lebih muda darinya. Sempat berkelebat dalam benaknya, kenapa dia begitu berlama-lama untuk menemukan Patty? Sehingga gadis itu harus merasakan hidup sendirian dalam waktu yang lama.“Andai saja aku menemukanmu lebih cepat, Patty. Kau tidak akan jadi gadis yang kesepian,” bisik Richie.“Cepat atau lama, aku tetap merasa

  • Bunuh Aku, Sayang!   MENGUNJUNGI BAR TUA

    Desa kecil di selatan Amerika itu tetaplah desa yang asri dan jauh dari hiruk pikuk kota. Kebakaran yang sempat terjadi di pertambangan nyatanya tidak berpengaruh besar terhadap desa tersebut.Karena setelah diselidiki, sebagian besar buruh yang menjadi korban dari kejadian itu bukanlah warga asli Woodstock. Mereka warga pendatang yang hanya tinggal sementara di desa itu untuk bekerja.Karavan itu masih ada di sana, tidak bergerak satu centimeter pun dari tempatnya sejak terakhir kali ditinggalkan Richie. Bar tua itu juga masih beroperasi. Bernadeth kini menjadi satu-satunya wanita yang paling menonjol di bar itu. Kelihatannya pertemuannya dengan Jack waktu itu membuat rasa percaya dirinya meningkat.“Satu burger dan soda!” Bernadeth menyerukan orderan yang telah dia catat. “Hah? Soda? Apa aku tidak salah catat? Siapa yang memesan soda?” serunya lagi seraya melayangkan pandangannya berkeliling bar.Seorang gadis berkaos oblong putih mengangkat tangan dengan senyuman lebar. Patty melam

DMCA.com Protection Status