Semua Bab Bunuh Aku, Sayang!: Bab 71 - Bab 80

103 Bab

SELAMATKAN ANAKMU!

Lutut pria penjaga itu seakan lemas. Jemari Nancy dengan lihat menggelitik lehernya, kemudian menghitung kancing kemejanya. Nancy mengincar serenceng kunci pintu penjara yang terkait di pinggang pria itu. Namun, tampaknya dia tidak perlu bersusah payah mengambil kunci itu. Dia akan membuat pria itu membukakan pintu penjara untuknya.Pria itu mengarahkan tangannya ke wajah Nancy dan membelai rambut bergelombang wanita itu. Tangannya gemetar, menunjukkan adanya hasrat terpendam yang begitu kuat di dalam dirinya. Nancy menarik kerah kemeja pria itu. Bibir mereka hampir berciuman, andai saja jeruji besi itu tidak menghalangi.Penjaga itu terkejut. “Kau mau menciumku?”“Kenapa tidak? Kau tampan dan hampir setiap malam aku kedinginan di dalam sini,” ucap Nancy, berekspresi sedih.Penjaga itu menempelkan ibu jarinya di bibir Nancy. Dingin dan lembut. “Kau sudah sering berciuman?”Nancy menjawabnya dengan mengisap ibu ja
Baca selengkapnya

JUAL SAJA!

Nancy melesat bak induk kijang yang tengah dikejar predator. Setelah berhasil keluar dari bangunan penjara, dia berlari memutari danau buatan. Pencahayaan yang kurang di sekitar danau itu membuat Nancy beberapa kali tersandung. Pakaian pelayannya yang berwarna hitam putih jadi kotor dengan lumpur. “Nyonya Belva …” Nancy bergumam di sela tarikan nafasnya saat berlari melewati makam majikan perempuannya. Rongga dadanya mulai terhimpit. “Jangan sesak dulu …” batinnya. Puluhan pengawal yang asing baginya berjaga di depan mansion dengan senjata terselip di pinggang mereka. Semua terlihat begitu waspada dan berdedikasi. Nancy tiba di depan mansion dengan nafas tersengal. “Akh!” Nancy terbatuk. Berpasang-pasang mata para pengawal Gasper dengan kompak mengarah kepada Nancy. Mereka mengernyitkan dahi, heran melihat seorang wanita pelayan dengan pakaian kotor. Tapi kelihatannya tak seorang pun dari mereka yang berminat menanyai Nancy. Nancy melangkahkan lagi kakinya menaiki tangga kedua. Pa
Baca selengkapnya

UPAYA PENCULIKAN

Jamuan makan malam itu diakhiri dengan seringai puas Hayden dan tegukan ludah kasar Nancy. Di depan wanita itu, Hayden memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menemukan Patty dan membawa gadis itu pulang.Nancy meringis. Dia membayangkan cara-cara yang mungkin akan dilakukan para anak buah Hayden untuk ‘membujuk’ Patty. Pasti kasar. Gadis itu pasti akan menjerit-jerit tidak karuan. Ingin rasanya dia berteriak untuk terakhir kali, memohon untuk dilibatkan dalam pencarian Patty.Tetapi tatapan Hayden yang seperti panah api dalam sekejap membakar nyalinya. “Kau senang? Aku baru saja mengabulkan permintaanmu, Nancy.”“Kenapa? Kenapa harus menikahkan Patricia dengan – dengan …”“Gary Hawk. Dia putra keduaku dan rasanya tidak ada yang lebih layak menjadi menantu seorang mafia hebat – pemimpin Crudelis, selain putraku.” Hawk terlihat sangat membanggakan anaknya.“Kenapa anda ti
Baca selengkapnya

PENGAKUAN CINTA

Berkat bantuan dari Jason, Jack yang bernama lain Mosses, bisa masuk ke area pertambangan bersama Richie. Dalam sekejap keduanya berhasil menguasai area pertambangan. Semua perintah mereka lahap tanpa membantah sedikit pun. Mereka pun menjadi pekerja paling disukai oleh ketua tim. Setiap kali ada kesempatan, mereka bisa berkeliling area pertambangan dengan leluasa. Memindai dan menandai setiap titik potensial di pertambangan itu. Hingga suatu hari keduanya menemukan sebuah kejanggalan yang sebenarnya sudah mereka perhitungkan. “Area pertambangan ini hanya kamuflase. Entah Gasper atau Crudelis tapi yang pasti mereka menyembunyikan pergerakan lain di tempat yang belum kita temukan,” bisik Richie saat jam kerja telah berakhir dan sebagian besar pekerja tengah mandi di bawah pancuran. “Perlukah kita menggali lebih jauh tentang itu? Kita kan hanya perlu mencari waktu yang tepat untuk menghancurkan tempat itu?” Jack berbisik sengit. “Aku hanya sedang berpikir, barangkali saja kita bisa m
Baca selengkapnya

KEMESRAAN BERSAMAMU

Patty memandangi Richie yang tengah menyuapkan pasta ke mulutnya. Di samping pria itu masih ada dua menu lain; salmon dan daging giling. Jack sudah lebih dulu menghabiskan makanannya dan menghilang ke pekarangan rumah. “Enak?” tanya Patty penasaran. “Selalu enak. Kau pandai memasak. Apa pengasuhmu yang mengajarimu memasak?” Richie mengunyah pasta lambat-lambat, menikmati rasa asin dan gurih yang bercampur di mulutnya. “Tidak juga. Aku lebih banyak belajar dari Bernadeth. Setelah pengasuhku pergi, Bernadeth sudah seperti ibu angkat bagiku. Semua anaknya laki-laki dan masih terlalu kecil untuk diajari memasak. Jadi dia senang sekali begitu menemukanku.” Patty tersenyum manis. “Kalau begitu, dia wanita yang sangat berjasa untukmu.” “Aku rasa begitu. Kehidupan kami tidak jauh berbeda. Bernadeth bukan berasal dari Hazen Hills. Dia menikah dengan Wilson dan pindah ke desa itu. Tetapi setelah menikah dan memiliki seorang anak, Wilson lebih sering meninggalkan Bernadeth sendirian. Pria it
Baca selengkapnya

ANCANG-ANCANG PENYERANGAN

“Makanlah …” Ramon menaruh nampan berisi makanan di atas ranjang Nancy.Kembali pada saat kejadian Nancy meludahi Baron Hayden, seharusnya Ramon membawa Nancy kembali ke penjara bawah tanah. Tetapi denyutan di dadanya, malah meluluhkan Ramon untuk menggiring Nancy ke kamar wanita itu, di mansion para pelayan.Atas kebaikan hati Ramon itulah Gabriel mengijinkan pria itu untuk mengantarkan makanan ke kamar Nancy.“Aku tidak lapar.” Nancy membuang muka sambil menunduk rendah-rendah.“Sejak seharian kemarin, kau belum juga makan. Lihat dulu … Gabriel membuatkanmu pudding coklat dengan cetakan bunga mawar. Hanya untukmu. Kalau kau tidak mau – aku yang akan memakannya.”Nancy menghela nafasnya dan berkata, “makan saja …”“Ooh tidak – tidak! Pudding ini khusus untukmu. Dia akan menangis kalau aku yang memakannya.” Ramon berdecak, lalu mengangkat piring pudding beserta sendoknya.“Siapa yang menangis, uncle?”“Bukan! Puddingnya … lihat, Nancy … lihat … dia berair.”“Bodoh!” Nancy menggulum se
Baca selengkapnya

HABISNYA JAM PASIR

Seorang pria paruh baya dengan penampilan berkilau di bawah sinar matahari terik, berjalan paling depan dengan dada membusung. Dua orang pengawal berjaga di sisi kiri dan kanannya. Dekat di belakangnya, seorang pria muda dengan rambut mengkilap berjalan sama sombongnya dengan pria tua ituRichie menarik sudut bibirnya, memperlihatkan cengiran ala bajingan. Jauh di depan, Jack nantinya akan bergerak lebih dulu pada waktu yang tepat untuk beraksi. Pemimpin lapangan mereka memulai pidato pembukaan dengan memperkenalkan Edmond Hawk sebagai pemilik pertambangan tersebut.“Gasper – mereka para penjudi ulung. Aku dengar di pertambangan ini juga sudah ada ruangan khusus bagi para penjudi. Hanya orang tertentu yang boleh masuk.”Dua orang pria yang di depan Richie saling berbisik. “Ketua tim yang memilih mereka. Kalau kau terlihat menggilai uang, kau juga akan terpilih ke sana.”Richie memasang telinga untuk mendengar lebih banyak lagi. Gossip di belakang layar jauh lebih menarik ketimbang pid
Baca selengkapnya

LEDAKAN DI PERTAMBANGAN

Dua ledakan di pertambangan Hazen Hills sukses meluluhlantakkan sebagian besar area pertambangan. Ratusan pekerja tambang menjadi korban dalam ledakan tersebut.Tidak terkecuali Edmond dan Gary Hawk. Meski keduanya sempat berlindung ke dalam gudang yang terletak agak jauh dari pusat ledakan, namun mereka tetap mengalami luka-luka di sekujur tubuh.“Bajingan!! Keparat!! Siapa yang melakukan ini? Siapa?” Edmond mengamuk dan menendang satu persatu anak buahnya yang masih hidup.“Ampuni kami, Tuan Hawk. Kami tidak tahu perbuatan siapa.” Seorang pria dengan pakaian yang berlumuran darah menjawab sambil menundukkan wajah dalam-dalam.“Tolol! Manusia-manusia tidak berguna! Bisa-bisanya kalian tidak sadar kalau pertambangan ini telah disusupi musuh?” Hawk melayangkan tendangannya ke wajah dan tubuh sisa anak buahnya dan terus mengumpat kasar.“Ampuni kami, Tuan. Kami telah lalai. Ampun, Tuan!”Di sudut belakang gudang, Gary mengamati dengan jelas apa yang dilakukan ayahnya terhadap para peker
Baca selengkapnya

PERGERAKAN DIAM-DIAM

Jack dengan berat hati harus merelakan Roll-Royce curiannya di persimpangan jalan, tak jauh dari Jeep yang mereka parkirkan di gang. Richie melemparkan kunci Jeep yang ditangkap dengan mulus oleh Jack. Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah sambil menyusun strategi berikutnya. “Kita tidak bisa menginap lebih lama lagi di sana. Crudelis atau Gasper – salah satu dari mereka pasti ada yang akan menemukan kita lebih dulu,” ucap Jack. “Begitu yang seharusnya dan aku harap bajingan itu akan segera datang dan menghadapiku. Aku tidak akan menunda lebih lama lagi untuk membalaskan kematian keluargaku!” sahut Richie berapi-api. “Bagaimana dengan gadis itu? Bagaimana kalau tiba-tiba dia menghilang atau mengkhianatimu? Bukankah itu kebiasaan seorang wanita?” “Itu tidak mungkin terjadi, Jack. Maaf, tapi dia berbeda dengan Elisa.” “Cih!” Jack berdecak. “Kita lihat saja. Jangan menyesal kalau dia juga memberikan kejutan pahit untukmu.” Richie mendengus mendengar perkataan Jack. Sesunggu
Baca selengkapnya

PENGORBANAN JACK SHERMAN

Jack menggali kuburan bagi Dokter Martin di pekarangan belakang rumah dokter itu sendiri. Mengucapkan salam perpisahan dengan tetesan air mata penyesalan karena terlambat datang. Lalu meletakkan selusin roti yang tadi dibelinya, di atas gundukan tanah yang masih basah itu. “I’m sorry, dok. Aku berjanji akan membalaskan dendam kematianmu. Bajingan itu dan kelompoknya harus mati di tangan Caedis!” ucap Jack dengan kemarahan yang mengepak di jantungnya. Ketika Jack sudah selesai dengan air matanya, dia menunggangi motor klasik Martin dan melajukannya ribuan kilometer ke arah Barat. Dengan mengesampingkan luka hatinya, Jack memutuskan untuk menghimpun pasukan di tempat yang paling sempurna. Mansion Alfa Boss – Markas Caedis. Jack melewati gerbang mansion yang menjulang dan tanpa penjagaan dengan mudah. Kemudian memarkirkan motor klasik Martin tepat di sebelah kekasih besi Richie. Jack tidak langsung masuk ke dalam bangunan megah itu. Dia lebih dulu menguatkan hatinya untuk kemungkinan a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status