Beranda / Thriller / Bunuh Aku, Sayang! / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Bunuh Aku, Sayang!: Bab 91 - Bab 100

103 Bab

DERU NAFAS PEMBALASAN

Dicintai dengan tulus oleh seorang Jack Sherman sesungguhnya merupakan anugerah yang tak terkira bagi Elisa.Dulu, dia hanya bekerja sebagai seorang penari telanjang di sebuah klab malam. Para pria bebas menyewanya untuk kencan satu malam dengan bayaran yang tentu saja mahal.Jack adalah salah satu dari sekian pria yang mengagumi keindahan tubuhnya. Hampir setiap malam Jack datang dalam setiap pertunjukkan yang Elisa lakukan di klab. Sudah sering juga Elisa dengan sengaja menggoda Jack. Tetapi reaksi pria itu selalu saja dingin.Sampai suatu hari, dengan sangat mengejutkan Elisa mendapati bahwa pria yang akan berkencan dengannya malam itu adalah Jack Sherman. Pria itu bahkan rela membayar lima kali lebih mahal dari pria lain yang hendak menyewa Elisa.“Aku kira kau tidak berhasrat terhadap wanita,” ucap Elisa dalam pertemuan pertama mereka di ruangan yang telah dibuat khusus untuk melakukan percintaan panas bersama penari sewaan.“Kalaupun iya – berarti kau telah berhasil membuatku se
Baca selengkapnya

BUNUH AKU, SAYANG!

Seminggu hampir berlalu, kesehatan Richie semakin membaik. Luka di dadanya sudah mengering dan dia masih terus meminum obat oral yang diberikan dokter. Sesekali kepalanya dihantam gelombang pusing yang membuatnya harus berbaring lebih lama. Tetapi dia tetap bisa mendengarkan laporan dari rekan-rekan Caedis, khususnya Jack Sherman. “Kau sudah siap, bung?” Jack berdiri di ambang pintu kamar Richie. “Yeah! Begitulah …” jawab Richie sembari mengancingkan kemeja di bagian dadanya dengan hati-hati. Kematian Alfa Boss sempat mengguncang Caedis. Tubuh pria itu ditemukan oleh seorang anggota Caedis dalam keadaan kaku dan membiru. Hingga detik tubuh pemimpin tersebut masuk ke liang lahat, tidak ada satupun yang mengetahui penyebab kematiannya. Sedangkan Jack yang jelas-jelas mengetahui rencana Elisa, juga masih belum bisa percaya kalau wanita itu benar-benar melakukannya. Meskipun sesungguhnya dia juga sangat menginginkan kematian Alfa Boss. Namun, Jack hanya bisa menundukkan kepala dan mele
Baca selengkapnya

AKSI PENYELAMATAN

“Jack memperlakukan kau dengan baik, kan?” Richie merangkum wajah Patty dengan mesra. "Dia tidak berbuat nakal kepadamu?"Patty tersenyum. “Sudah pasti dia baik kepadaku. Dia memanggilkan dokter untukku dan mencukupi semua kebutuhanku."“Dan kau pulih dengan cepat.”“Iya – itu karena aku memikirkanmu. Terima kasih, tuan beruang." Wajah Patty tersipu malu.Richie mengamati wajah Patty dan terlihat puas dengan keputusan Patty untuk kembali kepadanya.***Jack tak dapat menentang apapun yang menjadi keputusan hati Richie. Terlebih lagi ketika pria itu mengatakan kalau dia mencintai Patty. Cinta yang bahkan sudah mulai tumbuh sejak Richie mengumpulkan fakta-fakta mengenai putri dari Baron Hayden tersebut.Sebelumnya, Richie telah mengatakan kepada Jack bahwa dia tetap harus membuat seolah-olah Patty terbunuh. Itu akan menjadi cara terakhir yang paling ampuh untuk memancing amarah Hayden. Karena itu dia membutuhkan bantuan Jack untuk menyempurnakan rencananya di waktu yang tepat.Hingga ak
Baca selengkapnya

KEMANA NANCY?

Campeche, Mexico“Tidak ada yang aneh dengan penampilanku, kan?” Suara gelisah pria yang sedari tadi berjalan di sebelahnya, membuat Nancy sedikit risih.Sudah hampir satu jam sejak mereka tiba di sebuah kota kecil di Mexico, Roman tidak henti-hentinya menanyakan penampilannya kepada Nancy. Bagi pria itu, ini pertama kalinya dia bertemu dengan keluarga seseorang, terlebih lagi dari seorang wanita.Bertahun-tahun mengabdi sebagai anggota Crudelis telah membuatnya mengubur dalam-dalam angan untuk memiliki keluarga kecil yang damai. Baginya, keluarganya hanyalah Crudelis dengan segala pekerjaan yang harus dia lakukan. Namun hari ini, dia tengah berjalan bersama-sama dengan Nancy menuju rumah wanita itu.“Ohh Tuhan, Ramon! Kau hanya akan bertemu dengan segelintir keluargaku yang ada di kota ini. Bukan dengan orang tuaku, karena mereka sudah lama meninggal dunia. Santai saja …” Nancy menepuk-nepuk bahu Ramon, berusaha menenangkan pria itu.“Aku takut mereka tidak bisa menerima seorang pria
Baca selengkapnya

MENGUNJUNGI BAR TUA

Desa kecil di selatan Amerika itu tetaplah desa yang asri dan jauh dari hiruk pikuk kota. Kebakaran yang sempat terjadi di pertambangan nyatanya tidak berpengaruh besar terhadap desa tersebut.Karena setelah diselidiki, sebagian besar buruh yang menjadi korban dari kejadian itu bukanlah warga asli Woodstock. Mereka warga pendatang yang hanya tinggal sementara di desa itu untuk bekerja.Karavan itu masih ada di sana, tidak bergerak satu centimeter pun dari tempatnya sejak terakhir kali ditinggalkan Richie. Bar tua itu juga masih beroperasi. Bernadeth kini menjadi satu-satunya wanita yang paling menonjol di bar itu. Kelihatannya pertemuannya dengan Jack waktu itu membuat rasa percaya dirinya meningkat.“Satu burger dan soda!” Bernadeth menyerukan orderan yang telah dia catat. “Hah? Soda? Apa aku tidak salah catat? Siapa yang memesan soda?” serunya lagi seraya melayangkan pandangannya berkeliling bar.Seorang gadis berkaos oblong putih mengangkat tangan dengan senyuman lebar. Patty melam
Baca selengkapnya

BERCINTA DI WOODSTOCK

Rintik hujan mulai turun menyemarakkan keheningan malam yang hanya berisi desahan dua orang yang tengah memadu kasih. Pemilik rumah itu masih menyisakan pertanyaan dia benak Richie ataupun Patty. Sementara Nancy sendiri hanya menduga-duga kalau keluarga rumah tersebut telah menjadi korban kejahatan yang pernah Hayden lakukan.Tetapi apapun kisah dibalik rumah itu, tidak sedikitpun mempengaruhi hasrat yang telah membucah di antara mereka. Richie telah dalam posisi siap di atas tubuh Patty. Sebelum masuk ke pergerakan inti mereka malam itu, Richie lebih dulu memandangi wajah Patty yang berada di bawah kungkungannya.Wajah Patty begitu belia karena usia gadis itu dua kali lebih muda darinya. Sempat berkelebat dalam benaknya, kenapa dia begitu berlama-lama untuk menemukan Patty? Sehingga gadis itu harus merasakan hidup sendirian dalam waktu yang lama.“Andai saja aku menemukanmu lebih cepat, Patty. Kau tidak akan jadi gadis yang kesepian,” bisik Richie.“Cepat atau lama, aku tetap merasa
Baca selengkapnya

PETUALANGAN BARU

“Bernadeth …” sontak pria di dalam truk turun kala melihat Bernadeth yang baru saja pulang sehabis mengurus bar. “Bernadeth tunggu!” panggilnya. Wanita yang menggendong tas dan membawa paper bag berisi makanan itupun menengok ke sumber suara. Tampak seorang pria dengan penampilan lusuh, wajah menyedihkan dan rambut awut-awutan, berdiri di depan rumahnya. Penampilan itu membuat Bernadeth mengingat kalau dia pernah punya seorang suami. “Barry Wilson??” Bernadeth terbelalak. “Iya, Bernadeth. Ini aku, sayang … bagaimana keadaan anak-anak? Aku merindukan kalian …” Bernadeth memundurkan langkahnya. Berbulan-bulan pria itu menghilang bak ditelan bumi. Jangankan memberikan uang bagi kebutuhan anak-anak, memberi kabarpun tidak. Padahal ada banyak pekerja tambang lainnya yang masih menyempatkan diri untuk pulang menemui keluarganya. “Rindu? Sekarang baru kau katakan kau rindu dengan mereka? Ke mana saja kau selama ini?” “Maafkan aku, sayang … aku terlalu berambisi dalam pekerjaanku hingga
Baca selengkapnya

PRIA SEJATI

Wilson terjungkal untuk kedua kalinya. Kini wajahnya sudah tidak berbentuk lagi. Darah mengucur dari mana-mana dan mengotori pakaiannya yang lusuh. Pria yang menghajar Wilson berdiri tanpa kegentaran sedikitpun. Ibarat semut melawan gajah, mereka dua orang yang sangat tidak seimbang.“Kau pria yang mengacau di pertambangan, bersama kawanmu yang berlagak jagoan itu. Akan aku laporkan apa kau lakukan kepada ketua desa.” Wilson meludahkan darahnya ke tanah.“Silahkan saja! Kebetulan aku baru saja dari rumah beliau. Pie daging buatan istri ketua desa sangat enak. Tampaknya aku akan sering mencari alasan untuk datang ke rumahnya,” ucap pria itu dengan santai.“Sialan! Desa ini sekarang penuh orang-orang berengsek!”“Termasuk kau, tua bangka! Pergi kau dari rumahku atau sahabatku ini akan membuatmu pergi ke neraka! Huuss!! Sana!!” Bernadeth mengibaskan tangannya mengusir Wilson.Pria itu sekuat tenaga mengangkat tubuhnya dari tanah. Mau tidak mau dia harus pergi dari tempat itu, kalau dia m
Baca selengkapnya

BILIK PENGAKUAN DOSA

“Pastor …” Patty berbicara dari balik sekat bilik pengakuan dosa.“Anakku …” suara serak seorang pria menyambut sapaan Patty.Persis pertama kali Richie menguping pengakuan dosa Patty, dia duduk dalam diam di bilik sebelah kanan dan Patty di sebelah kiri. Sementara Pastor Xavier, Pastor yang masih bertahan untuk menjaga gereja itu, duduk di bagian tengah bilik. Mendengarkan dalam diam semua pengakuan Patty.“Takdir telah membawaku pada sebuah petualangan cinta yang berbahaya. Mencoba kabur tapi aku tidak bisa beranjak sedikitpun dari jerat yang terus menggodaku. Aku sadar, pastor … bahwa aku telah melakukan sebuah dosa besar.” Patty menuturkan pengakuannya dengan nada yang diselimuti perasaan bersalah. Membuat Richie yang ikut mendengarkan menjadi sedikit canggung.“Namun sekarang aku telah menjalani hidup kudus bersama pria yang telah menjeratku dengan pesonanya. Aku memiliki kehidupan yang bahagia. Kiranya Tuhan mengampuni dosaku …”Pastor berdehem kemudian berbicara, “semua orang p
Baca selengkapnya

WAJAH CAEDIS YANG BARU

Tiga bulan berlalu,Richie melakukan pembenahan dan perombakan besar-besaran terhadap Caedis. Mansion milik Alfa Boss, telah direnovasi dan difungsikan sebagai tempat tinggal para anggota Caedis. Selain itu, mansion itu juga difungsikan menjadi pusat pelatihan dan perekrutan anggota baru.Kini, Caedis tidak lagi menjadi kelompok pembunuh yang menghabisi nyawa seseorang dengan bayaran tinggi. Richie telah mengalihkan pekerjaan sebagian besar anggota Caedis khususnya yang telah terlatih untuk menjadi secret bodyguard. Tentu saja dengan bayaran yang tetap di atas rata-rata karena Caedis berani menjamin keamanan penyewanya.“Besok kita akan membereskan rumah ini. Jika ada bagian rumah yang ingin kau ubah, katakan saja kepadaku,” ucap Richie kepada Patty saat mereka bermalam di rumah lama Patty.“Rumah ini menyimpan banyak kenangan untukku. Kenapa rasanya tidak tega yaa kalau harus mengubahnya.” Patty mengelus perutnya yang mulai membuncit.“Aku masih menganggap rumah ini tidak nyaman untu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status