“A – ampuni aku, bung … a – aku punya seorang putra di rumah. Ka – kalau boleh, ijinkan aku melihatnya untuk terakhir kali.” Dengan suara bergetar terbata, seorang pria tambun yang terpojok membungkuk dan memohon di depan pria yang berjalan lambat, tidak terburu-buru tetapi beraura predator. “Tolong … aku akan memberikan seluruh kekayaanku asal kau mau melepaskan aku.” Terdengar bunyi klik pertama langsung diikuti klik lainnya, pria itu meraung-raung semakin kencang, menyadari arti bunyi tersebut. Dalam genggaman tangan pria di depannya, telah teracung sepucuk senjata dengan posisi siap menembak. “Aku mohon … aku belum mau mati. Aku akan bertobat dan menjadi pria baik-baik …” pria itu meracau. Malaikat maut berdiri siaga di sebelahnya, siap menangkap nyawanya sesudah tembakan pertama dilepaskan. “Kata-kata terakhir?” Ucapan yang serupa ancaman itu menusuk telinga pria yang kini berlutut di tanah. “I – istriku … dia memasak sup asparagu
Last Updated : 2021-12-14 Read more