Alarm berbunyi nyaring memekakan telinga. Derap langkah sepatu bot bersahutan dengan suara alarm. Patty mencengkeram tangan Richie, air matanya telah kering namun jantungnya masih berdetak tak beraturan. Jack berlari meninggalkan Wilson serta dua anak buahnya dan berdiri mengapit Patty di antara mereka “Are you okay, little girl?” tanya Jack kepada Patty. “Kau berhutang goresan di pelipisku,” jawab Patty dengan suara serak – percampuran antara lelah, cemas takut dan aneka emosi lainnya. “Dia benar. Kau harus membayarnya,” sahut Richie. “Whatever, mate! Aku berhitung – peluruku hanya tersisa tiga butir.” “Damn!” Serombongan pria, sebagian bertelanjang dada dan sebagian lagi mengenakan jumpsuit bengkel, berjalan ke arah gudang dengan membawa bermacam benda di tangan mereka. Senjata api atau senjata apapun yang bisa mereka raih. “Ri – Richie!!” Patty merogoh kantung jins-nya. “Aku belum menggunakannya – sama sekali. Isinya
Last Updated : 2022-03-22 Read more