*Happy Reading* Pagi harinya. Aku terbangun di samping Alan yang tertidur pulas sambil memeluk perutku dengan posesif. Napas hangatnya terasa menyapu kepalaku dengan lembut. Ah, aku ingat. Semalam setelah mendapat mimpi buruk itu lagi. Alan memang berusaha menenangkan aku agar bisa tertidur kembali. Dia memelukku sepanjang malam, dengan terus mengusap lembut punggungku hingga aku tertidur kembali. Aku tidak tahu ternyata dia ikut tertidur juga setelahnya. Yang jelas, meski sudah tertidur pun dia tidak melepaskan pelukannya dari tubuhku. Mengingatnya, aku pun menyadari jika sudah bertindak keterlaluan dan bodoh terhadap Alan beberapa hari ini. Bagaimana tidak? Hanya karena insecure dengan wajah sendiri, aku mengabaikannya, tidak mempercainya lagi, dan mencoba mendorongnya pergi. Padahal, Umi dan Putra selalu bilang, bahwa Alan sangat menjagaku dan berusaha memberikan pengobatan terbaik untukku. Bahkan, sejak aku begini Alan selalu h
Read more