Sina menjalani hidup yang bahagia hampir seumur hidupnya. Ia cantik, kaya dan pintar. Semua orang memujanya seperti dewi, terlalu banyak laki-laki yang menatapnya dengan kagum.Ratusan tahun berlalu dan rasa halus dan ringan itu telah hilang. Entah sejak kapan ia berubah, ia tak pernah ingat hal itu. Ia benci dirinya sendiri sekarang, tapi ia tak bisa mengakhiri hidupnya dengan mudah.Api abadi telah melahap kemanusiaannya, dan membuatnya berubah menjadi monster yang penuh kekejaman dan haus akan darah. Kekayaan, kecantikan dan kepintaran yang ia miliki seolah-olah tak berguna dan tak memiliki arti. Kekayaan hanya mampu memikat manusia yang haus akan harta. Kecantikan hanya menimbulkan rasa iri dan dengki untuk wanita di luar sana yang ditakdirkan memiliki wajah tak secantik dirinya.Sina menghembuskan nafas pelan sambil melihat dinding-dinding atap kamarnya. Kayu jati mahal yang diukir dengan halus, terlihat mewah namun t
Read more