Pieter menatap sekelilingnya dengan wajah heran. Tempat ini terlihat sangat familiar tapi ia lupa tempat apa ini. Hutan belantara yang terlihat sangat terjaga. Tapi rasa suram tak bisa menutupi keindahan dan keasrian didalamnya.Perasaan Pieter menjadi tak menentu. Ia tak tahu perasaan apa itu. Ia langsung melihat tangannya yang kotor dipenuhi dengan debu. Tidak, itu bukan debu tapi abu. Abu itu masih terasa sangat hangat, bisa dikatakan itu abu baru setelah pembakaran.Tangannya terlihat kecoklatan, entah kemana kulit pucat miliknya. Ia yakin ini bukan tangan miliknya selama ini. Tapi perasaan itu terlalu nyata, ia tak bisa menyangkalnya. Saat melihat abu di tangannya sekali lagi, perasaan sedih langsung timbul di hatinya.Perasaan sedih itu semakin terasa dan semakin kuat. Matanya pun terasa sedikit panas dan air mata akhirnya jatuh juga. Pieter sok tahu apa yang ia tangisi. Biasanya merasa sedih, Sasa dan kehilangan. Rasa itu sangat menyiksa dan membuatnya ta
Read more