Begitu Wendy dan Elvaro meninggalkan kamar mandi, aku berdiri di sana, masih terdiam dengan perasaan campur aduk. Di ambang pintu, Aiden menatapku sejenak, seolah hendak mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya menghela napas dan keluar tanpa kata. Amarah, kepuasan, dan perasaan lega bercampur jadi satu di dalam hatiku.Saat aku berjalan menuju ruang makan, suasana terasa canggung. Zac, Devano, Airon, dan Kenzo tampak duduk dengan ekspresi penuh kebingungan, jelas merasa tidak nyaman dengan semua yang baru saja terjadi. Begitu aku memasuki ruangan, mereka langsung berdiri, bersiap untuk berpamitan.“Dea, Aiden sepertinya kami harus pergi dulu,” kata Zac dengan nada sopan, mencoba menyembunyikan ketidaknyamanannya. “Kelihatannya situasinya sedang nggak kondusif, dan mungkin kalian butuh waktu untuk menyelesaikan semuanya.”Aku tersenyum tipis, sedikit menyesal karena membuat mereka terlibat dalam ketegangan ini. “Maaf kalau kalian merasa tidak nyaman. Terima kasih sudah datang, Zac, D
Last Updated : 2024-10-31 Read more