“Buktikan keberanianmu,” bisik suara itu. “Atau tinggalkan pusaka ini selamanya.”Apa yang harus aku buktikan? Namun, belum sampai selesai kuberpikir. Tiba-tiba banyangan pekat itu menyerangku, hingga aku tersungkur menerima pukulannya.Dadaku terasa nyeri saat terhempas ke lantai keras. Napasku terhenti sejenak, tetapi aku segera bangkit, meskipun tubuhku masih bergetar oleh serangan tiba-tiba itu. Bayangan pekat itu mengelilingiku, seperti asap hitam yang mengerikan, memadat dan kemudian berubah menjadi sosok pria tinggi dengan wajah buram. Matanya bersinar merah, penuh ancaman, dan tangannya berbalut kabut hitam yang meliuk seperti ular.Aku menelan ludah, berusaha menahan rasa takut yang mulai menyelinap. Sebelum aku sempat bersiap, bayangan itu menyerang lagi, kali ini lebih cepat, seperti badai gelap yang menghempas ke arahku. Aku mengangkat pusaka di tanganku, berharap benda itu bisa memberiku perlindungan, tetapi serangannya begitu kuat. Tubuhku terlempar ke belakang, membentur
Last Updated : 2024-11-04 Read more