Kedatangan Wendy yang didampingi Elvaro membuat perasaanku mendidih. Apalagi melihat senyuman Elvaro yang seakan mengejekku. Aiden tampak gusar karena kekasihnya yang tiba-tiba muncul. Kulirik ia dengan tajam, rasanya seperti dikhianati. Padahal aku sudah memaksakan diri untuk menemui gengnya, tapi untuk wanita keji satu ini, tiada ampun untuk toleransi.Ku dekati suamiku sembari berbisik. "Segera enyahkan kekasihmu dari rumah ini, atau aku adukan pada Mama."Aiden menenggak salivanya dengan paksa. Aku kembali tersenyum pada kawan suamiku, terutama Devano. "Aku mau istirahat dulu, kalian bisa lanjutkan pertemuan ini tanpa aku. Permisi," ujarku semanis mungkin. Aku melangkah meninggalkan ruangan, berusaha menyembunyikan kekesalan di depan mereka semua. Namun, saat berbalik, aku sempat menangkap Devano menatapku dengan bingung, sedangkan Wendy tersenyum sinis seakan puas telah memancing emosiku.Aku melangkah menuju lift, tetapi suara Aiden menahan langkahku.“Dea, tunggu,” panggilnya
Terakhir Diperbarui : 2024-10-30 Baca selengkapnya