Rain memperhatikan, sambil berupaya berpikir jernih. “Kamu sebangsa jin bukan?”Razel tersipu, “Apakah sejelas itu terlihat?”“Mau apa kamu membawa saya ke sini?”“Ah..” Razel menggerakkan jari telunjuknya. “Kamu salah Rain. Aku tidak membawamu kesini—secara teknis, kamu sendiri yang kemari, bukan aku yang membawamu.” Jelasnya dengan sikap sok.“Bagaimana—tidak mungkin—buktinya, kamu ada disini.”“Ya,” angguk Razel, tampak penuh teka teki. Dia diam menunggu sekitar dua detik, berharap Rain bisa segera menjawab, namun wajah ketidaksabaran terpancar dari Razel sehingga dengan jumawa dia menerangkan sendiri. “Itulah misteri besarnya. Aku menghubungkan pikiranmu denganku. Jadi, ketika kamu membuka pintu masuk dunia jin, kamu akan segera menuju ke sini. Itu rencana brilian”“Masuk ke dunia jin—saya?” Rain tampak terp
Baca selengkapnya