Bibir Edward mengecup ceruk leher Inez dari belakang. Dia berbisik, "Jawab pertanyaanku, Sayang ... aku tidak akan marah kalaupun jawabannya tidak.""Tidak. Itu jawabanku, Mas," sahut Inez datar.Edward pun terkekeh. Cintanya ditolak, permintaannya memiliki anak juga ditolak, sedih amat, batinnya."Nez ... Nez ... kamu senang sekali membuat aku kecewa. Padahal tidak ada satupun orang yang berani menolak setiap permintaanku selama aku hidup hingga sekarang. Ini minta diapain ya enaknya? Istri yang pembangkang seperti kamu, hehh?!" ujar Edward setengah mengancam dengan nada santai.Inez menyeringai menghadap ke arah Edward. "Jangan dong, Mas. Maafin Inez aja ya?" jawabnya polos."Nggak bisa begitu dong! Kamu ngeselin, tahu nggak, Nez?!" omel Edward.Inez pun menggigit bibir bawahnya dengan cemas. "Mas, kalau mau buang Inez ke sungai juga nggak papa. Inez ikhlas ...," balas Inez."Tsskk ... enak aja dibuang ke sungai. Bikin aku tambah me
Read more