Bibir Edward mengecup ceruk leher Inez dari belakang. Dia berbisik, "Jawab pertanyaanku, Sayang ... aku tidak akan marah kalaupun jawabannya tidak."
"Tidak. Itu jawabanku, Mas," sahut Inez datar.
Edward pun terkekeh. Cintanya ditolak, permintaannya memiliki anak juga ditolak, sedih amat, batinnya.
"Nez ... Nez ... kamu senang sekali membuat aku kecewa. Padahal tidak ada satupun orang yang berani menolak setiap permintaanku selama aku hidup hingga sekarang. Ini minta diapain ya enaknya? Istri yang pembangkang seperti kamu, hehh?!" ujar Edward setengah mengancam dengan nada santai.
Inez menyeringai menghadap ke arah Edward. "Jangan dong, Mas. Maafin Inez aja ya?" jawabnya polos.
"Nggak bisa begitu dong! Kamu ngeselin, tahu nggak, Nez?!" omel Edward.
Inez pun menggigit bibir bawahnya dengan cemas. "Mas, kalau mau buang Inez ke sungai juga nggak papa. Inez ikhlas ...," balas Inez.
"Tsskk ... enak aja dibuang ke sungai. Bikin aku tambah me
Selepas tengah malam saat Inez tertidur lelap di atas ranjang, Edward berjalan keluar kamar untuk merokok di balkon kamar hotel. Dia selalu merokok ketika pikirannya sedang kacau. Apa yang terjadi sore ini memaksanya bertindak kasar pada Inez secara seksual. Dan dia sangat menyesalinya.Bibirnya mengepulkan asap putih itu ke udara sembari duduk bertumpang tali di sofa balkon depan kamar Wellness Suite itu. Cuaca di Amsterdam malam itu bisa dibilang menyenangkan, tidak bersalju ataupun berkabut seperti di London.Dari tempat dia duduk dapat terlihat sungai yang mengalir di seberang jalan. Kota-kota di Belanda memang posisinya lebih rendah dari perairannya sehingga membuat arsitektur bangunannya unik dikelilingi bendungan air.Edward merancang tentang rencana perjalanan keliling Eropa bersama Inez. Dia sudah mempelajari catatan di wall Friendster Inez yang berhasil dia gali datanya dengan kemampuan hacker yang dia miliki. Mungkin Inez pun mulai curiga, tapi
Setelah kedatangan Pak Rudi Antareja, Clara mengajak Max untuk keluar dari ruang kerja mamanya itu. Dia tidak ingin mengganggu Mario untuk berbicara dengan notaris itu."Silakan duduk, Pak Rudi," ujar Mario mempersilakan notaris itu duduk di seberang meja kerja Inez."Boleh saya tahu keperluan pertemuan ini apa ya, Mas Mario?" tanya Pak Rudi penasaran karena kliennya biasanya adalah Inez.Mario menghela napas lalu mulai berbicara, "Jadi Pak Rudi, saya ingin bertanya isi file perjanjian pernikahan kontrak saya dengan Inez kenapa bisa bocor keluar ya? Hal itu membuat saya berada dalam bahaya berkali-kali. Bahkan, kemarin saat di London, seseorang memaksa saya menceraikan Inez karena mengetahui perjanjian kawin kontrak itu."Pria itu pun terkejut mendengar perkataan Mario. Dia pun berpikir sejenak. Bukan dia yang membocorkan file rahasia tersebut. Berarti Bintoro, sekretarisnya yang menjadi tersangka. Hanya dia dan sekretarisnya yang mengetahui mengenai perj
Hari berikutnya, pagi-pagi benar Jonas sudah mengunjungi Mario di kediamannya. Dia tidak tahu bahwa itu rumah Inez, tetapi Jonas memilih untuk tidak banyak bertanya mengenai hal itu."Selamat pagi, Mas Ganteng. Sudah siap berangkat 'kan? Jadwal hari ini padat merayap sampai malam, kuharap kamu siap menjalani dunia barumu, oke?" ujar Jonas menyambut Mario yang sudah dalam penampilan setelan jas hitam dengan kemeja hitam juga."Pagi, Jonas. Aku siap, ayo berangkat. Kau tahu 'kan kalau jalanan Jakarta selalu macet," balas Mario sembari berjalan ke arah teras bersama Jonas dimana sebuah mobil Alphard hitam menunggunya.Para bodyguard bertugas melayani dan mengawalnya dengan sikap siaga. Mario tersenyum tipis pada kepala bodyguard yang membukakan pintu mobil Alphard itu untuknya lalu naik ke mobil.Sepanjang perjalanan Mario banyak mendiskusikan jadwalnya bersama Jonas, termasuk rencana tanding MMA yang ingin dia ikuti."Jonas, aku ingin bertanya
Acara talkshow eksklusif yang dipandu oleh Alvin Bernardi dan Verlita Velope dengan bintang tamu Mario Chandra, pemenang Mister International tahun ini mendapat antusiasme pemirsa televisi. Banyak komentar positif bernada kekaguman akan sosok Mario yang dikirim melalui live chat program TV itu yang ditampilkan di running text bagian bawah layar televisi.Sebagian besar kaum Hawa mengatakan bahwa Mario sosok pria idaman yang tampan, gagah, ucapannya begitu halus dan simpatik. Sepertinya Mario akan menjadi idola baru di Indonesia.Seusai acara talkshow itu, Jonas segera mengajak Mario meninggalkan studio TV 1 menuju ke Kantor Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Mereka harus menemui bapak menteri untuk membincangkan mengenai pesan dari pemerintah Indonesia kepada organisasi internasional itu. Biasanya akan ada privillege sebagai negara asal pemenang Mister International dari aspek promosi pariwisata dan kebudayaan asli Indonesia ke luar neg
Petang itu di Amsterdam, Edward mengajak Inez untuk makan malam lebih awal karena mereka akan menghadiri pertunjukan balet Belanda.Penampilan Inez begitu cantik dalam balutan gaun satin warna merah dengan model off shoulder sepanjang mata kaki dengan belahan kanan setinggi setengah paha."Kamu cantik sekali, Inez Sayang," puji Edward sembari membelai pipi Inez. Wanita itu membalas pujian itu dengan senyuman tipis di wajah cantiknya.Mereka berada di dalam mobil sedan Lexus hitam yang menuju ke Stopera di sungai Amstel. Semenjak perjalanan di Eropa, tubuh Inez semakin kurus. Dia hanya makan untuk hidup, sementara gairah kehidupannya menguap perlahan. Terkadang Edward sampai harus memaksa Inez makan dengan menyuapinya karena kuatir dengan porsi makan Inez yang terlalu sedikit.Permintaan Inez untuk menelepon Clara masih belum mendapat lampu hijau dari Edward. Pria itu mengatakan akan mengizinkan Inez menghubungi Clara setelah mereka sampai di Wina, Austria
Seusai sarapan pagi berdua di restoran hotel Inntel Amsterdam Landmark. Edward pun mengajak Inez berangkat ke stasiun kereta untuk naik kereta api Eurostar lagi menuju ke Venesia. Dia ingin mengajak Inez berkeliling kota terapung itu kemudian naik gondola melalui kanal-kanal yang romantis di Venesia.John, pengawal Edward naik mobil Lexus melalui jalur darat bersama sopir menuju ke Verona. Edward tidak menginap di Venesia, dia memutuskan untuk mampir saja di sana lalu melanjutkan perjalanan ke Verona dengan kereta cepat Freccia Argento nanti dari stasiun kereta Venesia.Pukul 10.30 waktu Italia, mereka berdua pun sampai di Venesia. Edward mengajak Inez ke Pantai Lido yang menghadap ke Laut Adriatik. Ombaknya kecil karena pantainya dangkal, banyak turis yang berenang di tepi Laut Adriatik dan berjemur di sepanjang garis pantai itu. Mereka bergandengan tangan berjalan di sepanjang garis pantai di siang hari yang tidak terlalu terik."Aku jadi teringat ketika
Pagi hari berikutnya, Mario mendapat pesan W A yang berisi jadwal pertandingan MMA dan nama rival untuknya di babak penyisihan. Ternyata Mario mendapat pertandingan sesi kedua pagi ini dengan lawan yang bernama Mat Hardy.Dengan segera Mario menggoogling nama Mat Hardy itu dan menemukan riwayat pertandingan MMA yang sudah petarung itu torehkan di atas kertas yaitu 20 kali bertanding dengan 4 kali kalah, 16 kali menang.Apapun yang harus dia jalani di pertandingan MMA hari ini, Mario merasa siap. Dia sudah selesai mandi dan berpakaian santai sopan, Mario pun keluar dari kamarnya.Perasaan Mario ketika tidur sendiri semalaman di ranjang yang biasa dia tiduri bersama Inez terasa begitu menyakitkan. Namun, Mario berusaha untuk kuat dan bertahan. Setahun ini dia akan berjuang sekuat tenaga untuk menjadi pria yang akan membuat Inez bangga."Pagi, Jagoan! Sudah siap bertanding hari ini?" sapa Jonas yang sudah menunggunya di sofa ruang tengah de
Pertandingan semifinal turnamen tahunan MMA dimulai oleh pertarungan antara Taufik Fidelis melawan Robby Sagara. Seorang petarung berdasar ilmu bela diri Karate dan lawannya menguasai ilmu pencak silat.Semua ilmu bela diri memiliki kelebihan dan kekurangan, ditambah lagi kekuatan serta ketepatan serangan setiap petarung berbeda-beda."FIGHT!" seru wasit dengan lantang memberi tanda mulai bertarung.Taufik dengan gesit menyarangkan maygiri alias tendangan sampingnya ke sisi kepala Robby yang masih belum siap. Disusul dengan tinju ke bagian ulu hati Robby beberapa kali dengan cepat. Serangan yang menyakitkan itu membuat Robby tumbang dari tempatnya berdiri ke lantai ring octogon.Wasit menghampiri Robby Sagara dan menghitung sampai 5. Ketika petarung itu tak sanggup bangun lagi, Taufik Fidelis dinyatakan menang dan lolos ke babak berikutnya.Pertandingan selanjutnya Mario dipanggil ke atas ring dengan lawannya Ahmad Jabrik. Dia merasa ya