Home / Pernikahan / Suami Kontrak / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Suami Kontrak: Chapter 131 - Chapter 140

146 Chapters

Perang Mulut Clara dengan Edward

Setelah 3 hari menghabiskan waktu di Berlin, akhirnya Edward membawa Inez melanjutkan perjalanan mereka ke Wina atau Vienna, Austria. Mereka berdua akan naik kereta Inter City Express (ICE) direct selama hampir 8 jam perjalanan. Inez merasa senang karena akhirnya dia akan diperbolehkan menelepon Clara sesampainya mereka di Wina nanti. Berbicara langsung tentunya berbeda dengan chat pesan dm. "Kuharap kamu belum bosan menemaniku berkeliling Eropa, Sayang," ujar Edward ketika mereka menemukan kursi sesuai tiket di kereta ICE.Kursi di kereta ICE sepertinya tidak terlalu nyaman, Edward pun sedikit kecewa. Namun, dia tidak komplain atau menggerutu pada Inez. "Kurasa aku lebih suka kursi Eurostar, Mas. Semoga perjalanannya nyaman dengan kereta ICE," komentar Inez yang lebih blak-blakan."Iya, Nez. Maaf ya, seharusnya aku mengajakmu naik pesawat saja yang lebih cepat perjalanannya," sahut Edward merasa bersalah."Ehh nggak papa k
Read more

Sebuah Kejutan di Paris

Kota Wina, Austria memang bukan kota sibuk yang menjadi sebuah pusat perekonomian. Kota itu lebih seperti tempat yang cocok untuk retreat menenangkan pikiran dengan suasana yang damai dan tenang. Edward dan Inez menghabiskan 3 hari di Wina dengan berkunjung ke taman-taman, museum, istana Schönbrunn, dan istana Hofburg serta menonton opera.Edward mengajak Inez menemaninya menghabiskan waktu sore itu berbaring di atas rerumputan di bawah pepohonan rindang di Taman Volksgarten di antara rumpun bunga mawar yang indah yang mengelilingi air mancur dengan patung Dewa Triton dan Nymphs."Inez Sayang, besok pagi kita terbang ke Paris ya?" kata Edward yang lebih hanya ingin memberitahu rencananya dibanding bertanya pada Inez.Inez berbaring di samping Edward yang berbaring miring menopang kepalanya dengan telapak tangan kirinya. "Oke, Mas. Sepertinya Inez perlu menghubungi Pak Baruna Pratama, Head General Manager Jansen Pharma, Mas. Inez takut perusahaan kacau kalau
Read more

Kerja Keras Bagai Kuda

Selama berbulan-bulan Inez menghubungi Mario dan Clara setiap hari melalui aplikasi Hangouts untuk melepas rindu dan untuk Clara, dia memintanya membantu mengurus Jansen Pharma. William Jansen masih mendekam di penjara selama beberapa tahun ke depan karena kasus rencana pembunuhan berencana terhadap Mario. Jadi satu-satunya yang bisa membantu Inez memimpin perusahaan hanya Clara. Jadi sekarang selain kuliah kedokteran, Clara juga bekerja di kantor perusahaan keluarganya sebagai CEO sementara.Jansen Pharma sudah berdiri sejak 30 tahun lalu, perusahaan itu memiliki brand yang kuat di kalangan konsumen produk herbal dan kosmetika. Pekerjaan Clara hanya mengawasi jalannya perusahaan dan mengikuti meeting pengembangan produk serta laporan performa bulanan perusahaan menggantikan mamanya. Inez pun masih mengikuti meeting perusahaan secara daring dari Paris.Clara sudah memberitahukan kondisi mamanya pada orang-orang yang penting dan dapat dipercaya seperti Pak
Read more

Tawaran Bisnis yang Bagus

Sepulang makan malam bersama Jonas dan Mister Miguel, Mario pulang ke apartmentnya di New York. Apartment itu bertipe studio dengan satu kamar tidur saja dilengkapi dengan pantry dan ruang santai yang sederhana di bagian tengah ruangan. Mario melengkapi unit apartmentnya dengan sebuah TV berukuran 32 inchi di dinding ruang tengah.Tepat ketika dia selesai mandi ponselnya berbunyi, ada panggilan masuk. Ternyata Max yang meneleponnya. Jakarta dan New York berbeda 12 jam. Jadi ketika dia sudah akan pergi tidur, Max baru mulai bekerja. Mario menerima panggilan telepon itu lalu mengaktifkan mode loud speaker sembari memakai celana boxernya lalu mengeringkan rambut hitam tebal berombaknya yang mulai panjang sebahu dengan handuk."Halo, Max," sapanya."Halo, Rio. Sorry ganggu ya ... ada yang mau kuomongin sebentar. Ini penting," jawab Max.Mario berjalan keluar kamar tidurnya menuju ruang santai di depan kamar tidurnya."Oke, san
Read more

Meeting yang Memalukan

Pagi ini, Inez memiliki jadwal meeting dengan jajaran managemen Jansen Pharma pukul 09.00 waktu Jakarta yang sama dengan pukul 03.00 AM waktu Paris. Semalam sebelum tidur, Inez sudah memberitahukannya pada Edward mengenai jadwalnya di dini hari itu. Pria itu paling tidak suka bila ditinggalkan sendirian oleh Inez di ranjang saat tidur. Edward terlalu manja kepadanya seperti bayi besar.Inez sudah berpakaian rapi untuk meeting daring dengan pihak perusahaannya di Jakarta. Clara yang akan memimpin dari Jakarta, dia bertugas menyimak dan memberikan tanggapan mengenai agenda rapat itu. Inez duduk menghadap layar laptop di meja kerja di ruang kerja rumah yang berbeda ruangan dengan kamar tidurnya dengan Edward. Pria itu masih tertidur lelap ketika Inez tadi bersiap-siap bekerja. Inez memang tidak ingin membangunkannya. Dia lebih tenang melakukan pekerjaannya sendirian di ruang kerja rumah itu.Meeting pun dimulai tepat waktu. Di layar laptopnya tam
Read more

Hajar, Bleh!

Pukul 03.00 PM waktu New York, Mario sudah siap mengikuti briefing panitia Big Bang MMA Pro Fighting di Madison Square Garden yang megah di tengah kota New York. Para petarung MMA profesional kelas welter se-Amerika Serikat yang telah lolos seleksi berkumpul di back stage untuk mendengarkan pengarahan panitia tentang run down acara sore hingga malam nanti. Acara ini diselenggarakan hari ini saja sampai didapatkan juara 1 peraih sabuk welter di akhir periode semester ganjil. Pada akhir tahun nanti akan diadakan lagi pertandingan yang sama untuk semester genap. Istilahnya mid year dan end year tournament.Pada babak penyisihan ini, Mario akan bertarung dengan Caleb Albertine, petarung kulit hitam asal Detroit. Pria itu berusia 25 tahun, dengan gaya bertarung lebih ke judo dan ahli mengunci lawan di lantai ring arena octagon. Sementara Mario berbeda gaya bertarung, dia lebih menyukai tendangan dan tinju.Panitia mengatakan masing-masing peserta akan bertarung
Read more

Bukan Sembarang Bintang

Babak demi babak dari pertandingan MMA itu dimenangkan oleh Mario dengan kemenangan yang berkesan. Serangannya tepat sasaran dengan kekuatan penuh, itu yang membuat Mario memimpin di setiap pertarungan di atas ring octagon Madison Square Garden malam ini.Pada babak final, sesuai dugaan Mario dia berhadapan dengan pemegang sabuk juara bertahan MMA kelas welter musim sebelumnya yaitu Brendan Hayes.Pria kulit putih yang tampan dan klimis itu berdiri di atas ring octagon berhadapan dengan Mario sembari menyengir dan berkata, "I told you before, Man. I better watchout with you, then we meet here now." Brendan Hayes pun tertawa. "Thanks for your compliment before, Bro! I will do my best," balas Mario dengan ramah.Wasit pun naik ke ring octagon itu untuk memulai pertarungan babak final malam ini. "Ronde yang akan tersedia pada babak final ada 5 ronde, harap menghemat stamina atau lakukan serangan jitu dengan cepat. Selamat bertanding. FIGHT!" ujar wasit
Read more

Serangan Pembunuh Bayaran

Sore hari setelah Mario pulang bekerja, dia pulang ke apartmentnya di 17th Avenue. Sopirnya menurunkan Mario di depan bangunan apartement 30 lantai itu.Tiba-tiba terdengar suara desingan peluru bertubi-tubi, pengawal Mario segera merapat melindungi Mario dan Jonas. Beberapa pengawal tertembak peluru penempak jitu yang ada di atas gedung seberang jalan.Sementara berondongan tembakan peluru dari atas gedung seberang terus ditembakkan, Jonas menarik Mario cepat-cepat masuk ke dalam lobi gedung apartment itu. Dia tidak ingin membahayakan nyawa Mario dan dirinya dengan berada di luar gedung."Damn! Siapa yang ingin membunuhmu, Mas?" teriak Jonas dengan frustasi bercampur gugup gemetaran seluruh tubuhnya bersimbah peluh.Mario yang sudah beberapa kali mendapat serangan pembunuh bayaran terkait statusnya ketika masih menjadi suami sah Inez tidak terlalu syok, tetapi tetap saja jantungnya berdegup kencang karena insiden baru saja. Dia hampir tewas tertembak di
Read more

Di Hadapan Malaikat Maut

Pasca insiden penembakan sniper di depan gedung apartment tempat Mario tinggal di New York. Organisasi Mister International mempekerjakan bodyguard baru pengganti yang 5 orang kemarin yang tewas. Kali ini bodyguard Mario berjumlah total 20 orang. Status Mario saat ini adalah mega bintang, bukan lagi orang biasa yang mendadak beken karena sekedar menang Mister International. Di seluruh dunia, sosoknya menghiasi dinding promosi brand-brand terkenal. Mario juga sering tampil di layar kaca dalam acara talkshow serta iklan produk. Tidak hanya itu, arena MMA pro fighter juga menempatkan Mario di jajaran atlet papan atas kelas welter karena kemenangannya yang begitu banyak sepanjang tahun ini.Dimanapun Mario berada selalu diserbu fans dan paparazi yang berusaha mencari sensasi terhangat dari sosok istimewa yang sedang naik daun itu. Bahkan, follower sosial media miliknya mencapai puluhan juta saat ini. Konten youtube miliknya yang dikelola oleh Jonas selalu diserbu lik
Read more

Memori Sebelum Perpisahan

Seusai makan malam di rumah Paris, Edward mengajak Inez untuk berjalan-jalan di taman sekeliling rumah bergaya Provinsi Perancis itu. Langit malam di Paris sedang cerah bertabur jutaan bintang di angkasa.Lengan kekar Edward melingkari pinggang ramping Inez. Bibirnya mengecup pipi halus Inez dengan mesra. Mereka terdiam tak bicara hanya berjalan bersisian menapaki jalan taman yang ditumbuhi rumput jepang yang rapi di tengah taman. Tukang kebun di rumah Edward itu memiliki sentuhan artistik yang bagus. Rumpun-rumpun pohon yang biasa dibuat bonsai dibentuk dengan rapi menampilkan wujud binatang atau bulatan-bulatan berbagai ukuran yang nampak indah.Akhirnya, Edward mengajak Inez untuk duduk di bangku taman yang terbuat dari kayu pohon Oak. Dia memangku tubuh Inez dan tidak mengizinkan wanita itu duduk di sampingnya, lengannya mendekap erat tubuh Inez. Mereka terdiam sejenak mendengarkan suara binatang malam yang hidup di taman itu."Cantikku Sayangku
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status