Home / Pernikahan / Suami Kontrak / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Suami Kontrak: Chapter 121 - Chapter 130

146 Chapters

Turnamen MMA Tahunan

Pagi hari berikutnya, Mario mendapat pesan W A yang berisi jadwal pertandingan MMA dan nama rival untuknya di babak penyisihan. Ternyata Mario mendapat pertandingan sesi kedua pagi ini dengan lawan yang bernama Mat Hardy. Dengan segera Mario menggoogling nama Mat Hardy itu dan menemukan riwayat pertandingan MMA yang sudah petarung itu torehkan di atas kertas yaitu 20 kali bertanding dengan 4 kali kalah, 16 kali menang. Apapun yang harus dia jalani di pertandingan MMA hari ini, Mario merasa siap. Dia sudah selesai mandi dan berpakaian santai sopan, Mario pun keluar dari kamarnya. Perasaan Mario ketika tidur sendiri semalaman di ranjang yang biasa dia tiduri bersama Inez terasa begitu menyakitkan. Namun, Mario berusaha untuk kuat dan bertahan. Setahun ini dia akan berjuang sekuat tenaga untuk menjadi pria yang akan membuat Inez bangga."Pagi, Jagoan! Sudah siap bertanding hari ini?" sapa Jonas yang sudah menunggunya di sofa ruang tengah de
Read more

Ini Buat Kamu, Nez!

Pertandingan semifinal turnamen tahunan MMA dimulai oleh pertarungan antara Taufik Fidelis melawan Robby Sagara. Seorang petarung berdasar ilmu bela diri Karate dan lawannya menguasai ilmu pencak silat. Semua ilmu bela diri memiliki kelebihan dan kekurangan, ditambah lagi kekuatan serta ketepatan serangan setiap petarung berbeda-beda. "FIGHT!" seru wasit dengan lantang memberi tanda mulai bertarung.Taufik dengan gesit menyarangkan maygiri alias tendangan sampingnya ke sisi kepala Robby yang masih belum siap. Disusul dengan tinju ke bagian ulu hati Robby beberapa kali dengan cepat. Serangan yang menyakitkan itu membuat Robby tumbang dari tempatnya berdiri ke lantai ring octogon.Wasit menghampiri Robby Sagara dan menghitung sampai 5. Ketika petarung itu tak sanggup bangun lagi, Taufik Fidelis dinyatakan menang dan lolos ke babak berikutnya.Pertandingan selanjutnya Mario dipanggil ke atas ring dengan lawannya Ahmad Jabrik. Dia merasa ya
Read more

Busy Like in Hell

Sesampainya di dalam mobil Alphard, Jonas menyuruh sopir menjalankan mobil itu kembali ke rumah Mario. "Istri Mas Mario ini kemana sih? Dari kemarin aku penasaran deh!" tanya Jonas sembari menatap Mario lurus-lurus. Dia tidak suka ada skandal yang menimpa Mister International yang dia urusi.Mario mendesah sambil menyandarkan tubuhnya yang lelah akibat pertarungan yang mebguras energinya. "Dia dibawa lari orang, Jon. Kamu tahu runner up kedua Mister International tahun ini 'kan?"Jonas mengingat-ingat pria yang mana itu, dia pun berkata, "Edward Lincoln Sinaga? Astaga! Kok bisa sih, Mas? Ayo cerita semuanya, jangan merahasiakan apapun dariku!" "Hmm ... kejadiannya di London sebelum acara babak penyisihan dimulai. Edward memaksa Inez ikut bersamanya dengan ancaman akan membunuhku bila kami melawan. Dia tergila-gila pada istriku dan nekad mengejarnya sejak di Thailand hingga kami bertemu kembali di London," tutur Mario menceritakan garis besar m
Read more

Obssesed to A Woman

Malam itu di Hotel Milano, Verona, Inez terbangun di tengah malam. Pria tampan yang tergila-gila kepadanya itu terbaring telanjang di sisinya dengan lengan kekar yang melingkari pinggang Inez dengan posesif.Di dalam benak Inez, dia mengerti betapa besar perasaan cinta yang dimiliki Edward untuk dirinya. Namun, hatinya sudah menjadi milik Mario. Cinta itu bukanlah sesuatu yang datang semusim dan lenyap begitu saja. Air mata Inez meleleh di pipinya, dia terisak perlahan. Dalam hatinya, Inez berdoa agar belahan jiwanya itu akan baik-baik saja tanpa dirinya dimanapun dia berada.Dengan hati-hati, Inez melepaskan tubuhnya dari dekapan Edward. Dia mengenakan gaun tidurnya yang teronggok di kaki ranjang lalu berjalan bertelanjang kaki dengan langkah halus ke arah balkon kamar agar tidak membangunkan Edward.Kamar yang ditempati Inez dan Edward berupa executive suite yang sangat mewah. Ada sofa dan ruang TV dilengkapi pantry di sudut ruangan, ada sebuah teras balkon me
Read more

Menghubungi Mario dan Clara Diam-diam

"Saya ingin membeli handphone yang ini, tolong cepat dibungkus dan sebuah simcard. Saya bayar tunai," ujar Inez dalam bahasa Inggris terburu-buru sembari menoleh ke arah jalan. Dia takut pengawal Edward atau pria itu sendiri mempergokinya membeli handphone.Penjaga toko handphone itu segera menyelesaikan transaksi itu, dia menyerahkan bungkusan berisi handphone dan simcard baru itu kepada Inez yang segera berlari keluar usai membayarnya dengan uang tunai lebih, dia tidak butuh kembaliannya.Inez segera masuk ke House of Giorgino Armani, dia membeli sebuah jaket kulit mahal berwarna cokelat muda yang sangat bagus untuk Edward. Dia ingin membuat Edward senang dengan perhatiannya. Ketika menunggu kasir memproses transaksinya, Inez menumpang ke toilet. Sesampainya di dalam toilet, Inez memasang simcard ke dalam ponsel itu dan meninggalkan kardus handphone itu dalam tas pembungkusnya di tempat sampah toilet. Dia menyimpan ponsel baru itu dalam keadaan mati bese
Read more

Pesan yang Membawa Harapan

Mario sedang berada di New York untuk menghadiri New York Spring Fashionweek. Dia diminta memperagakan pakaian desainer Max Mara dan Alexander MacQueen malam ini. Kesibukan Mario bisa dibilang sangat parah, dia hanya bisa menjalani segalanya tanpa berkeluh kesah karena uang hasil jerih lelahnya mengalir deras ke rekeningnya dalam jumlah fantastis. Tamu undangan yang berada di front row bangku penonton adalah deretan selebriti dan publik figur terkenal dari seluruh dunia. Fashion show kali ini adalah yang pertama bagi Mario, bisa dibilang ini debut pertamanya di panggung fashion internasional. Namun, Mario tidak merasa gugup sama sekali karena dia sudah mengikuti banyak kontes kebugaran pria yang mengharuskannya melakukan fashionshow di hadapan juri dan penonton yang hadir menonton kontes tersebut.Ketika tiba gilirannya, Mario berjalan ala catwalk model pria dewasa sama seperti model profesional lainnya. Dia bertemu dengan Jacques Reno Cisse dari Perancis yang be
Read more

Inez Mabuk

Sebelum makan malam romantis, Edward mengajak Inez ke Museum Leonardo da Vinci di pusat kota Milan, Italia. Dia sebenarnya pernah ke sana sebelumnya, tetapi Inez belum pernah. Wanita itu tampak tertarik dengan isi museum sains dan iptek itu, Leonardo selain melukis juga seorang ilmuwan yang cerdas dan berbakat di zaman Renaisans. Karya lukisannya yang terkenal antara lain Monalisa, The Last Supper, Vitruvian Man, dan yang termahal lukisannya yang terjual US$ 450,3 juta di pelelangan Christie's di New York yang berjudul Salvator Mundi. Museum itu hanya memajang replikanya saja yang tentunya amat sangat mirip dengan lukisan aslinya.Inez sangat menikmati kunjungannya ke Museum Leonardo da Vinci, dia berterima kasih atas kebaikan Edward. Pria itu mengatakan bahwa dia ingin hadiah yang lebih indah daripada sekedar kata terima kasih dari Inez. Dan Inez hanya mengangguk patuh tanda setuju dengan permintaan pria tampan itu.Mereka berdua meninggalkan museum itu m
Read more

Berlin Music Festival

Dini hari waktu Italia, Inez terbangun dalam dekapan Edward. Dengan hati-hati, Inez menyingkirkan lengan kekar Edward dari pinggangnya. Kemudian dia berjalan dengan hati-hati ke kopernya untuk memeriksa ponsel barunya apakah dia mendapat pesan balasan dari Mario dan Clara.Ternyata mereka membalas pesan dm I G itu, Inez merasa sangat gembira bercampur haru membacanya. Diapun segera mengetikkan pesan balasan ke Mario terlebih dahulu."Inez, senang Mas baik-baik saja. Sebenarnya Inez ingin pulang ke Jakarta, Mas. Tetapi, Mas Edward ingin menetap di Eropa. Sekarang Inez berada di Milan, besok kami akan ke Berlin beberapa hari untuk menonton konser musik boyband favorit Mas Edward. Mas Mario, jaga kondisi ya dengan kesibukan Mas yang tinggi saat ini, jangan sampai jatuh sakit."Kemudian Inez mengetik pesan balasan juga untuk Clara, "Hai, Clara Sayang. Jangan kuatir, Mamamu ini baik-baik saja. Mas Edward selalu menjaga Mama dengan baik sekalipun dia sangat posesif. S
Read more

Kesempatan yang Diharapkan

Berada di tengah megakonser musik sekalipun menyenangkan, tetapi rasa haus dan ingin kencing menjadi hal yang tidak dapat dielakkan. Itu pula yang dialami oleh Inez. Dia ingin buang air kecil."Mas Edward, Inez mau pipis, Inez cari toilet dulu ya sebelum ngompol di celana," teriak Inez karena  suara hiruk pikuk di sekitarnya begitu berisik."Aku antar, Nez. Kalau sendirian nanti kamu bisa hilang di tengah lautan manusia seperti ini," balas Edward.Mereka berdua pun berjalan bergandengan tangan menuju ke sisi timur lapangan yang menyediakan bilik toilet portabel. Tempat itu memang agak jauh dan penuh perjuangan untuk bisa sampai ke sana. Penonton konser yang berdesak-desakan membuat Inez dan Edward terlepas gandengannya.Edward segera mencari Inez dengan bantuan ikatan dasi di pergelangan tangan mereka. "Nez, naik ke punggungku, aku akan menggendongmu daripada kau terpisah denganku karena berdesakan dengan orang-orang ini. Ayo!" ujar Edwa
Read more

Jagain Jodoh Orang

Seusai mandi, Edward keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggulnya. Dia mendekati Inez sembari tersenyum mesum. Inez terkikik karena tahu pria itu begitu menginginkannya, tetapi dia belum mandi. "Mas, Inez mandi dulu ya," ucap Inez seraya berlari menjauh dari Edward menuju ke kamar mandi.Tangan Edward menangkap pergelangan tangan Inez lalu menghentakkan tubuh Inez ke dalam dekapannya. Dia menyusuri rahang Inez dengan bibirnya. "Aku tidak takut kotor, Sayang," ucapnya."Mas, Inez nggak mau ... rasanya gerah!" tolak Inez dengan nada jutek.Edward pun terkekeh lalu melepaskan Inez dari dekapannya, wanita itu langsung lari terbirit-birit ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi Inez merasa galau, dia tahu bahwa seusai mandi dia harus melayani napsu Edward lagi. Status Mario sebagai Mister International akan ternoda bila terjadi skandal berebut istri dengan Edward. Inez paham betul posisinya yang serba tidak enak saat ini.
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status