"Aku gila karena kamu mas, gimana? Enak nggak kegilaan ini?" sahut Anna, menatap saya dengan ekspresi wajah lega. Bahkan tubuhnya yang membengkak telanjang berkeringat itu terlalu nyaman merebah di sofa. Saya meringis, perutnya pasti mengencang hingga ia masih ingin merebahkan diri di sofa. "Terima kasih, kamu tidak memadamkan nyala dalam tubuh ini." Saya mengatur napas yang masih terasa kembang-kempis seraya beranjak, malu juga jika terus dalam keadaan seperti ini. "Kamu harus mandi sayang biar nyaman tidurnya. Saya siapkan air hangatnya, kamu mau?" tawar saya sambil beranjak dengan mata yang tak luput melihatnya."Mau. Terus makan." ucapnya dengan wajah malu. "Mas, udah. Jangan lihat aku kayak gitu, kamu seperti mau makan aku!"Saya membungkuk, meraup pakaian kami di lantai, tapi mata saya tercolok dengan g-string merah miliknya. "Kapan kamu beli ini, Anna?" tanya saya, ia tidak pernah memakai pakaian dalam senonoh seperti ini meski dia punya baju tidur yang tak kalah senonoh
Terakhir Diperbarui : 2022-09-03 Baca selengkapnya