Share

Bab 142

Semua jerih payah ini tidak sia-sia, Anna menahan lengan saya saat berhenti di depan kamar super mewah ini untuk malam terakhir kami sebelum dia melahirkan.

"Kamu bener-bener menyewa kamar president's suite mas?"

"Apa wajah saya bercanda?"

"Wajah kamu banyak pikiran mas. Salah, ralat, apa kamu nggak suka aku datang kesini pakai daster mas?" tanya Anna dengan mata menyipit.

Hati kecil saya memang tidak terima Anna hanya menggunakan daster rumahan. Padahal dia bisa pakai gaun yang cantik, sepatu flatshoes yang aman di pakai waktu hamil, dan menata rambutnya.

"Saya ingin menangkis ucapanmu, Anna. Kamu membuat saya tersihir dengan daster ini." jawab saya dengan suara rendah.

"Tersihir? Memang aku penyihir?" serunya lalu melepas tangannya dari lengan saya.

"Jangan bilang aku penyihir yang bawa sapu, awas kamu!"

Anna berkacak pinggang. Gila, energinya jam segini masih banyak. Sudah bisa saya pastikan siang tadi dia cuma tidur.

"Kamu penyihir yang membuat hati saya senang." kata saya.

"I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Poernama
Kaya le meneral ada manis manisnya ada lucunya ada panasnya
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
haredang haredang weess... ...‍♀...
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
huh hah huh hah wkwkwk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status