Home / Rumah Tangga / Aku Tak Rela Dimadu / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Aku Tak Rela Dimadu: Chapter 191 - Chapter 200

215 Chapters

Bab 191 - Anita Sakit

Roger segera menelepon ambulas untuk menolong Anita. Roger panik luar biasa. Ia menyesali keadaannya yang gegabah sekali mengomeli Theo saat itu. Tak memikirkan akibatnya bagi Anita. "Ma, Ma tenanglah... Tarik nafasmu perlahan. Ini kesalahpahaman, Maa. Sadarlah.." Theo menangis. Theo tak sampai hati melihat keadaan Mamanya. Theo melihat ponsel di tangan Anita. "Video itu... Mama telah melihatnya..." Hati Theo nelangsa. Siapa yang memang sengaja menyebarkan video laknat itu? "Papa sudah menelepon ambulans, sebentar lagi mereka akan datang." Dua orang yang sama-sama cemas terhadap keadaan Anita. Untungnya tidak berselang lama, mobil ambulans sudah ada di depan rumah mereka. Dengan tergesa-gesa, mereka membawa Anita untuk masuk ke dalam ambulans. Roger menemani Anita di dalam mobil itu, sementara Theo membawa mobilnya sendiri menuju ke rumah sakit. *** Anita kini di ruang perawatan rumah sakit. Ada rasa terenyuh dan kesal pada kenyataannya. Langit putih, bau obat-obatan yang tajam.
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bab 192 - Konferensi Pers

Polisi kini sudah mendapat laporan resmi dari pengacara Theo. Reno Batu Bara, Pengacara senior nasional dan timnya akan maksimal mengawal kasus ini. Sambil menunggu penyelidikan ini usai diungkap oleh polisi dan menangkap pelakunya. Pak Reno, pengacara itu mengajak Theo melakukan Konferensi Pers. Konferensi Pers itu akan meredam semua opini yang sudah terlanjur berkembang di masyarakat. "Pak Theo bisa bicara didepan media, aku akan menyiapkan semua yang dibutuhkan serta izin dari kepolisian mengingat kasus ini sedang dikembangkan. Aku juga akan mendampingi Pak Theo agar tak ada masalah hukum yang timbul." Reno meyakinkan kliennya tentang prosedur konferensi pers."Bisakah aku membawa seseorang di sisiku sambil mengumumkan pada khalayak aku memiliki kekasih yang sebenarnya, bukan Vivian itu." "Tentu, kamu bisa membawa siapa saja yang menguatkan kamu dalam kasus ini."Theo tersenyum. Zee harus di sisinya. Dialah yang akan di sisi Theo menghadapi serangan wartawan yang pastinya sanga
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

bab 193 - Melvin Kabur

Melvin tidak menyangka video itu viral secepat itu. Belum hilang herannya kenapa flashdisk-nya bisa tiba-tiba lenyap dan masih menyusurinya mengharapkan menemukan benda itu namun ternyata yang ia temui adalah viralnya video antara Theo dan Vivian. Siapa orang yang mengedarkan video itu. Benak Melvin sangat ingin tahu. Pasti dia mengambil keuntungan dengan hanya mengedarkan adegan syur itu. Theo kesal menendang apa saja di depannya. Berteriak menghempaskan kemarahannya. "Kenapa menjadi seperti ini." pekiknya.Kring! Kring! Kring!Bunyi ponsel Melvin berdering dan ia segera melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata Vivian. Melvin menjawab panggilan teleponnya."Ini semua gara-gara dirimu. Lihatlah Apa yang kamu lakukan karena kamu telah menghilangkan flashdisk sialan itu," umpat Vivian yang terdengar sangat marah."Vivian berhentilah mengoceh. Ada apa?" "Melvin, kamu bertanya Ada apa? Kamu bilang aa apa. Apa kamu tidak tahu bahwa video Theo dan aku sekarang menjadi viral. Kamu tahu d
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bab 194 - Kepulangan Anita dari Rumah Sakit

Konferensi pers telah dilaksanakan. Namun opini yang telah terbangun selama ini ternyata tidak begitu saja hilang dengan adanya konferensi pers. Warganet masih dengan sukarela memberikan komentar miring maupun meme terlontar di dunia maya untuk Theo dan Vivian. Hujatan kaum ibu-ibu bahkan tuntutan menghargai wanita oleh aliansi pemerhati perempuan ikut bicara.Theo sampai harus berkaca mata hitam dan menyewa pengawal untuk Zee juga dirinya. Dunia maya memang tak tampak namun akibatnya benar-benar bisa menjatuhkan mental seseorang bahkan ketika kebenaran belum terkuak pun dunia maya bisa menghakimi lebih keras daripada jeruji besi itu sendiri.Theo setiap hari ke rumah Zee, menenangkan perasaannya yang makin gundah. Meminum kopi buatan Zee dan bicara pada Zidan. Sayangnya hari itu Zidan sedang menjemput Vina dan mengantar Vina kembali ke rumahnya di Jakarta. "Zee, Menurut kabar Melvin telah pergi. Kemarin polisi menggeledah rumah mereka. Nihil tidak ada bukti penunjang yang ditemukan.
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bab 195 - Memaksa Menikah

Malam itu Theo bisa meredakan ketegangan antara Zee dan Anita. Mereka sampai dirumah Zee setelah makan malam diluar. Kebekuan Zee mencair begitu saja. Tentu saja Theo senang. "Terimakasih, amarahmu reda. Sekali lagi aku minta maaf atas kata-kata Mama.""Sudahlah Kak, jangan dibahas lagi. Aku sudah melupakannya.""Zee ... Apapun yang terjadi jangan tinggalkan aku Zee. Aku mohon."Zee menghela nafasnya. Berulang kali kalimat itu keluar dari mulut Theo. "Kak, kita bicarakan lagi nanti. Ini sudah terlalu malam. Aku sangat letih." Zee mengiba pada Theo.Theo mengangguk, berpamitan pada Zee. Zee benar-benar lelah, bukan hanya badannya namun batinnya. Setelah Theo pergi dari rumahnya, Zee menutup pintu. Orang tuanya dan Zidan sepertinya belum sampai ke rumah. Ia berdiri dari kursi rodanya. meredakan semua perih hatinya yang ia tahan sedari tadi.***Anita dan Roger telah berada diruang tamu rumah mereka. Mereka berdua sengaja belum beranjak ke kamar karena menunggu kehadiran Theo. Suara
last updateLast Updated : 2022-08-24
Read more

Bab 196 - Aku Korban Bukan Pelaku!

Pagi ini mereka berniat membicarakan masalah ini dengan kepala dingin tentu saja setelah sarapan. Tidak ada yang bicara ketika sarapan karena mereka semua tidak ingin makanan mereka menjadi dingin karena debat Kusir.Theo masih mengunyah makanannya dan mencari pilihan kata yang tepat untuk menjelaskan pendapatnya kepada Mamanya. Sementara Anita di bangku makannya di sebelah Roger juga masih memikirkan kata-kata yang paling tepat disampaikan untuk membujuk Theo agar bertanggung jawab pada Vivian. Bagaimanapun Vivian tetap lebih dibanding dengan Zee. Bagaimana mungkin ia bisa menerima Zee. Keadaannya, statusnya, tidak mungkin seorang yang sempurna seperti Theo harus berdampingan dengan wanita cacat. Mau dikemanakan mukanya apabila nanti para rekan bisnis mengetahui belum lagi teman-teman sosialitanya. Sebenarnya Anita tidak percaya yang Theo katakan bahwa tidak terjadi apa-apa diantara mereka berdua, lihatlah video seintim itu, Sedekat Itu dalam satu ranjang dalam satu selimut deng
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Bab 197 - Meminta Bantuan Zee

Anita kesal pada Theo. Anita merasa Theo semakin berani melawan pada orang tuanya sejak bergaul dengan Zee. Semua yang terjadi adalah ulah Melvin dan Vivian? Pasti Melvin memperalat Vivian yang masih menyukai Theo. Melvin tak ingin Theo mendekati Zee mantan istrinya. Jelas ini semua karena Zee. Zee yang membuat Theo jadi bulan-bulanan dunia maya. Vivian juga, bisa sebodoh itu menuruti mau Melvin walaupun alasannya cinta pada Theo tapi seharusnya gadis cantik itu menggunakan otaknya. Anita tahu cepat atau lambat keluarga Vivian akan datang. mereka akan membicarakan masalah ini. Tentu saja mereka juga ingin menyelamatkan perusahaannya. Pasti... Itu pasti tak lama lagi. Anita tahu tuntutannya pasti tak lain adalah menikahi Vivian. Anita sudah duduk kembali ke ruang tamu. Wajahnya keruh. "Sudahlah jangan terlalu memikirkan masalah itu berlarut-larut. Beri kesempatan Theo berpikir. Dia sudah dewasa," ujar Roger. "Aku bosan, aku mau ke kantor saja"Anita menyiapkan pakaian suaminya. Men
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Bab 198 - Zee Pergi

Sore itu Zee menghabiskan waktunya di rumah Melvin menengok mantan Ibu mertuanya Nina. Zee cukup iba terhadap keadaan ibu mertuanya itu sekarang, sangat berbeda dengan wajahnya yang dulu. Wajahnya semakin kuyu dan tirus. Bibirnya pucat dan kondisi badannya cukup lemah. "Mama? Kenapa Mama jadi seperti ini. Mama jangan terlalu memikirkan Melvin. Melvin memang bersalah tidak mungkin polisi mencari Melvin bila Melvin tidak mempunyai kesalahan. Ikhlas dan sabar, Ma." "Tapi Mama rindu Melvin, Zee. Dia dimana? Apa dia sudah makan, bagaimana bila dia tertangkap polisi." Hiks. Nina menangis. Robert bingung di sampingnya. Vina kelihatan bersedih. Bagaimanapun mereka dulu keluarga Zee. Zee turut prihatin walau ia tak mungkin kembali pada Melvin. Zee membawa buah dan makanan untuk Mama Nina. "Ma, makan bubur ya? Ini Zee yang buat, spesial untuk Mama." Nina menggeleng lemah. "Seandainya Melvin dulu tak melepasmu. Maafkan Mama Zee, Mama dulu bersikap tidak baik kepadamu. Seharusnya kamu tidak
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Bab 199 - Kedatangan Orang Tua Vivian

"Terus terang kami datang ada perlu dengan Theo," ucap Celine pada Anita dan Roger. Anita memandang suaminya. "Kami orang tuanya, tinggal katakan saja pada kami. Menunggu Theo pasti lama. Apalagi Jakarta macet tak kenal waktu." Kevin mengangguk. "Kasus video Theo dan Vivian sangat memalukan." Roger mengangguk. "Ia, aku pun tak habis pikir tentang itu. Siapa penyebarnya? Kami mengalami hari yang buruk juga tentang hal itu. Kami mohon maaf Theo sudah terlalu jauh pada Vivian." Celine berujar "Vivian mengatakan bahwa mereka melakukannya atas dasar suka sama suka namun tidak tahu siapa penyebarnya." "Ooh... Jadi Vivian bilang begitu." tanya Anita heran. Keterangan Vivian berbanding terbalik dengan keterangan Theo. Theo tegas mengatakan tidak terjadi apapun dengan dia dan Vivian. Theo di jebak oleh Vivian dan Melvin. Namun Anita tidak menyampaikan pendapatnya. "Vivian menjadi orang yang paling dipermalukan disini." ucap Kevin menekankan. "Iya, kami mengerti perasaan Pak Kevin." Uja
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Bab 200 - Memperlihatkan Kenyataan

Langit sedikit mendung namun tiada hujan datang. Angin kencang masuk begitu saja ketika jendela itu dibuka. Anita bolak-balik menengok ke sisi jendela. Anita dan Roger menunggu anaknya pulang. Keduanya berusaha tenang walau tampak gelisah. Akhirnya malam itu Theo datang masih belum terlalu malam jam delapan malam. Tidak biasanya Theo datang secepat itu, dua tiga hari ini Theo selalu pulang mendekati pagi. Anita menarik nafasnya mungkin Theo juga mengetahui bahwa ia sedang ditunggu oleh orang tuanya. Ikatan batin antara orang tua dan anak memang kadang-kadang tak terlihat namun jelas dapat dirasakan oleh keduanya. "Theo, kami ingin bicara!" Perintah Roger pada Theo, yang sudah bersiap untuk membuka pintu kamarnya. Sikap Theo acuh seakan tak melihat kedua orang tuanya tadi. "Biarkan aku membersihkan diriku. Lima belas menit lagi aku akan keluar, Pa." Theo bicara dan masuk ke kamarnya. Memandang kosong cermin dan mengusap wajahnya kasar. kepergian Zee benar-benar kejutan paling sak
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more
PREV
1
...
171819202122
DMCA.com Protection Status