Home / Rumah Tangga / Aku Tak Rela Dimadu / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Aku Tak Rela Dimadu: Chapter 161 - Chapter 170

215 Chapters

Bab 161 - Sekutu yang Tak Saling Percaya

Kring! Kring! Kring!Bunyi telepon memekakan telinga Vivian. Ia merasa sangat diganggu di hari yang melelahkan ini. Ia sibuk untuk mengurus Pak Entis dan segala macam cctv yang mungkin akan memberatkannya jika Theo mencari tahu, apalagi jika sudah berhubungan dengan polisi. Tidak ... Vivian harus membersihkan namanya sendiri."Apa?" tanya Vivian dengan suara khas orang yang baru saja bangun tidur."Viv ... Zidan mengatakan bahwa ia akan melaporkan ke polisi. Apakah kamu sudah merapikan semuanya?" tanya Melvin yang ketakutan. Dari kemarin setelah kedatangan Zidan, ia sudah tidak bisa tidur dengan nyenyak. Bekerjapun kacau. "Sudah selesai semua. Jangan khawatir. Sudah bersih!""Bagaimana dengan semua kamera cctv?" Melvin sangat ingat ada beberapa cctv yang ia lalui saat menggotong tubuh Theo. "Sudah selesai.""Hmm orang yang membantu kita?""Sudah. Kita tidak akan menjadi tersangka.""Kenapa?" tanya Melvin bingung. Apakah memang Vivian bisa sehebat itu untuk menyelesaikan masalah?"Ha
last updateLast Updated : 2022-06-13
Read more

Bab 162 - Theo & Detektif

Theo sudah sampai di cafe tempat ia berjanjian dengan seorang detektif yang biasa ia gunakan untuk masalah-masalah serius, terutama untuk masalah perusahaannya. Theo memang bukan hanya sebagai CEO sebuah perusahaan penerbitan, tapi ia juga masih berurusan dengan hotel dan tambang milik Roger. Sehingga dibutuhkan jasa detektif jika terjadi masalah dengan perusahaannya."Maaf menunggu lama," ujar Theo sambil mendaratkan bokongnya di sebuah sofa yang nyaman di cafe tersebut."Tidak masalah, Pak." Detektif yang bernama Pras itu tersenyum sambil menyesap kopi di gelasnya."Jadi aku langsung ke masalahku saja." Theo sudah tidak mau berbasa-basi lagi. Setelah bertemu detektif, ia harus bertemu dengan Zee. Jadi sebaiknya ia segera ke pokok permasalahan saja."Ok.""Kemarin aku diculik, entah siapa yang menculik aku dan tiba-tiba aku berada di puncak. Di sebuah penginapan dan aku heran karena aku tidak memakai pakaian sama sekali. Aku tidak mengerti maksud orang itu menculikku lalu melepaskan
last updateLast Updated : 2022-06-14
Read more

Bab 163 - Bisakah Kamu Membantuku?

Setelah selesai pembicaraannya dengan Pras dari cafe, Theo langsung berangkat ke rumah Zee untuk bertemu dengan pujaan hatinya. Ia segera mengemudikan mobilnya yang sudah terparkir cantik di depan cafe. Sekarang Theo sudah mulai lega dengan usulan dari Pras. Tentu saja semua usulan dari detektif kepercayaannya itu harus diuji coba. Siapa tahu bisa berhasil.Setelah mengendarai mobil sekitar hampir tiga puluh menit, Theo sudah sampai di depan rumah Zee. Ia segera memarkirkan mobilnya di depan pintu gerbang rumah Zee dan kemudian turun untuk masuk ke dalam rumah Zee."Assalamualaikum!" sapa Theo di depan pintu rumah Zee."Wa'alaikumsallam!" balas Zee mendekat sambil menggiring kursi rodanya ke arah pintu. CEKLEK!Zee membuka pintu rumahnya. Ia melihat wajah Theo sudah tersenyum menyambutnya di depan pintu. Sungguh ... Zee sangat bahagia karena bisa melihat Theo dalam keadaan selamat."Hai, Zee," sapa Theo tersenyum saat Zee membukakan pintu untuk Theo."Wah ... Kak Theo. Aku senang se
last updateLast Updated : 2022-06-14
Read more

Bab 164 - Berjuang Bersama

"Coba jelaskan apa yang kakak rencanakan!" ucap Zee yang sangat tertarik dengan ide dari Theo."Tapi ... kamu harus berhati-hati Zee. Aku sangat khawatir jika Melvin bertindak macam-macam terhadap kamu," ucap Theo memperingatkan."Hmm ... memangnya apa yang kakak rencanakan?" tanya Zee yang semakin penasaran dengan rencana Theo."Aku masih memikirkan bagaimana caranya agar Melvin itu berkata jujur terhadapmu. Hmm ... tapi aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu sebelum orang lain yang mengatakan kepadamu.""Apa itu, Kak?" Zee mengerenyitkan dahinya. "Hmm ... aku mau jujur tentang hal ini, sebelum nanti Melvin mengatakan hal yang tidak benar kepadamu. Aku harap kamu tidak marah kepadaku."Zee mengangguk mendengarkan Theo dengan seksama. Ia menatap Theo penuh rasa penasaran."Ja-jadi ... mamaku sebenarnya ... hmm ... setelah mama tahu bahwa kamu dalam status masa perceraian dengan Melvin." Entah mengapa sangat sulit untuk Theo untuk mengatakan sejujurnya. Ia sangat takut jika Zee tersing
last updateLast Updated : 2022-06-14
Read more

Bab 165 - Cerita Vina

"Hmm ... kamu ingat tentang keluarga Melvin?" tanya Theo sedikit curiga. Apakah ingatan Zee sudah sangat membaik? Ataukah hanya ingatan Zee tentang Melvin yang sudah kembali? Ups ... Zee keceplosan lagi. Entah mengapa semakin Zee berbohong, semakin ia lebih sering keceplosan. "Apa lebih baik aku jujur saja ya? Atau aku mengatakan kalau aku sudah sembuh?" ujar Zee di dalam hati. Kebohongan membuatnya semakin sulit. Lelah rasanya berbohong untuk amnesia dimana Zee harus merencanakan sesuatu untuk menjebak Melvin agar pria itu bisa jujur terhadap dirinya."Hmm ... sebenarnya sekarang ini ingatanku hampir sudah pulih, Kak. Aku mengingat cukup banyak kejadian" jawab Zee pelan sambil tersenyum kikuk. Semoga saja Theo tidak mencurigai kebohongannya."Wah ... Alhamdullilah, Zee." Theo rasanya ingin memeluk Zee, tapi ia masih tidak berani. Alhasil, Theo hanya bisa bersyukur saja dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mata Theo sudah berbinar-binar mendengar berita yang sangat bahagi
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

Bab 166 - Bujukkan Zee kepada Vina

"Aku butuh kamu membantuku menyelidiki Melvin," ucap Zee perlahan. "Se-sebentar. Aku keluar dulu dari dalam resto." Vina sangat terkejut dengan permintaan Zee. Jika pembicaraan ini sangat serius, maka sebaiknya Vina pergi keluar dari resto. Ia tidak mau pembicaraan rahasianya ini di dengar oleh Nina yang sedang pergi ke toilet.Setelah berjalan cukup jauh dari resto, Vina bertanya lagi kepada Zee."Maksudnya kakak menyelidiki Kak Melvin itu bagaimana?" tanya Vina bingung."Hmm ... aku takut Melvin terlibat dalam kasus penculikkan.""Si-siapa yang diculik, Kak?" tanya Vina yang tiba-tiba bergetar ketakutan. Masalah apa lagi yang akan hadir di keluarganya. Apakah tidak cukup Nina yang sudah pernah mendekam di penjara? Mengapa sekarang giliran Melvin."Maka dari itu, aku harus menyelidikinya. Tapi aku membutuhkan bantuanmu.""Apa kakak ingin menjebloskan Kak Melvin ke penjara?""Orang bersalah tetap harus dihukum bukan?" ucap Zee dengan tegas."Ya memang. Tapi ... apakah ini artinya aku
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

Bab 167 - Penyelidikan Vina

"Assalamualaikum," sapa Vina di depan pintu rumahnya, tapi sepertinya tidak ada orang di dalam karena tidak ada yang membalas salam Vina. Sekarang sudah pukul enam sore. Nina belum pulang karena ada tambahan pekerjaan, Rio juga sepertinya masih di bengkel, sementara Melvin, Vina tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh Melvin belakangan ini. "Papa ...," panggil Vina kepada Robert, tapi sepertinya Robert sedang pergi mengantar jahitan. Vina celingak-celinguk ke sekitaran rumahnya, ternyata memang tidak ada orang di dalam rumahnya itu. Ia segera melangkahkan kaki ke kamar Melvin. Harus segera ... agar Vina bisa leluasa mencari barang bukti sebelum orang yang lain datang ke rumah, terutama Melvin. Vina tidak mau nanti dicurigai oleh Melvin saat mencari bukti. CEKLEK! Vina masuk ke dalam kamar Melvin dan Rio. Saat ini Melvin belum pulang ke rumah, entah dimana Melvin berada, yang pasti, Vina harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari bukti. Sesuai dengan instruksi dari Zee, se
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

Bab 168 - Apa Kamu Tahu Sesuatu?

"Papa ... aku ... aku sedang mencari barangku yang hilang. Tapi ternyata kotak ini menjadi jatuh," ucap Vina gugup dan berbohong kepada Robert."Barang apa? Ada yang bisa papa bantu?" tanya Robert penasaran. Ia melihat kegugupan dari tatapan Vina. Pasti ada yang tidak beres, karena biasanya Vina tidak seperti itu. Apalagi sepertinya kotak yang jatuh itu adalah kotak milik Melvin. Mana mungkin ada barang Vina ada di kotak Melvin."Ti-tidak, Pa. Sebentar aku rapikan dulu barang-barang ini." Vina sudah tidak bisa berpikir lagi untuk mencari barang karena ia takut Robert curiga."Vin ... kamu tidak mencuri barang milik Melvin kan?" tuduh Robert seketika dengan memicingkan matanya. Ia merasa ada yang tidak beres dengan kelakuan Vina yang aneh."Aku tidak mencuri barang, Pa. Aku mencari barang!" tegas Vina yang terlihat sangat jujur. Ia tentu saja tidak mau dikatakan sebagai pencuri, walaupun memang ia sedang menyelidiki Melvin dan mengambil barang yang mencurigakan dari kotak Melvin ini."
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

Bab 169 - Jujur Kepada Robert

"Uhm ...." Vina sedikit ragu untuk mengatakan apa yang telah dikatakan Zee terhadap dirinya. Apakah Robert sanggup untuk tutup mulut dan membantu Vina untuk menyelidiki Melvin?"Katakan, Vina! Jangan ada yang kamu tutupi dari papa. Katakan sebelum semuanya terlambat!" seru Robert yang sudah tidak sabaran dengan Vina. Ia ingin kejujuran yang keluar dari bibir Vina."Kak Zee.""Kenapa dengan Zee?" tanya Robert penasaran."Tadi siang, Kak Zee meneleponku dan mengatakan bahwa ... Kak Melvin melakukan penculikan," jelas Vina."Hah ... Melvin menculik siapa?" Robert sangat terkejut dengan ucapan Vina. Rasanya seperti tersambar geledek. Mengapa keluarganya menjadi berantakan seperti ini? Dimulai dari Melvin menikah lagi dengan Misya yang berujung bercerai dengan Zee, kemudian Nina yang di penjara karena penipuan dan sekarang, Melvin kembali melakukan masalah. "Ya Allah, dosa apa aku ini?" batin Robert seakan penuh rasa bersalah."Kak Theo. Papa masih ingat?""Theo?" Robert terlihat berpikir
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

Bab 170 - Sasaran Baru Melvin

"Kak Melvin," sapa Vina yang sangat kaget. Ia langsung menyembunyikan flashdisk yang ia temukan ke dalam saku celananya. "Kalian sedang membicarakan ketahuan apa? Kenapa kalian begitu tegang?" desak Melvin yang menjadi curiga kepada gerak-gerik Vina dan Robert."Itu ... ada yang mencuri kancing baju di konveksi dan ketahuan, Melvin!" tutur Robert mengalihkan pembicaraan."Mencuri kancing? Ya ampun ... menyedihkan sekali," decih Melvin sambil menggelengkan kepalanya. Miris bila mendengar ucapan Robert tentang mencuri kancing baju. Apakah semurah itu harga diri sampai kancing baju saja dicuri?"Apakah kamu sudah makan, Mel?" tanya Robert dan segera memberikan kode kepada Vina untuk menyingkir ke kamarnya segera. Robert tahu, Vina sangat sulit untuk berbohong, apalagi jika dihadapkan dengan Melvin. Pasti Vina menyerah dan langsung jujur karena paksaan dari Melvin. Vina sangat tidak berani menentang Melvin yang semakin hari semakin galak."Sudah," jawab Melvin singkat sambil memperhatik
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
22
DMCA.com Protection Status