“Izinkan aku memberitahumu ini, kau terlihat begitu menyedihkan, bung. Tidak seharusnya kau membiarkan istrimu memperlakukanmu dengan semena-mena seperti ini, bukankah kau suaminya? Seharusnya dia lebih menghormatimu.”“Aku tahu,” jawab Marcus menghindari tatapan Ernest, ia menggoyangkan gelasnya memperhatikan bagaiamana cairan berwarna merah keunguan itu bergerak di dalamnya. “Aku hanya sedang menghukum diriku sendiri karena sudah mengkhianatinya. Istri manapun pasti akan terluka dengan penghianatan suaminya bukan? Mungkin dengan membiarkannya memperlakukanku sesuka hatinya, itu mampu membuat lukanya sedikit terobati.”Kedua alis Ernest saling bertaut dengan ekspresi tidak senang di wajah pria itu. Ia tidak setuju dengan pernyataan Marcus mengingat ia sangat mengenal bagaimana sosok Lisa yang sebenarnya di belakang pria itu.“Tch. Kau terlalu bodoh, Marcus. Sungguh.”Marcus menatap Ernest dengan sedikit kesal lalu kembali bertanya, “apa kau datang kemari hanya untuk menceramahiku?”“
Baca selengkapnya