Home / Romansa / Selingkuh Dengan Klienku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Selingkuh Dengan Klienku: Chapter 61 - Chapter 70

78 Chapters

BAB 61 – Kedatangan Ibu Mertua (2)

Setibanya di rumah, Marcus berjalan dengan tergopoh-gopoh memasuki rumah. “Anda sudah tiba, Tuan,” sapa Percy begitu bertemu Marcus di ruang tengah. “Dimana ibuku?” tanyanya dengan ekspresi penuh kecemasan. “Apa Anna baik-baik saja?” lanjutnya. Percy tersenyum melihat bagaimana khawatirnya Marcus kepada Nyonya baru mereka. Ia pun menjawab, “Nyonya muda baik-baik saja, saat ini mereka sedang minum teh di teras samping.” Dahi Marcus berkerut dalam mendengar jawaban Percy. Iya tidak menduga bahwa ibunya akan bersedia minum teh bersama Anna dengan tenang. “Antar aku ke sana,” kata Marcus akhirnya sembari berjalan mengikuti Percy yang mengantarnya ke teras di samping rumah yang menghadap ke taman. “Bagaimana bisa kau memiliki ide untuk membuat cake mangga ini? Rasanya tidak terlalu manis dan juga terasa begitu segar.” Clara memuji cake mangga buatan Anna yang sedang ia makan. Ia sangat menikmati semua cemilan yang Anna buat. Itu benar-benar sesuai dengan seleranya karena tidak begitu s
Read more

BAB 62 – Pernikahan Rosy dan Ernest

Rosy termenung memandangi kartu undangan pernikahannya yang sudah selesai dan akan segera dibagikan kepada para koleganya dan juga kolega Ernest. Satu minggu lagi ia akan resmi menjadi seorang istri Ernest Mars, karena itu undangan sudah mulai dibagikan.“Rosy, Tuan Mars datang untuk mengajakmu makan siang.”Rosy mendongakkan kepala menatap Sunny yang membuka pintu ruangannya. Ia mengangguk sebagai jawaban dan meminta Sunny untuk meminta Ernest menunggu sebentar.Ia membawa beberapa kartu undangan yang tersisa dan memasukkannya ke dalam tas untuk dibagikan ke pemilik restoran tempat mereka biasa makan siang. Setelah makan di restoran itu beberapa kali, para pegawai di sana mulai mengenali mereka, mengingat Ernest juga cukup terkenal dengan kepribadiannya yang ramah di Boston.“Halo, sayang,” sapa Ernest begitu melihat Rosy datang menghampirinya yang menunggu di ruang penerimaan tamu. Pria itu memberikan kecupan singkat di dahi Rosy membuat beberapa pegawai yang melihat mereka bersorak
Read more

BAB 63 – Pernikahan Rosy dan Ernest (2)

“Brandon,” sapa Ernest begitu Brandon berdiri di depannya. Pria itu memang menolak untuk dipanggil paman oleh Rosy maupun Ernest, ia tidak ingin terlihat tua padahal umur mereka tidak begitu jauh berbeda.“Tolong tepati janjimu untuk selalu menjaga, mencintai, dan membuat Rosy selalu bahagia. Meskipun aku tidak berhak mengatakan ini, tetapi aku benar-benar akan membunuhmu jika kau membuat anak itu menangis apalagi menyakitinya,” ucap Brandon sembari memeluk Ernest.Ernest memasang ekspresi seriusnya dan mengangguk mantap untuk meyakinkan Brandon bahwa ia akan menepati janjinya. Tidak pernah terlintas di pikirannya untuk mengkhianati Rosy ataupun menyakitinya.“Ya, aku tidak akan mengecewakanmu.”“Bagus,” Brandon tersenyum puas lalu menatap Rosy yang kini juga menatapnya. Ia mengalihkan wajahnya sejenak berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis juga ketika melihat mata Rosy yang basah oleh air mata.“Bodoh.” Ucap Rosy tiba-tiba membuat Brandon menatap gadis itu dengan ekspresi aneh
Read more

BAB 64 – Diambang Hidup Dan Mati

“Apa yang terjadi?!” Jennifer masuk ke kamar Marcus dengan ekspresi cemas. Ia segera menghampiri Anna yang sedang mengerang kesakitan di atas ranjang dengan Marcus di sisinya menggenggam tangan wanita itu.“Aku tidak tahu, Anna kesakitan setelah meminum jus yang kuminta dari pelayan.”Jennifer tidak bertanya lagi ketika ia dengan sigap mengeluarkan semua peralatannya dan mulai memeriksa kondisi Anna. Di sebelahnya, Marcus memperhatikan dengan wajah tegang dan terus menggenggam tangan Anna yang menggenggam tangannya dengan erat.Anna terus mengeluh kesakitan sementara keringat dingin membasahi wajahnya. Bibirnya mulai memucat membuat Marcus semakin dilanda kepanikan.“Bagaimana kondisinya?! Bisakah kau cepat?!” Desak Marcus pada Jennifer yang masih terlihat memeriksa keadaan istrinya. Ia benar-benar tidak dapat menahan diri karena melihat wanita yang ia cintai kesakitan seperti itu. Dalam hati ia bersumpah akan membunuh siapapun yang telah membuat Anna terluka!“Anna keracunan. Aku tid
Read more

BAB 65 – Tidak Terduga

Marcus masih berdiri diam di tempatnya memandangi pintu ruang operasi selama satu jam. Hingga detik itu masih belum ada tanda-tanda bahwa operasi berakhir. Hatinya tidak dapat tenang. Ada rasa ingin sekali mendobrak pintu itu untuk mengetahui kondisi anak dan istrinya, namun ia urungkan mengingat bahwa bisa saja hal itu malah membahayakan mereka.“Tuan, sebaiknya Anda duduk. Anda sudah berdiri lebih dari satu jam di sini,” ujar bibi Jessy yang tengah duduk di kursi yang tersedia di lorong itu. Ia menatap Marcus dengan prihatin karena ekspresi pria itu terlihat sangat buruk. Tatapannya begitu kosong, membuat bibi Jessy sangat khawatir.Marcus mengalihkan pandangan kepada bibi Jessy yang duduk di depannya. Ia menghela napas dan akhirnya memutuskan untuk duduk. Melihat itu bibir bibi Jessy berkembang, ia tersenyum lega melihat Marcus menurutinya.Tepat setelah Marcus duduk, ponselnya berdering dengan keras membuat Marcus tersentak dan mengambil ponsel di dalam saku jasnya. Ia menatap nam
Read more

BAB 66 – Melewati Masa Krisis

Marcus mengepalkan tangannya menahan amarah yang sudah ia tahan sejak tadi. Jika bukan karena Arthur saudara kandung Anna, maka dapat dipastikan Arthur sudah mati sejak Marcus tiba di tempat itu.“Kau—“ Saat Marcus hendak berbicara, ponselnya berdering nyaring mengalihkan perhatian pria itu. Dengan sigap ia mengeluarkan ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya, berjaga-jaga apabila itu panggilan dari bibi Jessy. Dan benar saja, itu adalah panggilan dari bibi Jessy.“Tuan! Operasi sudah selesai. Dokter meminta Tuan untuk kembali dan menemuinya!” Marcus tersentak mendengar ucapan bibi Jessy, ia pun menjawab, “aku akan kembali sekarang,” jawabnya singkat dan langsung menutup panggilan telepon.Pandangannya beralih pada sosok Arthur yang masih terbaring di lantai dengan mata penuh dendam menatap Marcus. Tubuhnya sesekali memberontak; mencoba melepaskan diri dari ikatan di kursi.“Aku akan membiarkanmu tetap hidup, hingga saat itu, pikirkan dan renungkan kesalahanmu sebelum aku b
Read more

BAB 67 – Di mana Kennard?

Anna tertegun di tempatnya berdiri memandangi padang rumput di sekitarnya. Angin berhembus dari selatan membuat gaun putih yang ia kenakan berkibaran. Rambut panjang sepunggungnya berderai dan bergoyang mengikuti hembusan angin, membuat Anna sesekali menyisipkan anakan rambutnya ke belakang telinga.“Ini di mana?” gumamnya dengan kebingungan. Ia mencoba berjalan dengan bertelanjang kaki di atas tanah berumput hijau itu mencoba mencari tahu tempat apa itu.“Ibu!”“Ibuu!” Samar-samar Anna mendengar suara anak laki-laki kecil yang terdengar seolah tengah memanggilnya. Hatinya seolah berdesir mengenali suara anak kecil itu. Ia berhenti berjalan dan mengalihkan pandangannya menelusuri setiap sisi daerah itu.Dari arah barat daya mulai terlihat seosok anak lelaki berusia lima tahun yang berlari kecil ke arahnya.Mata Anna membulat sempurna saat melihat bocah lelaki itu terlihat tidak asing. Bibirnya kecil, matanya begitu bulat dan besar, rambutnya berwarna hitam kecoklatan, hidung yang man
Read more

BAB 68 – Pertemuan Pertama Dengan Kennard

“Kenapa kau menangis di luar?”Itu suara Ernest. Pria itu baru kembali dari pekerjaannya di perusahaan keluarga Mars. Setelah resmi menjabat menjadi presdir baru, Ernest mulai bekerja selama dua hari ini sementara Rosy selalu menjaga Anna di rumah sakit bergantian dengan Marcus dan juga Clara.Marcus bahkan tidak menyadari sejak kapan air matanya keluar, ia buru-buru menghapus air matanya dan menatap Ernest dengan ekspresi lelah.“Apa kau datang untuk menjemput Rosy?” tanyanya.Ernest hanya memasang ekspresi datarnya dan mengangguk seolah tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai Marcus yang menangis.“Apa dia di dalam?” tanya Ernest kembali.“Ya, dia di dalam. Anna sudah sadar, jadi aku memberikan mereka waktu untuk bebicara berdua.”Ekspresi Ernest berubah begitu mendengar kabar melegakan itu dari Marcus. “Benarkah? Syukurlah, itu sangat melegakan,” jawabnya sembari menghela napas lega.Suara pintu terbuka membuat Ernest dan Marcus serentak menoleh ke arah pintu. Mereka menemukan s
Read more

Catatan Penulis

Haloo~ Aku lupa memberitahu jika dari Season II ini aku akan lebih banyak mengambil dari sudut pandang Marcus Bond dan Ernest Mars ya! Dan sekali lagi aku ingin berterimakasih kepada para pembaca setiaku {} Terimakasih atas semua dukungan dan kesetiaan kalian untuk membaca cerita ini meskipun masih terdapat banyak sekali kekurangannya. Terimakasih, kalian adalah penyemangatku. Di babak kedua ini juga akan ada beberapa konflik baru. AKu harap kalian tidak akan bosan dan terus mengikuti cerita kehidupan Anna Bond dan Rosy Woods setelah menikah dengan Marcus dan Juga Ernest. Nanti juga akan muncul karakter-karakter baru serta adegan hawt(?) lainnya dari kedua pasangan ini. Ditunggu saja yaa. Aku akan berusaha update meskipun 1 bab sehari disela kesibukanku di luar. AKu hanya punya waktu mengetik dari pukul sembilan malam hingga 12 malam, karena itu updatenya tidak bisa cepat dan banyak. Maaf yaa.
Read more

BAB 69 – Penyesuaian

Selama tiga bulan kemudian, tidak ada kabar apapun mengenai keberadaan Lisa maupun Arthur. Dari yang Marcus ketahui adalah Arthur dipecat dari jabatannya di perusahaan milik keluarga Walkins. Ada kemungkinan Tuan Walkins mengurungnya di rumah agar tidak menyebabkan keributan lain, mengingat Marcus telah memberikan peringatan yang keras.Namun, di sisi lain, Ernest menduga bahwa Arthur mengalami patah kaki dan tangan yang parah akibat siksaan Marcus hingga membuat pria itu lumpuh dan tidak dapat bergerak seperti dulu lagi. Hal ini berdasarkan fakta bahwa terlihat beberapa dokter ternama di kota itu beberapa kali mengunjungi kediaman Walkins.Yang manapun itu, Marcus merasa sedikit lega memikirkan pelaku yang telah mencelakai istri dan anaknya mendapatkan balasan yang setimpal, dan ancaman terhadap anak dan istrinya untuk saat ini akan berkurang.“Apa yang sedang kau pikirkan?” suara Anna di depannya menyadarkan Marcus dari lamunan.Wanita itu telah pulih sepenuhnya. Begitupun dengan pu
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status