Home / Fantasi / Aku, Musuhku dan Para Pemburu / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Aku, Musuhku dan Para Pemburu: Chapter 81 - Chapter 90

118 Chapters

Jadi apa kekuatanmu?

“Ahh … aku tahu! Kalian bisa membaca pikiran seperti dia membaca pikiranku, ‘kan?” tanya Jamie sembari menunjuk pada Carden.Carden yang sejak tadi memandang keluar kediaman langsung menoleh pada Darick. Darick menoleh pada Zaros, Zaros menoleh pada Damien dan Talon yang duduk berdekatan.Jamie semakin bingung dengan sikap mereka yang justru saling melemparkan tatapan, alih-alih menjawab pertanyaannya. Ia mengatakan dirinya ragu pada mereka dan mulai mencurigai mereka.Darick langsung duduk di sofa dekat Jamie. Dia mengatakan tak dapat mengungkapkan semua kekuatan mereka pada Jamie karena takut pikiran Jamie terlacak vampire lain. Dia tak ingin mengambil resiko membahayakan kelompoknya.“Vampire lain dapat melacak pikiranku?” tanya Jamie tak percaya.“Ya, tentu saja.”“Kalau begitu, jangan bilang padaku semua kekuatan kalian … sedikiittt saja … hmm?”
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

Apa otakmu bermasalah?

Darick terlihat gelagapan. Dia tersenyum canggung. “Surprise …!”Jamie tak mengerti dengan maksud Darick dan memilih menanyakan Elena. “Tunggu … di mana Elena sekarang? Dia tak akan tiba-tiba muncul dan mengisap darahku, ‘kan?”Tadi Damien sempat mengatakan jika mereka tak datang, Elena pasti akan mengisap darahnya. Jamie takut Elena tiba-tiba muncul dari belakangnya atau menyergapnya saat tidur. Ia menutupi lehernya, kemudian menoleh ke kanan dan kiri.Darick tertawa kecil melihat tingkah konyol Jamie. “Dia tak akan menyakitimu, Jamie.”Bukan tenang, tetapi Jamie malah panik. “Apa? Mengapa? Di mana dia sekarang? Apa dia di Toronto?”Darick langsung terdiam. Damien, Talon, Zaros dan Carden menoleh pada Darick. Mereka melihat raut wajah Darick yang berubah menjadi kaku.Damien menjawabnya untuk Darick. “Elena sudah tak ada … di dunia ini.”D
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Ambil ini dan tikam jantungku, Jamie!

Jamie kesal dan marah setelah mendengar ucapan Carden. Ia tahu dirinya salah karena terlalu sering merasa penasaran dan mencampuri yang bukan urusannya. Dulu Jamie bukan orang yang seperti itu. Ia memang anak yang ceria, sedikit cerewet dan berpendirian kuat, tetapi penakut. Jangankan untuk mencampuri urusan orang lain. Mendekati orang asing saja dirinya tak berani. Semua bermula saat Jamie memiliki kemampuannya. Ia menjadi penasaran dengan apa yang dirinya lihat. Apakah mereka manusia, apakah mereka roh jahat, apakah mereka membahayakan dirinya dan masih banyak lagi. Kemudian ia bertemu dengan Josh. Jamie dulu sangat membenci Josh, tetapi Josh selalu berada di sekitarnya. Jamie sangat penasaran karena Josh selalu membuat Jamie jengkel dengan mendengar pikirannya. Sampai akhirnya, Josh juga penasaran dengan pikiran Jamie. Josh berpikir Jamie juga seorang penyihir dan diburu vampire. Josh mendekati Jamie karena ingin mencari lebih banyak tenta
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

Kalian bukan leluhurku?

Jamie hanya mengangguk. Ia tak secerewet tadi karena masih merasa malu.“Karena aku dan leluhurmu berteman baik,” ungkap Darick.“Apa?!” Jamie akhirnya buka suara. “Leluhurku?”Darick mengangguk. Dia menceritakan ratusan tahun yang lalu, dia memiliki seorang teman yang sangat baik dan mereka berpisah sementara. Setelah itu, Darick, Damien dan ayahnya menjadi vampire. Darick dan keluarganya terpaksa menjadi vampire karena seorang vampire perempuan yang jahat.Darick merasa takdir sangat jahat padanya dan keluarganya. Dia hanya ingin menjadi manusia, memiliki kekasih, kemudian menikah dan memiliki keturunan, lalu tua dan mati. Sayangnya, takdir berkata lain. Mereka seolah-olah dibekukan oleh waktu dan tetap sama selama bertahun-tahun.Ayah mereka lebih dulu musnah karena keberadaan mereka diketahui penduduk dan ayahnya berkorban demi anak-anaknya. Darick dan Damien tak memiliki siapa-siap
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Apa kalian sangat haus sekarang?

Jamie memandang langit-langit kamar tidurnya. Ia tak bisa tidur setelah mendengar ucapan Darick dan kelompoknya tadi. Jamie dan keluarganya sedang dalam bahaya, tetapi tak ada yang dapat dirinya lakukan. Jamie teringat pada Josh. Sayangnya, Josh juga pasti sedang kesulitan menyelamatkan William—ayah Josh. Jamie tahu keluarga dari Anna—ibunya, memiliki kemampuan supranatural yang hebat, tetapi tetap saja Jamie takut ada hal buruk menimpa mereka. Apalagi menimpa keluarganya sendiri. Jamie sendiri tak dapat mengandalkan kemampuannya. Kemampuan Jamie hanya sebatas melihat makhluk gaib dan mendapat pertanda melalui penglihatannya. Ia memang memiliki kemampuan baru—penglihatan melalui mimpi, tetapi itu masih jarang terjadi. Hanya Darick dan kelompoknya yang dapat melindungi dirinya dan keluarganya karena mereka adalah vampire. Mereka adalah satu-satunya harapan Jamie. Ia hendak memejamkan mata, tetapi teringat sesuatu. Jamie langsung menegakkan tub
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

Aku yakin kau akan menyesal jadi manusia!

Damien mendekati Jamie dan Darick yang sedang bernegosiasi. Dia tak setuju jika Jamie ingin ke Burlington karena berbahaya. Tak ada satu pun dari mereka tahu apa yang akan terjadi di Burlington. “Tidak! Minta yang lain saja.” Damien menolak dengan halus. “Kalau begitu … ponsel! Aku perlu menghubungi kedua orang tuaku … hm?” Jamie mulai merengek. Darick berpikir sejenak. Dia kesulitan menentukan keduanya. Pasalnya, Darick masih belum tahu, para vampire jahat yang memburu Jamie. Dia yakin kalau mengembalikan ponsel, Jamie tak mungkin hanya menghubungi orang tuanya. Jamie pasti akan menghubungi Josh dan itu berbahaya. Mereka semua menyalahkan Josh karena Josh yang menyebabkan Jamie diburu vampire jahat. Sedangkan, mengajak Jamie ke Burlington. Sama saja seperti menyerahkan Jamie karena niat awal para vampire jahat adalah membawa Jamie ke Burlington. Namun, Darick pasti bisa melindungi Jamie. Jamie menghela napas
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Apa mereka datang untuk menculikku?

Jamie masih belum terbiasa dengan peringatan dari penjaganya. Saat perasaannya tak enak, Jamie tak tahu apa yang harus dilakukan. Ia tak mengambil pelajaran dari pertemuannya dengan Elena dulu karena tak tahu akan bertemu siapa dan di mana. Jika Jamie sedang sendiri mungkin dirinya memutuskan akan berbalik dan berlari, tetapi saat itu Jamie sedang berada bersama Darick dan kelompoknya. Ia pikir tak ada yang perlu dirinya takutkan. Saat Jamie terjatuh, tangannya tak sengaja menggapai lengan Carden yang berada di depannya. Carden berhenti mengoceh dan menoleh ke belakang. Zaros yang berada di belakang Jamie menangkap dan memegangi tubuh Jamie agar tak menyentuh lantai parkiran. “Jamie!” pekik Carden dan Zaros bersamaan. Darick berada di depan Jamie seperti Carden. Damien dan Talon berada di sisi kiri dan kanannya. Mereka langsung menoleh dan melihat Jamie sudah bersandar pada Zaros. Jamie tak dapat bernapas. Ia masih memegangi dadanya yang sesak
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

Mengapa kau tak mencobanya?

“Bakar mereka semua, Talon!” perintah Darick, “Zaros, ikut denganku!” Darick dan Zaros mencari dua penduduk yang dikepung vampire buas tadi, sedangkan Talon, membakar tubuh vampire buas untuk memusnahkannya. Darick dan Zaros yakin mereka belum jauh. Ketika mencium aroma manusia, Darick dan Zaros langsung melesat dan tiba di depan dua penduduk tadi. Darick hanya ingin berbicara pada mereka untuk menenangkan, tetapi mereka sangat ketakutan. Tubuh mereka gemetar dan sudah dibasahi keringat. Keduanya berjalan mundur menjauhi Darick dan Zaros. Darick berbicara baik-baik dengan mereka. “Tenang, kami tak bermaksud jahat.” “K-Ka-Kalian vampire,” ucap seorang penduduk terbata-bata. Zaros maju untuk menenangkan dan meyakinkan mereka. “Ya, tapi kami menolong kalian.” Zaros melihat seorang di antara mereka memegang botol air yang tutupnya sudah hampir terbuka. Ada cairan yang menetes keluar dari botol. Zaros sedi
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Damien dalam bahaya!

Jamie kesal karena tak mendapat jawaban dari penjaganya. Ia memutuskan untuk menarik selimut dan tidur karena lelah.Jamie mendapat mimpi yang sangat mengerikan dan tubuhnya mulai menegang. Ia bergumam lirih dan mulai gelisah. Akhirnya Jamie terbangun.“Tidak!” Jamie memekik. Ia langsung menegakkan tubuhnya di atas ranjang.Jamie berkeringat karena mimpi yang sangat menakutkan. Ia mengusap dahinya sembari melihat ke arah jendela kayu yang tertutup. Ia yakin hari sudah pagi karena sinar matahari menyeruak masuk dari sela-sela jendela.Jamie buru-buru beringsut turun dari ranjang. Ia masih memakai pakaian tidur yang dibasahi keringat ketika menuju lantai bawah. Ia celingak-celinguk mencari Darick dan kelompoknya.Samar-samar, Jamie mendengar suara dari arah ruang makan. Ia langsung berderap masuk dengan wajah panik.“Di mana Damien??”Darick mendongak saat Jamie masuk dengan terburu-buru. Dia tersenyum pada Jamie
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Sial! Mereka menipu kita!

Josh mencari William—ayahnya, dengan mantra pembuka jalan. Josh ingat William pernah mengatakan mantra itu membukakan jalan untuk melihat kehidupan dari pemberi benda. Mantra tersebut pernah Josh gunakan untuk menemukan si laki-laki tua. Namun, tak berhasil karena si laki-laki tua sudah meninggal.Ia tak merapal menggunakan cincin karena William tak pernah memberikan cincin pada Josh. William hanya menyuruh Josh memakainya. Karena itu, jika Josh kembali merapal menggunakan cincin, Josh hanya akan melihat kehidupan si laki-laki tua yang memberikan cincin pada William.Berbeda dengan Jamie yang memang diberi cincin oleh neneknya setelah kejadian di Pittsburgh. Jadi, ketika Josh merapal mantra menggunakan cincin Jamie, hanya kehidupan nenek Jamie yang dilihatnya.Untungnya, William pernah memberikan Josh sebuah topi sebagai kado ulang tahun. Josh merapal mantra menggunakan topi tersebut. Ia melihat William dengan tangan terikat. Para vampire jahat ju
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status