Home / Fantasi / Aku, Musuhku dan Para Pemburu / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Aku, Musuhku dan Para Pemburu: Chapter 71 - Chapter 80

118 Chapters

Aku tak akan melepaskannya lagi!

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan rambut cokelat keemasan memakai mantel panjang berwarna hitam berdiri di depan pintu restoran. Dia masih memegang payung saat Jamie keluar dari pintu restoran dengan tergesa-gesa.Dia merasa heran dengan perempuan berambut hitam yang memiliki kulit sedikit lebih pucat. Perempuan mungil yang terlihat lebih cantik aslinya daripada fotonya. Si perempuan tampaknya sudah tiba lebih dulu karena kelihatan kering dan hangat.“Jamie?” panggilnya lirih.Pangilannya sangat lirih sampai-sampai Jamie tak dengar dan berlalu begitu saja. Jamie tak bermaksud mengabaikannya sama sekali. Ia yang sudah tiba sejak tadi dan tak kehujanan justru berlari menerjang hujan demi seorang laki-laki yang ia kenal dengan baik. Laki-laki yang baru saja mengantarkan orang asing tiba di restoran itu.“Josh!”Jamie memeluk Josh yang baru saja berbalik karena mendengar namanya dipanggil. Gaun Jamie yang sebelumnya kerin
last updateLast Updated : 2022-03-06
Read more

Aku yakin dia pasti vampire!

Hubungan Jamie dan Josh semakin baik sejak mereka bertemu kembali. Josh mengurungkan niatnya untuk kembali ke Seattle. Ia mengabari William—ayahnya di Seattle agar tak terlalu mencemaskannya. Josh berencana pulang ke Seattle sebulan sekali melalui darat karena lebih murah daripada udara, walaupun tentunya lebih lama. Atau mungkin ia akan membujuk William untuk tinggal di San Francisco karena masa tiga tahun sedikit lagi berakhir.Josh mulai mencari apartemen untuknya yang tak jauh dari apartemen Jamie. Ia juga mencari pekerjaan. Setelah bertemu dengan Andy, Josh merasa dirinya harus mulai berbenah diri agar pantas bersama Jamie.Jamie mengajak Josh tinggal bersamanya agar tak membuang-buang uang. Jamie bisa tidur bersama Leslie dan Josh memakai kamar sendiri, tetapi Josh menolak. Josh tak enak dengan Leslie dan Leslie juga terlihat masih kesal dengan dirinya.Josh akhirnya mendapatkan sebuah apartemen yang menurut dirinya harga dan tempatnya cocok. Ia hend
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more

M-Mereka … membawa Dad.

Bulan lalu, Josh menepati janji untuk pulang ke Seattle. Ia juga sudah sempat membahas dengan William—ayahnya, tentang ajakan pindah dari Seattle ke San Francisco setelah masa tiga tahun berakhir dan William setuju.Josh sudah mendapat pekerjaan di San Francisco. Tak jauh beda dengan pekerjaan saat di Seattle karena pengalamannya hanya menjadi staf gudang. Namun, ia bekerja keras agar dapat dipromosikan menjadi kepala gudang. Josh telah bekerja hampir dua bulan sekarang.Ia sedang duduk termenung memikirkan dirinya, Jamie dan vampire yang beberapa kali bertemu dengannya. Sayangnya, ia tak memiliki kesempatan untuk menghabisi para vampire jahat agar dapat hidup tenang bersama Jamie.Sepulang kerja, Josh menjemput Jamie. Mereka mampir makan malam dekat apartemen Jamie lebih dulu.“Bagaimana kalau Sabtu besok kita keluar bareng Leslie dan teman laki-lakinya?” tanya Jamie semangat.Josh mengerutkan alisnya. “Ap
last updateLast Updated : 2022-03-08
Read more

Dendammu dan dendamku akan segera terbalaskan!

Kilas balik malam sebelumnya. William baru saja menerima telepon dari Josh. Josh mengingatkan William agar segera keluar dari kediaman mereka. William menoleh pada jam dinding dan menunjukkan pukul tujuh malam.“Aduh, sudah tak mungkin,” sesal William.Penerbangan terakhir dari Seattle ke San Francisco pukul setengah delapan malam. Dia dan Mike sudah berkemas, tetapi belum membeli tiket penerbangan karena William baru menyelesaikan urusan jual-beli kediaman mereka siang tadi. William membuka aplikasi di ponselnya dan melihat jadwal penerbangan pertama ke San Francisco.“Mike!” teriak William.Tak butuh waktu lama, Mike yang sedang berada di dapur langsung masuk ke dalam ruang kerja William. “Ada apa, Dad?”“Sudah semua? Tak ada yang ketinggalan?”“Sudah, Dad. Aman!” jawab Mike yakin.William mengatakan bahwa mereka mengambil penerbangan
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

Dasar kalian semua penipu!!

Jamie terbangun dari mimpinya. Mimpi yang tampak sangat nyata. Perasaannya mendadak tak enak. Persis seperti saat memimpikan Leslie. Jamie tahu itu bukan mimpi melainkan pertanda dari kemampuan barunya. Ia tak mengerti mengapa ada pertanda seperti itu. Padahal sebelum tidur ia sempat berbicara dengan Josh dan seharusnya nanti mereka pergi berkencan. Jamie menoleh ke arah jam dinding dan waktu menunjukkan pukul lima pagi. Ia memilih keluar kamar dan membuat sarapan. Jamie melamun sembari menikmati sarapan yang seadanya. “Tumben bangun pagi!” seru Leslie yang baru keluar dari kamarnya. Leslie langsung menuju mesin kopi dan membuat kopi. Jamie menyodorkan beberapa roti lapis yang memang ia buat untuk sarapan mereka berdua. “Aku membuatnya tadi.” “Terima kasih, Jams,” balas Leslie kegirangan. Leslie masih penasaran. “Apa yang membuatmu murung pagi-pagi?” “Mimpi buruk!” “Seperti waktu itu?” Leslie penasaran dan hampir mengel
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

APA? Burlington?

“Jamie, ke sini!” panggil Mr Lewis dari depan pintu ruangannya. Jamie menghela napas berat. Ia menggerutu. “Apa kemarin belum cukup memarahiku?” Semua rekan Jamie menoleh dan memberi semangat pada Jamie sebelum masuk ke dalam ruang Mr Lewis. Mr Lewis sebenarnya bukan atasan yang menyeramkan. Dia sangat baik dan menyenangkan, tetapi jika ada kejadian seperti kemarin, Mr Lewis tak mungkin tutup mata. Kemarin, Jamie memang sudah kena teguran dari Mr Lewis karena berani berteriak pada nasabah. Si nasabah memang sangat kurang ajar, tetapi seharusnya Jamie tak berteriak padanya. Sekarang Jamie harus kembali lagi ke ruangan Mr Lewis karena Mr Lewis baru saja mendapat telepon dari kantor pusat mereka di kota New York. Seorang atasan di kantor pusat menegur Mr Lewis karena cabang San Francisco baru saja mendapat sorotan. Sebuah video beredar tentang keributan di sebuah bank. Rupanya salah satu nasabah lain yang masih berada di dalam bank merekam kejadian kemarin. Dalam video yang berdurasi
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

Apa mereka menculikku?!

Penerbangan dari San Fransisco menuju Burlington sekitar tujuh jam. Penerbangan awal hanya sampai Detroit, Michigan, kemudian penerbangan selanjutnya menuju Burlington, Vermont. Tak ada penerbangan langsung ke sana. Setelah melakukan penerbangan selama empat setengah jam, Jamie turun bersama penumpang lainnya dan mengganti pesawat di Detroit. Ia celingak-celinguk masih mencari beberapa orang yang tadi sempat ia lihat, tetapi tak menemukan satu pun. Jamie menunggu selama empat puluh menit di Detroit. Ia bangkit dari kursi setelah mendengar pengumuman melalui pengeras suara untuk penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke Burlington. Setelah petugas memeriksa boarding pass kedua Jamie, Ia langsung menuju pesawat. Pramugari yang menyambut para penumpang di pintu, langsung mengarahkan Jamie menuju kursi utama yang hanya memiliki sembilan kursi. Dengan tiga baris kursi, masing-masing satu kursi di sebelah kiri dan dua kursi di sebelah kanan. Jamie duduk
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

K-Kau … si vampire malam Halloween, 'kan?

Jamie menoleh ke arah pintu yang perlahan-lahan terbuka. Ia bertatapan dengan beberapa pasang iris mata yang sama dengan miliknya. Jamie bangkit dari duduknya dengan terburu-buru.“Kalian ….”“Apa kau bicara dengan seseorang?” tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi dan kekar.Dia berdiri paling depan dan berderap masuk. Keempat lainnya mengikuti dari belakang. Mereka semua berdiri di hadapan Jamie yang masih memegangi kepalanya karena sempat terbentur dinding.“Tak perlu takut dengan kami,” terangnya lagi, “kita sudah saling mengenal, bukan?”Jamie menurunkan tangannya. Kepalanya terus-menerus mengingat ucapan si penjaga.Mereka tak berbahaya! Mereka tak berbahaya, Jamie! Mereka melindungiku!Jamie mengulangi ketiga kalimat di dalam kepalanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya agar tak takut, tetapi tak mungkin dirinya tak takut jika harus berhadapan dengan vampire
last updateLast Updated : 2022-03-13
Read more

Kau pikir kau berada di mana, Manusia?

Jamie mendengar dengan baik setiap ucapan si penjaga, tetapi tetap saja Jamie tak mungkin berdiam diri di rumah itu. Lagipula, si penjaga belum menjawab alasan para vampire melindunginya dan menculiknya. Setelah bertemu dengan seorang manusia bukan membuat Jamie tenang, justru malah memikirkan rencana untuk melarikan diri dari rumah itu. Ia mencoba membuka pintu yang tak terkunci dengan berhati-hati. Jamie keluar kamar dan menuruni tangga kayu. Ia mendengar suara dentingan sendok, garpu dan piring, tetapi memilih mengabaikannya. Jamie mengendap-endap mencari pintu keluar. Saat ia tersadar suasana mendadak sepi dan bagian belakang tubuh Jamie terasa hangat. Jamie menghentikan langkahnya dan menoleh. Ia terkejut dengan kehadiran dua orang yang berada di belakangnya dan mengendap-endap seperti dirinya. Jamie berteriak sampai suaranya menggema di seluruh rumah dan membuat kedua orang tersebut menutup telinganya. Ia terjatuh ke atas lantai marmer yang din
last updateLast Updated : 2022-03-14
Read more

Tapi … aku melihat darah.

Darick menghampiri Jamie dan Damien bangkit dari kursinya. Darick terlihat sangat khawatir. Dia menepuk punggung Jamie beberapa kali.“Apa kau sakit? Apa karena luka di kepalamu?”Jamie tak menjawab, hanya menggelengkan kepala. Ia sudah berhenti mengeluarkan salad yang tadi dikunyahnya dan tenggorokannya terasa sangat tak enak. Darick menoleh pada Zaros dan dia membawakan minum.Jamie terkejut karena Zaros tiba-tiba berdiri di sebelahnya. “K-Kau … bagaimana mungkin?”“Minumlah,” ucap Zaros sembari menyodorkan gelas berisi air mineral.Jamie meminumnya sampai habis dan menghela napas panjang. Ia pikir hidupnya akan berakhir karena makanan yang tadi masuk ke dalam mulutnya.Darick merasa memiliki kewajiban menjaga manusia yang berada di hadapannya. Dia memburu Jamie dengan beberapa pertanyaan langsung.“Kau tak apa-apa, ‘kan? Apa kau sakit? Apa perlu kupanggilkan dokter?”
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status