Esa membuka kunci pintu pagar, sembari melihat sepasang suami istri yang ditunggunya keluar dari mobil. Esa menggeser pagar stainlessnya hingga separuh, lalu bersalaman sejenak dengan Genta yang berhenti di depannya.“Serius Dewa kecelakaan, Kak?” tanya Hening yang sudah terlihat sangat berat ketika menarik napasnya.“Ngapain bohong!” cibir Esa dengan sikap yang tidak kunjung berubah sedari dulu jika berbicara dengan sang adik. Namun, meskipun begitu, Esa sudah melupakan dan mengikhlaskan semua rasa benci yang dulu pernah singgah di hatinya. Sungguh, Esa sangat menyayangi Hening, tapi dengan caranya sendiri.“Lo, tuh, ya! sudah gue bilang nggak usah datang ke sini, masih aja nekat,” tambah Esa ingin menasehati sang adik yang masih saja bebal, dan tidak berubah. “Lo tinggal telpon om Abraham, atau tante Maria. Terus kabari gue.”“Berisik!” sahut Hening lalu melepas genggaman tangan Genta. “Gue, kan, mau lihat istrinya Dewa, yang mana.”Hening meneruskan langkahnya ke dalam rumah, dan m
Last Updated : 2022-05-16 Read more