Home / Romansa / Cinderella Hot Story / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Cinderella Hot Story: Chapter 91 - Chapter 100

160 Chapters

Harapan Terakhir

Di situasi seperti sekarang, Rindu hanya bisa mencari aman. Ia memang pergi dari hadapan Reno setelah pria itu mengusirnya. Namun, Rindu menunggu di pelataran rumah sakit dan mengintip ke dalam lobi hingga tubuh Reno menghilang dari sana.Setelah itu, Rindu kembali masuk ke dalam rumah sakit, dan melangkah menuju tempat Dewa berada. Rindu hanya bisa memantau dari jauh, dan bersembunyi di lorong yang berbeda agar dirinya tidak tampak dari penglihatan ketiga orang yang ada di sana.Menunggu dengan sabar, meskipun hati dilanda kegelisahan yang menggulung dan mengobrak-abrik perasaan. Abraham benar, kalau Rindu tidak boleh membuat keributan di rumah sakit dengan Maria. Untuk itulah, Rindu akan tetap menjaga jarak dengan bersembunyi, dan akan mencuri waktu jika kedua orang tua Dewa nantinya akan kembali ke rumah.Entah operasi apa yang tengah dijalani Dewa di dalam sana, tapi Rindu sangat berharap semuanya akan baik-baik saja. Sehingga, mereka bisa menjalani hidup sebagai suami istri denga
last updateLast Updated : 2022-05-13
Read more

Menunggu Pagi

Kiara segera memeluk Rindu, setelah gadis itu menceritakan seluruh kesah yang terjadi malam ini. Bagi Kiara, hal yang diceritakan oleh Rindu merupakan kisah lama, yang kembali terulang dengan tokoh dan drama yang berbeda. Kiara yakin, bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh terbentang itulah, yang membuat kedua orang tua Dewa bersikap demikian terhadap Rindu. Sama saja seperti kisah Hening dan Genta, maupun Kiara dan Esa dahulu kala.“Kamu, istirahat di sini aja dulu malam ini,” ujar Kiara sembari menepuk-nepuk punggung Rindu dengan perlahan. “Besok pagi kita ke rumah sakit sama-sama.”Rindu mengurai pelukannya, dan segera mengusap satu lagi jejak basah yang baru saja tumpah di kedua pipinya. “Tapi, kita nggak tahu mas Dewa ada di mana, Mbak. Mereka sengaja sembunyiin semuanya.”Kiara hampir melupakan hal yang satu itu. Akan tetapi, ia tidak berkecil hati karena ada sang suami yang mengenal dekat keluarga Lee sedari dulu. Jika menyodorkan Esa tidak mempan, Kiara masih memiliki
last updateLast Updated : 2022-05-15
Read more

Kondisi Dewa

Esa membuka kunci pintu pagar, sembari melihat sepasang suami istri yang ditunggunya keluar dari mobil. Esa menggeser pagar stainlessnya hingga separuh, lalu bersalaman sejenak dengan Genta yang berhenti di depannya.“Serius Dewa kecelakaan, Kak?” tanya Hening yang sudah terlihat sangat berat ketika menarik napasnya.“Ngapain bohong!” cibir Esa dengan sikap yang tidak kunjung berubah sedari dulu jika berbicara dengan sang adik. Namun, meskipun begitu, Esa sudah melupakan dan mengikhlaskan semua rasa benci yang dulu pernah singgah di hatinya. Sungguh, Esa sangat menyayangi Hening, tapi dengan caranya sendiri.“Lo, tuh, ya! sudah gue bilang nggak usah datang ke sini, masih aja nekat,” tambah Esa ingin menasehati sang adik yang masih saja bebal, dan tidak berubah. “Lo tinggal telpon om Abraham, atau tante Maria. Terus kabari gue.”“Berisik!” sahut Hening lalu melepas genggaman tangan Genta. “Gue, kan, mau lihat istrinya Dewa, yang mana.”Hening meneruskan langkahnya ke dalam rumah, dan m
last updateLast Updated : 2022-05-16
Read more

Memikirkan Ulang

Reno duduk tegak di samping ranjang pasien Dewa. Berkali-kali menghela besar dengan rasa bersalah, sekaligus memikirkan semua kekacauan yang ada. Reno baru saja datang sekitar lima menit yang lalu, dengan membawa kotak kardus yang berisi beberapa berkas ayah Rindu. Kemudian, semua berkas yang ada di dalamnya, saat ini sedang dibaca oleh Dewa satu per satu.“Batalkan isbat nikahmu dan lepas Rindu, Wà,” ujar Riko ketika melihat ekspresi frustrasi Dewa. “Aku bilang begini, untuk kebaikan kalian berdua.”Dewa segera menghempas kasar semua berkas, berikut kardus yang berada di pahanya ke sembarang arah. Ia menggeram putus asa, karena tidak ada yang bisa dilakukan sama sekali. Dewa hanya bisa terduduk di ranjang pasien, dengan satu kaki yang masih terbalut gips. Selain itu, beberapa bagian tubuhnya juga masih terasa nyeri, karena benturan yang di dapatnya ketika kecelakaan.“Di mana Rindu sekarang?” tanya Dewa sembari mengatur napas yang memburu.“Aku suruh dia pulang ke apartemen tadi mala
last updateLast Updated : 2022-05-17
Read more

Almarhum Herman Adiguna

Rindu menarik napas untuk menahan sesak. Apa salahnya kali ini, sampai-sampai Dewa ingin memikirkan ulang serta meluruskan mengenai hubungan mereka. Apa yang telah terjadi sebenarnya?“Apa lagi yang harus dipikirkan?” Rindu lelah. Sudah sangat lelah hingga dirinya tidak ingin lagi menuruti ucapan Dewa. Rindu kembali mengingat semua ucapan Reno mengenai asal usul Rindu, yang dikaitkan dengan mendiang ayahnya.“Mau berubah pikiran tentang hubungan ini?” Rindu langsung menoleh tajam pada Reno. “Jelaskan sama saya, Pak. Apa hubungan asal usul saya dengan almarhum bapak saya? Bapak yang nyuruh saya jauhin mas Dewa, kan? Karena alasan itu, kan?”“Reno!” Dewa membolakan maniknya pada pria itu. Mengapa Reno bisa berucap sedemikian rupa pada Rindu sebelum mereka mencari solusinya.“Ya, aku benar, kan?” Reno dengan cepat mencari alibi, agar semua hal tidak terbongkar karena ia keceplosan malam tadi. “Kalian nggak seharusnya bersama karena status sosial yang jauh beda.”“Bullshitlah, Ren!” senta
last updateLast Updated : 2022-05-18
Read more

Janji Rindu

Suasana kamar tersebut senyap seketika. Saat itu juga, Esa tidak bisa memikirkan hal apapun lagi. Ketika nama pria yang telah membunuh ayahnya disebut oleh Rindu, ingatan Esa kembali berputar pada kejadian bertahun lalu. Sangat mencekam, dengan simbahan darah di mana-mana. Sampai akhirnya, Esa kehilangan sang ayah, dan Hening kehilangan bayi yang dikandungnya. “Sa?” Satu-satunya orang yang tidak tahu menahu tentang detail kejadian tersebut, hanyalah Kiara. Jelas saja, kalau Kiara merasa kebingungan dengan semua hal yang ada pada saat ini. Mengapa saat Rindu menyebut nama mendiang ayahnya, ketiga pria yang ada di hadapannya langsung bungkam seribu bahasa. “Kenapa sertifikat rumah bapak saya ada di sini?” Rindu berujar menyusul Kiara untuk memecah kesunyian. “Apa hubungan bapak saya, dengan … Pak Reno …” Rindu menghabiskan jarak dengan Reno, lalu mencengkram erat kerah jas yang yang dipakai pria itu. “Kenapa? apa yang Pak Reno coba sembunyikan dari saya? Apa yang salah kalau mas Esa b
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

Berakhir Sampai di Sini

Tubuh Rindu merosot jatuh dan berjongkok tepat di samping sebuah makam yang ditunjukkan oleh Reno. Tidak ada nama tertulis pada nisan kayu yang tertanam di sana. Ditambah, banyak rumput liar yang sudah betah menghiasi tanah kubur yang tampak sangat gersang tersebut. Rindu hanya terdiam, menatap tanya dan tidak percaya dengan yang dilihatnya saat ini. Benarkah, ayahnya dimakamkan di tempat tersebut? Sebuah pemakaman yang terletak jauh di perkampungan yang sama sekali tidak Rindu ketahui. “Ini benar, makam bapak saya, Pak?” tanya Rindu tanpa melihat wajah Reno yang berdiri di sampingnya. “Ya! Dan cuma saya, dan Riko yang tahu tempat ini, karena kami yang mengurus semuanya.” “Tapi, harusnya Pak Reno sama bang Riko tahu dari awal kalau saya anaknya pak Herman, kan?” Ada banyak kejanggalan yang saat ini ditangkap oleh Rindu. “Kenapa—” “Kami nggak pernah tahu nama lengkap bapakmu, Rin,” putus Reno yang mengerti dengan kebingungan Rindu. “Bapakmu terkenal dengan julukan Herman Timur, ja
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

Dalam Bayang-bayang

Rindu sudah pernah hidup dalam susah, dan berjuang seorang diri untuk menghidupi dirinya sendiri. Jadi, rasa-rasanya tidak akan sulit bagi Rindu jika harus kembali ke titik awal, di mana dirinya pernah berada dahulu kala.Kembali bekerja di kantor lamanya, dengan mengandalkan koneksi yang pernah ia miliki sebelumnya. Rindu meninggalkan semua barang yang pernah ia miliki ketika bersama Dewa, beserta mentransfer sejumlah uang yang masih tersisa di rekeningnya. Rindu tahu kalau ia sebenarnya bisa memanfaatkan uang tersebut untuk melanjutkan hidupnya ke depan. Namun, dengan semua harga diri yang dimilikinya, Rindu memutuskan untuk mengembalikan semua hal itu kepada pemiliknya.Yang tersisa saat ini hanyalah, sejumlah kecil sisa tabungan Rindu, hasil jerih payahnya ketika masih bekerja dahulu kala. Untuk menghemat semua pengeluarannya sementara waktu, Rindu pun kembali menumpang di rumah teman kerjanya dahulu kala, yaitu Eca. Sembari menunggu gaji, dan komisi-komisi yang nanti ia dapatkan,
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

Buku Nikah

“Pa-pak Genta.”Ketika Rindu menyudahi pertemuannya dengan beberapa orang yang ada di pameran mobil, tiba-tiba ia mendapati sosok Genta telah berdiri tepat di hadapannya. Rindu mundur satu langkah sembari memberi senyum canggung.Kilasan kalimat Reno mengenai siapa ayah Rindu, mendadak muncul di kepalanya. Itu berarti, Genta adalah menantu dari pria yang sudah dibunuh oleh ayah Rindu dahulu kala.“Saya mau ke sana dulu,” ujar Rindu seraya mengangguk dan mengarahkan telunjuknya ke sembarang arah. Rindu tidak pernah menduga, kalau akan bertemu dengan Genta di pameran mobil seperti sekarang. Namun, jika dilihat lagi, Genta memang memiliki beberapa showroon mobil yang tersebar di ibukota. Jadi, mungkin karena itu Rindu bisa bertemu dengan Genta di tempat tersebut.“Permisi, Pak,” pamit Rindu ingin segera melarikan diri dari pria itu.“Ett!” Genta merentangkan satu tangan lalu menahan tubuh Rindu yang baru hendak pergi darinya. “Kita ngobrol bentar.”Genta kembali menempatkan Rindu di hada
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

Mengikhlaskan

“Ibuu …” teriak Rindu ketika baru membuka pintu rumah yang memang tidak pernah dikunci sehari-hari. Rumah hanya akan terkunci rapat, ketika tidak ada seorang pun di dalam rumah. “Di mana?”“Di belakang.”Mendengar teriakan balasan dari sang ibu, Rindu segera melangkah menuju ke tempat asal suara. Ia mendapati Tiara, tengah menyetrika setumpuk pakaian di belakang.“Bu …” Rindu menghela seraya menyandarkan tubuh pada bingkai pintu.“Sudah makan belum?” tanya Tiara melihat Rindu sekilas, kemudian meneruskan kegiatannya. “Ibu masak sayur asem sama ikan goreng, ada sambal juga.”“Nggak laper,” jawab Rindu lalu merosot dan mendudukkan dirinya di lantai ubin dengan bersila. Masih bersandar, sembari menelisik wajah Tiara yang mulai dipenuhi dengan guratan tua karena usia.“Rindu.” Tiara menegakkan setrikanya dan langsung mencabut steker dari stop kontak. “Coba kamu ngaca ke kamar Lita sekarang. Kamu itu tambah kurus. Jangan ngurusi kerjaan aja, sampai lupa makan. Nanti kalau sakit, kamu sendi
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status