All Chapters of Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Chapter 121 - Chapter 130

175 Chapters

Part 44B

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan "Habis dari mana?" tanya Arya.Arya melihat Dion datang dari ATM di sebrang jalan. Wajah Dion pucat pasi laksana mayat hidup."Bukan urusanmu! Oh iya, kenapa kamu bisa di sini?"Arya mengukir senyum tipis sambil menghela napas. Pandangannya dia arahkan ke pintu kantor."Aku datang kemari menemani calon istriku untuk menyelesaikan semua masalah keuangan yang sudah dibobol abis sama seseorang yang tidak bertanggungjawab."Dion memasang sorot mata tajam. Dia heran kenapa Arya bisa mengetahui semua rahasia busuknya. Kedua bola matanya hampir saja mau keluar dari sarangnya.'Sial! Berarti Santi sudah mem-blokir ATM-ku ini,' ucap Dion dalam hati."Kenapa pasang wajah pucat? Kaget kalau aku sudah mengetahui sifatmu yang busuk?"Arya mel
Read more

Part 44C

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Jahat benar Dion!' ucap Arya dalam hati.Dadanya bergemuruh, darahnya mendidih seketika setelah mendengar perkataan ibunya. Dia mengepalkan tangannya lalu meninju lantai."Argh!" teriak Arya dengan nada tinggi.Arya bangkit dan tidak membuang-buang waktu. Dia berjalan dengan langkah cepat. Ketika kakinya sudah berada di gerbang pagar rumah. Kakinya terhenti dan berpikir sejenak.'Aku harus memakai motor butut milikku ke tempat Dion. Kalau tidak, bisa saja dia pergi tanpa sepengetahuanku ke ibu kota,' ucap Arya dalam hati.Arya masuk kembali ke dalam rumah dan mencari kunci motor miliknya.'Alhamdulillah untung saja masih di sini tempatnya. Aku khawatir motor ini dijual Aryo.'Arya pergi melangkah menuju garasi, dia
Read more

45A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 45: Pertama Kali Bersua"Uang apa? Kenapa kamu tiba-tiba minta uang?" tanya Dion.Dion pura-pura tidak tahu. Wajahnya berubah merah. Otaknya mulai berpikir alasan apa yang harus dia katakan kepada Arya."Nggak usah kamu pura-pura nggak tahu! Dari awal aku berjumpa dengan kamu sudah membuat diriku menderita."Arya mulai mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali menghantam Dion."Apa maksudmu?! Dasar manusia tidak tahu di untung! Untung saja aku masih mau menampung dirimu menginap di sini. Kalau nggak kamu sudah menjadi gembel.""Gembel kamu bilang?! Dasar licik!"Arya terus menerus menghajar Dion membabi buta. Amarahnya sudah tidak bisa dia kontrol. Arya tidak kasihan kepada Dion."Cukup ... Hentikan!" ucap Dion lirih.Arya
Read more

Part 45B

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 45: Pertama Kali Bersua Dion mengambil selembar uang kertas berwarna biru dari dalam dompetnya."Lima belas ribu," jawab pemilik warung."Beli, Bu," ucap Dion.Walaupun Dion jahat, dia masih paham sedikit hukum jual beli."Iya, Pak. Terima kasih banyak."Pemilik warung mengembalikan uang Dion.Dion melangkah menuju rumah Santi. Tidak butuh waktu lama, dia sampai di depan pagar. Dion memijit tombol bel sambil menunggu dia merapikan rambutnya."Kamu siapa? Kami tidak memberi sumbangan kepada siapa pun!" ucap satpam dengan jutek.Dion melihat penampilannya mulai dari  bawah sampai ke atas.'Gila! Dikiranya aku ini pengemis,' rutuk Dion dalam hati."Pergi sana! Jangan kembali ke sini!" hardik satpam.Dion tidak menyangka kalau satpam mengusir dirinya dengan kasar."Kenapa kamu masih diam? Pergi dari sini!"Satpam mendoron
Read more

Part 45C

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 45: Pertama Kali Bersua Dion tersulut emosi mendengar perkataan satpam. Sementara Santi masih berpikir dan mencoba mengingat wasiat bapaknya."Ya sudah! Bawa saja dia masuk ke dalam Pak!" perintah Santi.Dion sangat senang. Peluang ini kesempatan emas bagi dirinya. Dia mulai menyusun strategi agar Santi tidak curiga kepadanya.****"Arya! Kamu sudah menerima uang pemberianku?" tanya Humairah.Arya heran, dia mengernyitkan dahi."Uang apa, Bu!" jawab Arya jutek. Dia masih kesal kepada ibunya."Aku titip uang dua juta dan surat wasiat bapaknya Santi kepada kawanmu itu. Apakah dia memberi uang dan surat wasiat itu?" tanya Humairah.Humairah menelan salivanya. Dia takut kalau surat wasiat itu disalah gunakan oleh kawan Arya."Apa isi surat wasiat itu?" tan
Read more

Part 46A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 46: Dion Semakin BeraniArya bingung apa yang harus dia lakukan.Satu sisi, ibunya kondisi sakit. Disisi lain,  Dia takut kalau Dion menyalahgunakan surat wasiat itu. Akhirnya, Arya memutuskan merawat ibunya terlebih dahulu.****"Silahkan makan! Jangan kamu berharap aku mengizinkanmu tinggal di sini akan setuju menikah dengan kamu."Dion tersedak, Santi tersenyum melihat tragedi yang terjadi."Terus buat apa surat wasiat itu! Kamu mau dikatakan anak durhaka?" ucap Dion setelah kondisinya sudah baikan.Dion meneguk air putih banyak-banyak membuat Santi semakin tertawa. Setelah tenggorokannya merasa lega, dia meletakkan gelas minumnya ke tempat semula."Aku tidak yakin, kalau kamu itu calon suamiku. Soalnya dari wajah dan sikapmu jauh da
Read more

46B

    Itu lah asal muasal kenapa Dion bisa bekerja di perusahaan ayahnya Santi. **** Setelah semua aman, Arya minta izin kepada ibunya untuk pamit menyusul Dion. "Bu, izinkan aku berangkat ke kota untuk menyusul Dion. Aku takut Dion semakin menghasut Santi." Ruangan kamar ibunya hening. Buliran air mata mulai menggenang di netra Humairah. Dia sebenarnya sangat sayang kepada Arya, tapi apalah dayanya. Kalau Humairah membagi cinta dan kasih sayangnya kepada Arya, Aryo pasti cemburu. Andai saja waktu bisa diputar kembali, mungkin Humairah tidak mau lalai merawat Aryo pada waktu kecil. "Ibu ...," tegur Arya sambil mencium kening ibunya dengan hangar. Humairah memalingkan pandangannya. Lidahnya terasa kaku seolah beku. Tetesan air mata kini mengalir deras membasahi pipinya. "Sudah lah, Bu! Jangan bersedih. Aku tahu perasaan ibu te
Read more

Part 46C

 Arya mendengus kesal. Dia sadar Aryo pasti membujuk dirinya agar mau mengatakan isi wasiat itu."Nggak perlu kamu tahu isi wasiat itu."Sorot mata Aryo semakin menyalang mental Arya. Arya santai saja. Dia tidak gentar menghadapi adiknya."Ibu ... Aku pamit. Aku rasa ibu nggak usah khawatir. Aku pasti baik-baik saja. Tolong jaga kesehatan. Jangan lupa doa 'kan anakmu ini."Arya pamit dan mencium kening ibunya penuh cinta dan kasih. Andai saja Aryo tidak cemburu kepada dirinya, mungkin dia sudah bisa merasakan memiliki saudara lengkap. Namun, itu hanya harapan belaka yang tidak akan terwujud.Perlahan Arya bangkit dan beranjak dari tempat duduknya. Dia melangkah gontai, hatinya merasa berat untuk melangkah, tapi ada wasiat yang tidak bisa diabaikan."Berhenti ...!" ucap Aryo. Dia menghalangi langkah kaki abangnya. Aryo menangkap lengan tangan Arya."Lepaskan ...!" bentak Arya sambil menepiskan tangan Aryo.Argo seny
Read more

Part 46D

 "Ibu ... Bertahan lah! Aku mohon, ibu pasti kuat."Humairah semakin sesak, tidak biasanya dia menahan sakit seperti ini. Arya langsung membopong ibunya keluar. Niat hatinya ingin membawa ibunya ke rumah sakit atau klinik terdekat.Sesampainya di klinik dekat rumahnya, dokter memberi pertolongan kepada Humairah. Sementara Arya terus menerus komat kamit berdoa demi keselamatan ibunya. Sesekali Arya berpangku tangan di ruang tunggu, terkadang dia memijit keningnya yang tidak sakit."Selamat Sore, apa benar bapak saudara dari pasien?" tanya dokter Imawan. Namanya jelas terukir di name tag nya tergantung di atas saku bajunya."So-sore, Dok," jawab Arya gugup.Arya berdiri mensejajarkan wajahnya dengan dokter. "Bagaimana kabar ibu saya, Dok?!" tanya Arya parau. Suaranya serak menahan isak tangis. Dia tidak tega melihat ibunya sakit menderita seperti itu."Kabar beliau baik. Namun, beliau tertekan batin melihat ulah anakn
Read more

Part 47A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 47: Sebilah Pisau "Kamu ingin tahu apa yang sesungguhnya?" tanya Humairah parau."I-iya, Bu."Arya mendongak. Dia bangkit dari tempat duduknya menatap wajah ibunya penuh deraian air mata.Perlahan Arya mengusap buliran bening itu dengan ujung jarinya. Humairah semakin terisak."Almarhum ayah kamu terlalu memanjakan Aryo. Selama kamu tidak ada di rumah, sudah tiga kali rentenir datang ke rumah menagih hutang," jelas Humairah.Arya belum mengerti apa yang dikatakan ibunya. Dia mengernyitkan dahi sambil menatap foto Aryo tergantung di dinding bersama Almarhum ayahnya."A-aku tidak mengerti apa yang ibu katakan!" jawab Arya tegas."Aryo memiliki sifat iri dan dia cemburu kepada kamu."Arya semakin bingung. Dia heran kenapa adik kandung sendiri bisa iri dan cemburu kepadanya. Padahal, dia dan Aryo sama-sama pria. Masa Aryo bisa cemburu kepada dirinya. Perlakuan
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status