Home / Romansa / Gairah CEO Muda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gairah CEO Muda: Chapter 31 - Chapter 40

63 Chapters

Bab 32 Randy Meninggalkan Rumah

Randy sudah memberikan semua fasilitas pemberian dari kedua orangtuanya. Dia merasa puas karena apa yang dia mau sudah bisa dia raih. "Aku akan meninggalkan rumah ini.""Hati-hati," gumam Tyas yang melihat Randy pergi. Gutasv yanh ada di tempat ini hanya melihatnnya dengan sekilas saja. Sekarang dia tau mana yang harus dia ambil selanjutnya. "Buktikan semuanya." Randy mengatakan itu sambil tersenyum dengan sekilas saja. Entah kenapa dia malah merasa tidak tahan atas semuanya. Randy mengambil koper yang dia gunakan, entah kenapa dia melirik kearah jendela, dia malah melihat Virna yang ada di tempat ini. Dia paham atas semuanya jadi lebih baik. Sekarang dia paham apapun yang dia mau sudah jadi sempurna. Waktu yang akan membuktikan semuanya jadi lebih baik. "Wanita itu masih ada di tempat ini," gumam Randy ketika melihat Virna yang ada rumahnya. Bukannya wak
Read more

Bab 33 Randy Menemui Windy

Randy terdiam memikirkan apa yang sudah terjadi padanya. Dia sudah memutuskan untuk mendiri tanpa bantuan dari ibunya. Sekarang dia sudah paham dengan apa yang sudah terjadi. "Aku akan paham jika memang sudah jadi yang terbaik." Randy mulai tinggal di rumah yang memang bisa dibilang sederhana. Dia melakukan ini demi memperjuangkan cintanya terhadap Windi. Randy mengambil ponselnya dan melihat ada pesan dari Windi yang meminta dia untuk bertemu. Tentu saja dia akan mengabulkan permintaannya. "Aku akan segera ke sana Windi." "Aku tunggu."Akhirnya Randy memutuskan untuk naik taksi dan dia memutuskan untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Dia yakin dengan begini akan jadi lebih baik. Hingga tak berapa lama dia sudah berada di tempat yang memang dia ada dan entah kenapa dia bisa tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Randy kini sudah berada di depan rumah Windi dan dia mengetuk pintu rumah itu dengan
Read more

Bab 34 Virna Hamil?

Randy memohon kepada Windy yang memang ingin membatalkan semuanya. Wanita itu tidak mau menikah secara sederhana. Apalagi sekarang Randy sudah tidak punya apapun juga. "Aku tidak mau menikah dengan kamu!" Windy berkata dengan ketus ketika dia yang tau kalau Randy sudah jatuh miskin. "Jangan harap kamu bisa menikah dengan anakku ketika kamu yang sudah jatuh miskin. Kamu pikir aku mau menikahkan anakku denganmu setelah kamu yang sudah tidak bisa menyuntikan dana untuk perusahaanku lagi," usir Mulani para Randy. "Oh jadi selama ini Tante mau menikahkan Windy denganku hanya karena untuk suntikan dana ke perusahaan Tante saja?" marah Randy yang tidak terima atas senuanya. Dia sudah tau sekarang jika memang ibunya Windy hanya memanfaatkannya saja. Beruntung dia tidak jadi menikah dengan Windy. "Kalau Iya kenapa hah? Kamu sudah tidak berguna lagi! Lebih baik sekarang kamu pergi dari ini!" usir Mulani pada Randy. 
Read more

Bab 35 Garis Dua

Virna berulang kali mencobanya dan entah kenapa dia sedikit takut untuk melihat hasilnya nanti. Semoga saja apa yang dia takutkan itu tidak benar.  Pokonya dia akan membuktikan semuanya sendiri nanti. Dia bahkan tidak menyadari apa yang sudah terjadi dengan dirinya sekarang. Dia akan membuktikan semuanya sendiri nantinya.  "Gak mungkin, aku pasti salah lihat."  Virna menggelngkan kepalanya ketika dia yang membaca pesan ini dan entah kenapa dia sekarang malah merasa kesal. Dia tidak tau kenapa semuanya malah jadi ribet.  "Kenapa harus garis dua." Virna harus menerima kenyataan sekarang, kenapa dia sampai ceroboh seperti ini. Sekarang dia harus melakukan apa? Randy pasti akan menikah dengan Windy dan pria itu juga tidak mungkin akan bertangung jawab pada dirinya. Sekarang dia yang malah merasa kesal sendiri jika sudah seperti ini.  "Aku jadi kesal sendiri." Dia hanya bergumam dengan pelan dan tidak tau te
Read more

Bab 36 Virna Mengundurkan Diri

Virna berjalan menuju tempat di mana Tyas berada saat ini. Dia akan meminta izin untuk berhenti bekerja di tempat ini. Apalagi kedoknya sudah ketahuan oleh Gustav.  Selama ini Virna yang sudah salah menuduh keluarga ini yang sudah membunuh ayahnya. Tapi ternyata bukan mereka.  "Permisi Nyonya." Virna berbicara dengan sopan pada Tyas yang memang tidak jauh dari tempatnya berada. Semoga saja dia punya titik terang yang baik dan sekarang dia bisa menyelesaikan semuanya.  "Iya, ada apa Virna?" tanya Tyas ketika melihat ada Virna datang padanya. Dia sendiri merasa heran dengan kehadiran Virna yang datang menghampiri dirinya.  "Saya ingin meminta izin untuk berhenti berkerja di rumah ini." Tyas menatap Virna dengan pandangan yang sulit sekali untuk diartikan. Dia tersenyum dengan tipis lalu melihat ada sesuatu yang aneh.  "Apa kamu keluar dari ini karena sudah tidak ada Randy lagi di sini?" Virna terd
Read more

Bab 37 Randy Meminta Maaf

Randy benar-benar kesal dengan Windi yang memang tidak memilih dirinya. Sekarang dia sudah sadar kalau memang Windy bukanlah wanita yang baik yang seperti dia kira.  Randy bertekad akan meminta maaf kepada orangtuanya atas apa yang sudah dia lakukan. Dia berjalan menuju kearah rumah yang sejak kecil dia singgahi.  "Untuk apa kamu datang ke sini lagi hah?" "Aku minta maaf Pah, mah, ternyata benar apa yang kalian katakan kalau memang Windi itu hanya ingin hartaku saja."  Randy mengatakan itu setelah dia dicampakkan. Tyas yang mendengar itu malah tersenyum dengan menang, akhirnya anaknya akan sadar atas apa yang sudah terjadi sekarang. Dia sedikit merasa lebih lega.  "Apa sekarang kamu sudah sadar kalau memang Windy itu bukan wanita yang baik untuk kamu," ketus Tyas.  "Iya mah. Aku sudah sadar sekarang. Wanita itu hanya menginginkan hartaku saja." Randy menundukkan kepalanya menyesali. Apa yang sudah terja
Read more

Bab 38 Virna Menemui Pamannya

Virna menemui Omawa dan dia ingin menceritakan semuanya pada pria itu. Dia sadar atas apa yang sudah terjadi sekarang ini.  "Paman." Virna menghampiri Omawa yang tengah duduk santai di rumahnya. Dia melihat kearah pria itu dengan pandangan serius.  "Duduk Virna." "Iya Paman." Omawa melihat Virna yang kini tengah duduk tenang, lalu pandangan matanya melihat kearah Virna yang sedikit terlihat pucat.  "Katakan apa yang sudah terjadi sebenarnya?" tanya Omawa melihat kearah Virna dengan pandangan seriusnya.  "Jadi begini Paman, aku datang ke sini karena aku sudah menyerah untuk bekerja sebagai maid. Lagian Paman Gustav juga sudah mengetahui kalau itu adalah aku. Jadi aku memutuskan untuk mencarinya dengan hal lain." Virna mengatakan itu pada Omawa.   "Apa rencana mu selanjutnya?" tanya Omawa melihat kearah Virna.  "Aku belum tau pasti tentang hal itu. Tapi aku merasa yakin kalau Pam
Read more

Bab 39 Randy Mencari Keberadaan Virna

Randy sarapan bersama dengan keluarganya. Entah kenapa dia malah terus saja memperhatikan para maid yang ada di sini.  Tyas melihat kearah anaknya dan tersenyum. Sebenarnya Tyas tau apa yang saat ini sedang dicari oleh Randy. Tapi dia tidak akan mengatakan semuanya sebelum Randy yang akan bertanya sendiri.  "Papah perhatian kamu malah melihat kearah para maid,. Apa apa sebenarnya Randy?" tanya Gustav pada anaknya.  Randy jadi merasa malu ketika menanyakan sendiri yang menanyakan itu. Dia terlalu gengsi untuk menanyakan tentang Virna.  "Tidak juga." Randy yang salah tingkah langsung menyuapkan nasi pada piringnya. Dia merasa ada sesuatu yang membuat dia malah merasa jadi aneh.  "Kamu yakin?" tanya Tyas yang menggoda anaknya.  "Jika kamu ingin bertanya tentang Virna, wanita itu sudah tidak lagi bekerja di sini." Gustav mengatakan itu pada Randy.  Uhuk.. Randy hampir saja tersedak
Read more

Bab 40 Virna Sudah Bekerja

Virna sudah mulai bekerja di perusahaannya. Omawa yang sudah memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin perusahaan. Banyak yang pro kontrak ketika dia yang menjadi pemimpin perusahaan. "Apa kamu yakin wanita itu bisa memimpin perusahaan sebesar ini?" tanya seorang wanita. "Aku sih tidak yakin. Kinerjanya pastj buruk. Masih bagus Pak Omawa.""Iya benar sekali."Virna masih mendengar percapakan orang yang merendahkan dirinya. Dia sebenarnya merasa kesal tapi dia tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. "Sudah jangan dengarkan apa yang mereka katakan."Omawa mengatakan itu lalu dia merangkul Virna untuk masuk ke dalam ruangan tempat dirinya bekerja saat ini. Dia tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya. "Iya Paman.""Sekarang lebih baik kamu masuk ke dalam ruangan perusahaan kamu."Omawa mengatakan itu lalu dia menuntun Virna untuk masuk ke dalam ruangan tempat dirinya akan bekerja di tempat ini.&nbs
Read more

Bab 41 Rencana Randy

Randy sedang berada di kantornya, dia teringat dengan misinya kalau dia harus melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan yang dikatakan oleh Papahnya. "Dodi!"Panggil Randy pada seorang sekerarang menjadi sekertaris dirinya. Dia memanggil pria itu untuk melakukan kerjasama."Iya Pak Randy," ucap orang tersebut dengan sopan. "Aku ingin kamu mengatur kerjasama dengan Perusahaan Wijaya sekarang. Atur semua pertemuanku dengan pemilik perusahaan itu."Randy mengatakan itu dengan tagas. Dia akan melakukan hal yang terbaik untuk dirinya. Apalagi demi papahnya agar tidak marah lagi padanya. Soal mendekati anak pemilik Perusahaan Wijaya nanti, dia yang akan mengurusnya sendiri."Baik Pak Randy."Randy tersenyum tipis, sampai pada akhirnya ponselnya berdering tanda ada orang yang memang memanggil dirinya. Semua yang dia lakukan maka, akan jadi lebih baik. "Hallo!""Siang Pak Randy, saya hanya ingin memberik
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status