Beranda / Romansa / Gairah CEO Muda / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Gairah CEO Muda: Bab 41 - Bab 50

63 Bab

Part 42 Randy Bertemu Virna

Virna tersenyum ketika melihat dukumen kerjasama dengan Perusahaan Gustav. Sekaligus dia ingin mengetahui tentang kerjasama dulu yang secara tiba-tiba dibatalkan. Dia yakin kalau ada sesuatu yang aneh. Virna belum berdiskusi dengan pemannya tentang kerjasama ini. Lagian Virna yakin kalau Paman Omawa juga pasti akan setuju dengan keputusan yang dia ambil ini. "Permisi Bu Virna, mereka sudah ada di depan."Virna tersenyum, pasti yang akan datang menemui dirinya adalah Paman Gustav, dia ingin melakukan hal yang baik untuk dirinya sendiri. "Suruh mereka masuk ke sini saja!""Baik Bu Virna."Virna melihat sekertarisnya itu keluar untuk memanggil tamu. Virna sudah tidak sabar ingin menyambut mereka sekarang. "Selamat da..." ucapan Virna tiba-tiba terhenti ketika melihat siapa orang yang masuk ke dalam ruangan ini, dia kira Paman Gustav yang akan datang ke sini, tapi dia salah ketika mengetahui kalau orang yang ada di
Baca selengkapnya

Bab 43 Randy Mencium Virna

"Aku hanya bertanya saja Randy."Virna mengatakan itu dan Randy tersenyum manis. "Ini kamu memanggilku tanpa ada embel-embel Tuan Muda lagi?" goda Randy. Virna yang digoda seperti itu langsung bersidekap dengan sangkuh. "Karena aku sudah bukan maid mu lagi."Randy malah merasa gemas dengan Virna yang menurut dia baik. Semua yang dia lakukan memang benar adanya. "Kamu benar Virna. Apa kamu keluar karena aku keluar dari rumah?" tanya Randy. Virna terdiam, seketika dia jadi teringat dengan alasan yang sebenarnya dia keluar dari perusahaan ini. Dia langsung repleks memegangi perutnya. Mengingat Randy yang pasti sudah menikah dengan Windy malah membuat dadanya merasa sesak. "Aku punya alasan lain kenapa aku keluar dari rumahmu!" ketus Virna. "Yah tentu saja. Alasannya karena kamu akan menjadi seorang CEO di perusahaan ini bukan? Lalu untuk apa kamu menyamar jadi maid di rumahku hah!" ucap Randy ya
Baca selengkapnya

Bab 44 Penyelidikan Virna

Virna menemui seseorang, dia hanya ingin memastikan data yang baru saja dia lihat sekarang. Entah kenapa dia merasa penasaran dengan masa lalu ayahnya. "Desi bisa kau ceritakan tentang ini?" Desi adalah wanita berumur 45 tahun, wanita itu yang dulu bekerja sebagai sekertais ayahnya. Virna akan menyelidiki alasan kenapa perusahaan ayahnya waktu itu sempet bangkrut. Mungkin saja ini juga ada hubungannya dengan kematian ayahnya. "Ini adalah perusahaan yang ikut bangkrut juga. Perusahaan ini sempat mendapatkan suntikan dana dari ayah anda. Mungkin karena mereka bisa dibilang pernah dekat," jelas Desi membuat Virna merasa aneh. "Pernah dekat bagaimana maksud kamu?" tanya Virna yang belum juga paham. "Aku gak bisa menceritakan semuanya padamu Virna. Karena ini memang bersifat privasi."Virna dibuat penasaran, "aku mohon.""Maaf Virna," ujar Desi. "Apa perusahaan itu masih ada?" tanya Virna penasara
Baca selengkapnya

Bab 45 Fakta Yang Virna Ketahui

Omawa datang menemui Virna setelah mengetahui kalau perusahaan yang keluarga Wijaya ini malah bekerjasama dengan Perusahaan Gustav Stevanus. "Kenapa kamu malah melakukan kerjasama dengan perusahaan itu hah!" Omawa terlihat marah sambil melihat kearah Virna. Dia baru pertama kalinya melihat pamannya begitu marah besar. Memangnya ada apa dengan semuanya ini. "Duduk dulu paman, kita bebicara secara dingin."Virna mengatakan itu agar membuat pamannya bisa tenang. Lagian dia punya cara lain untuk menyelidiki semuanya."Bagimana bisa aku tenang? Gustav itu adalah musuh kita Virna! Kamu harus tau tentang hal itu.""Tapi aku melihat kalau Paman Gustav baik selama ini."Omawa menatap Virna dengan tajam. "kamu hanya melihat luarnya saja. Oh aku tau kenapa kamu bekerjasama dengan perusahaan itu, kamu suka dengan anaknya?" Virna terdiam ketika pamannya bertanya seperti itu padanya. Apa dia mempunyai perasaan dengan
Baca selengkapnya

Bab 46 Randy Mengikuti Virna

Virna melihat alamat yang ada di tangannya, dia hanya ingin menastikan kalau alamat yang diberikan oleh Pamannya memang benar. Virna harus bertemu dengan Mulani karena wanita itu pasti tau semuanya. Atau mungkin wanita itu yang sudah menbuat ayahnya bangkrut.Virna melihat pada kaca spion mobilnya ketika merasa sedang diikuti oleh seseorang. "Dia tidak pernah puas untuk terus saja mengangguku."Virna sedikit merasa kesal setelah tau kalau hal ini akan terjadi padanya. Entah kenapa dia malah ingin melakukan hal yang baik. Virna mengencanngkan laju mobilnya karena kesal. Rupanya Randy malah mengikutinya dari belakang. "Untuk apa kamu mengikutiku hah!"Virna mengatakan itu ketika kaca mobilnya sengaja dia buka karena memang ingin berbicara dengan Randy. "Kamu sendiri tidak mau aku antar bukan! Jadi jangan salahkan aku jika aku mengikutimu."Randy mengatakan itu dengan santai dan tanpa beban apa
Baca selengkapnya

Bab 47 Mengejar Virna

"Virna tunggu!"Randy menganggil Virna ketika wanita itu keluar dari rumah milik Windy. Randy hanya ingin meminta penjelasan dari wsnita itu saja.Walaupun dia sempat mendengarkan perkataannya hanya sedikit saja tapi, Randy mau Virna yang menjelaskan semua masalahnya. Randy jadi yakin kalau ini yang dimaksud oleh Papahnya untuk menjaga Virna. Wanita itu mempunyai hubungan dengan Mulani ibunya Windy. "Kamu mengikutiku?" Kesal Virna ketika dia melihat Randy juga datang ke tempat ini. "Bukannya sudah aku bilang kalau aku akan mengikuti kamu kemanapun kamu pergi," ujar Randy tersenyum dengan santai. "Bodo amat!"Virna terlihat acuh dan dia langsung berjalan menuju ke dalam mobilnya. Dia hanya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk dirinya saja. "Kita harus bicara Virna!" Randy mengajar Virna sampai ke dalam mobilnya. Tapi Virna memang terlihat enggan untuk berbicara dengan Randy. Dia lang
Baca selengkapnya

Bab 48 Apa Jawaban Virna?

Virna sudah sampai di kediaman rumah yang memang dia tempati. Dia melihat kearah kaca spion mobilnya dan melihat masih ada Randy yang mengikutinya. "Pria itu tidak punya kerjaan selain menguntitnya."Randy mengatakan itu karena memang dia merasa kesal. Dia tidak tau harus berkata apalagi setelah ini. Pria itu yang sudah membuat dia malu. Virna turun dari mobilnya dan dia berusaha untuk mengabaikan Randy. Dia  berjalan dengan begitu saja dan Randy malah terus saja menghalanginya. "Aku akan tetap mengikutimu sampai kamu mau berbicara denganku!"Virna membulatkan matanya dengan kesal, kenapa juga wanita itu malah jadi seperti ini. "Aku cape! Kenapa kamu malah terus saja menghalangiku!"Randy benar-benar sudah dibuat kesal. Dia tidak bisa melakukan apapun juga sekarang ini. Dia tidak paham dengan apa yang sudah terjadi saat ini. "Aku tidak akan pergi!"Virna berpikir sejenak, Randy orang ya
Baca selengkapnya

Bab 49 Rencana Bagus

"Kenapa Virna?"Virna melihat kearah jam tangannya. Dia harus menghindar dari pertanyaan Randy barusan. "Waktunya sudah habis! Terimakasih atas informasinya Pak Randy. Anda boleh keluar dari rumah saya!"Virna kembali dengan bahasa formalnya ketika Randy yang malah mencecarnya dengan banyak pertanyaan yang menyudutkan dirinya. "Kamu belum menjawab pertanyaanku.""Keluar, atau saya akan panggilkan satpam!""Okeh aku keluar, plis jangan berbicara formal ketika kita hanya berdua seperti ini saja," pinta Randy. "Keluar!"Virna malah berteriak, Randy yang melihat itu malah merasa tidak tega dengan Virna dan akhirnya dia sendiri yang memilih untuk mengalah keluar dari rumah milik Virna."Okeh baiklah jika itu yang kamu mau. Aku akan keluar dari rumahmu." Randy tidak punya pilihan lain dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari rumah Virna. Dia hanya memastikan saja kalau saat ini Virna dalam ke
Baca selengkapnya

Bab 50 Randy Mengetahui Virna Hamil

Virna baru saja akan memasuki kantornya. Semua karyawan sudah berdemo agar tidak melakukan kerjasama dengan perusahaan milik Gustav Stevanus.  "Ada apa ini?" Virna menghampiri semua karyawannya, diantara mereka sudah membawa spanduk berisikan kalau dia harus membatalkan kerjasama yang sudah dia sepakati.  "Kamu ingin Bu Virna membatalkan kerja sama itu." "Iya kami semuanya setuju." Semua orang mengatakan itu dan Virna tidak bisa mengambil keputusan dengan sepihak begitu saja.  "Kalian tenang dulu, kita bisa bicarakan baik-baik." Virna berusaha untuk menenangkan semua orang yang ada di tempat ini. Dia cukup yakin kalau semuanya akan berjalan dengan baik.  "Kami tidak bisa tenang sebelum Ibu Virna membetalkan semuanya." "Iya, semenjak Ibu Virna jadi pemimpin, semuanya malah jadi berantakan. Sudah bagus sama Pak Omawa saja," sindir wanita yang memakai baju sedikit ketat.  "Benar ini
Baca selengkapnya

Bab 51 Aku Mau Tanggungjawab

Virna membuka matanya ketika dia yang kini malah mencium bau obat-obatan yang membuat dia tidak suka. Seketika ingat dengan demo yang tadi di kantor sebelum kepalanya merasa pusing. "Kamu sudah sadar sekarang."Virna melihat orang yang menghampirinya saat ini. Dia menaikan sebelah alisnya ketika melihat Randy ada di sini juga. "Kamu ngapain ada di sini?" ketus Virna. "Aku ke sini tadi membawa kamu yang pingsan. Karyawan kamu terlihat tidak perduli denganmu tadi. Beruntung aku dengan sigap membawa kamu ke sini," jelas Randy. Virna terdiam, lalu dia panik ketika mengingat sesuatu. Apa Randy sudah mengetahui kalau dirinya sedang hamil. Ini akan sangat membanggakan dirinya sendiri. "Apa yang dikatakan oleh dokter?" tanya Virna. "Dia tidak mengatakan apapun."Randy sengaja mengatakan itu karena dia ingin melakukan ekpresi wajah dari Virna. "Syukurlah," ujar Virna memegangi jantungnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status