Beranda / Romansa / After That Night / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab After That Night: Bab 91 - Bab 100

135 Bab

Gak Mood

Tira keluar bersama dengan Ayas dari dalam kamar hendak menemui Sisca, “Mamah ini kebiasaan deh, ganggu aja!” gerutu Tira.“Papih! Gak boleh gitu sama orang tua!” tegur Ayas, tegas.Ayas sebenarnya juga tidak nyaman dengan kedatangan Sisca— Mamah Tira, tetapi Ayas mencoba untuk bersikap baik dan biasa saja.Tira menggandeng tangan Ayas yang dingin jadi Tira tahu betul perasaan sebenarnya Ayas, “Sayang, kamu sebenarnya—“ ucap Tira, terhenti.Ayas menoleh dan menatap Tira yang tiba-tiba saja berhenti, “Ada apa, Pi?” tanya Ayas, datar.“Ah, gak. Bukan apa-apa!” jawab Tira.Lalu Tira kembali mengajak Ayas untuk menemui Mamahnya yang susah menunggu sejak tadi.Dan saat ini Ayas dan Tira sudah melihat sosok wanita paruh baya dengan dandanan yang glamour, wanita itu tidak lain adalah Sisca— Mamah Tira.“Eum, Mamah kebetulan lewat sini tadi,” ucap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-09
Baca selengkapnya

Sakit Keras

Rumah Tira dan Ayas di Solo terletak di sebuah kawasan elit yang tentu saja tidak sembarangan orang bisa masuk.Dua orang pria dengan jarak agak jauh sedang memerhatikan rumah itu dari kejauhan dengan sebuah perangkat di telinga, “Sepertinya itu memang rumahnya,” ucap pria itu, berbisik.“Iya, ayo kita pergi dan laporkan pada, Bos. Tempat ini dijaga sangat ketat!” balas pria satunya.Mereka pun pergi meninggalkan area sekitar rumah Tira dan Ayas, yang ternyata mereka tidak hanya berdua saja.Sementara itu di dalam rumah Papah dan Mamah Ayas sedang menunggu Vano.Hingga akhirnya Vano pun langsung berlari saat melihat Opa dan Omanya datang, “OPA! OMA!” teriak Vano, berlari menghampiri Opa dan Omanya.Opa dan Oma Vano pun langsung menyambut Vano dengan pelukan yang hangat, “Cucu Oma yang ganteng dari mana?” tanya Sri, memeluk Vano.“Aku habis dari taman main sama Mbak, Oma!” jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

Kesepian

Mobil yang dikemudikan oleh Tira sudah sampai di depan sebuah gerbang yang sangat besar berwarna hitam.“Ini rumah Mamah kamu, Pi?” tanya Ayas, sambil menatap ke atas mencari ujung dari gerbang besar tersebut.Titt!Gerbang besar itu terbuka secara otomatis, lalu Tira pun memacu mobil yang ia kendarai melewati gerbang besar tersebut.Butuh waktu beberapa menit untuk mencapai bagian rumah utama, walaupun mirip dengan rumah mereka yang di Solo.Tapi rumah Mamah Tira jauh lebih besar dan luas, sampai-sampai Ayas saja tidak henti-hentinya merasa kagum pada tempat tersebut.“Wah ... besar sekali,” gumam Ayas, kagum. Matanya terlihat berbinar-binar.“Punyaku?” sahut Tira, nakal.“Papi apa, sih? Nakal, deh!” balas Ayas, ketua.“Emang punya Papi gak besar?” tanya Tira, memancing Ayas.Ayas yang awalnya terlihat berbinar-binar menjadi cemberut, pipinya mengembang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-11
Baca selengkapnya

Kemalangan

Saat Ayas dan Tira pergi menjauh dari rumah, kepala pelayan masuk ke dalam rumah.Tuk! Tuk! Tuk!Seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri kepala pelayan, “Apa mereka sudah pulang?” tanya wanita itu, pada kepala pelayan.“Sudah, Nyonya!” jawab kepala pelayan, sambil menunduk.Wanita paruh baya itu memang tidak lain adalah Sisca— Mamah Tira, ia sudah mengetahui kedatangan Putra dan Menantunya.Maklum saja di rumah tersebut banyak sekali kamera pengawas dan penjaga, Sisca menerima laporan jika Tira datang berkunjung. Jadi dia langsung bersembunyi dan meminta kepala pelayan menyambut mereka.Ayas saat ini sedang berada di dalam mobil yang dikendarai oleh Tira, “Kesepian?” tanya Ayas, sambil mengernyitkan alis.Tira mengangguk tanpa memandang Ayas yang ada di sampingnya, Tira tahu betul bagaimana rasanya kesepian seperti apa yang ia alami selama 4 tahun ini.Melihat Tira seperti itu me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-12
Baca selengkapnya

Rencana Balas Dendam

Tim penyelamat segera mengeluarkan Yoga dan Gita dari dalam mobil, suasana hujan masih sangat deras dan sedikit berangin.Beruntung posisi tumbangnya pohon besar tadi tidak merusak sistem keselamatan mobil sehingga airbag pun mengembangkan, bagian yang tertimpa pohon pun hanya bagian mesin mobil yang terlihat jelas mengalami kerusakan yang parah.Yoga masih sedikit sadar dan melihat Gita sudah tidak sadarkan diri, “Gita,” panggil Yoga, lirih dengan kesadaran yang sangat sedikit.Yoga dan Gita lalu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan.“Mereka beruntung pohon itu gak menimpa bagian penumpang,” gumam petugas penyelamatan.Wiu! Wiu!Suara sirine ambulance bersahutan dengan suara hujan, hingga akhirnya ambulance tersebut sudah sampai di rumah sakit terdekat.Setelah tiba di rumah sakit Yoga dan Gita segera menerima perawatan di IGD, mereka lalu dipindahkan ke ruang rawat inap dengan ranjang yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-13
Baca selengkapnya

Bayangan Hitam

Malam ini di sebuah hotel yang ada di Solo, Ady sedang berada di sebuah ruangan bersama dengan beberapa orang anak buahnya.“Bos, rumah itu pengamanannya sangat ketat. Kita gak bisa masuk begitu aja,” ucap anak buah Ady.“Gitu aja gak bisa, kalian harus cari cara dong!” marah Ady, kesal pada anak buahnya yang menyerah begitu saja.“Bukan, Bos. Bukan begitu! Ini Bos, Anda bisa lihat sendiri!” balas anak buah Ady, menyerahkan beberapa foto yang ia ambil pada Ady.Setelah Ady melihat foto-foto tersebut ia tampak tersenyum tipis, “Kamu memang hebat, Tira. Membuat penjagaan yang begitu ketat hanya untuk menjaga seorang Bocah,” gumam Ady, merasa terkesan dengan pola pikir Tira yang seperti itu.Namun, dendam Ady jauh lebih besar dari apa yang Tira pikirkan. Karena semua yang ada di dunia ini tidak ada ada yang sempurna, termasuk dengan pengawalan yang Tira lakukan untuk Vano.“Jadi bagaimana, B
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-14
Baca selengkapnya

Sedingin Es

Perlahan Gita memberanikan diri melihat tangan milik siapa, dalam hati Gita berdoa agar tangan itu lengkap tidak hanya sebuah potongan tangan dari makhluk lain.Set!“AAAAAAA!” Gita berteriak sangat keras, karena saat menoleh ia melihat sesosok wajah pucat tepat berada di depan wajahnya.Gita yang panik terus berusaha membuka pintu tadi yang tak kunjung terbuka juga.Hahaha!Tiba-tiba saja sosok tersebut tertawa, yang sontak saja membuat Gita mengerutkan alis dan menoleh. “Mas, kamu jahat banget sih!” marah Gita.Sosok tersebut memang tidak lain adalah Yoga yang mengarahkan lampu flash ponsel ke wajahnya sendiri, “Lagian kamu kenapa, sih?” balas Yoga.“Aku takut, Mas. Tadi tuh ada bayangan hitam, udah dia kali aku liat!” ujar Gita, gemetat ketakutan.“Hii, Jangan-jangan ada ...,” ucap Yoga terhenti.“Ada apa? Jangan nakut-nakutin, Mas!” tanya Gita, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-15
Baca selengkapnya

Semakin Berdebar

Gita masih belum sadar siapa pria tua yang tadi dia antar, sementara Yoga juga tidak terlalu memikirkan masalah tersebut.Lalu Yoga mengajak Gita untuk kembali ke dalam kamar, dan benar saja setelah itu Gita bisa tidur dengan nyenyak sampai petugas rumah sakit membangunkan Gita.Setelah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan kondisi Gita dan Yoga baik-baik saja, akhirnya mereka diperbolehkan untuk pulang hari itu juga.Saat keluar kamar Gita sempat melirik ke arah kamar si pria tua karena pintunya terbuka, tapi Gita tidak melihat keberadaan pria tua itu di dalam kamar.Saat itu Gita melihat ada petugas yang duduk di meja jaga, “Mbak, saya mau tanya. Kakek yang dirawat di kamar itu ke mana?” tanya Gita, pada petugas rumah sakit.Petugas rumah sakit itu tampak mengerutkan alis, “Kamar yang mana?” tanya balik, petugas rumah sakit. Petugas rumah sakit itu terlihat kebingungan dengan Kakek yang Gita maksud.“Yang itu!&
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-16
Baca selengkapnya

Tamu Penting

“M-Mas Yoga mau apa?” tanya Gita, gugup.Semakin lama jantung Gita berdetak semakin cepat, napasnya pun seolah terasa sangat berat.Sementara Yoga terus mendekat ke arah Gita yang sejak tadi hanya mematung.Ceklek!Ternyata Yoga hanya menutup pintu yang belum tertutup rapat, padahal saat itu jantung Gita hampir saja copot. ‘Mas Yoga ini benar-benar iseng,’ batin Gita.“Aku tidur di sini ya?” tanya Yoga, meminta izin.Sontak saja Gita langsung menaikkan alis dengan pertanyaan Yoga barusan, karena bagaimanapun juga Yoga adalah seorang pria dewasa.Yoga berjalan ke arah dapur Gita, “Mas, kamu mau ke mana?” panggil Gita.Yoga tidak peduli dan membuka lemari es milik Gita, “Lumayan lengkap juga isi kulkas kamu, tolong buatkan aku makanan!” ucap Yoga, datar.Gita menyipitkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya, rasanya ia ingin sekali memukul Yoga dengan teflon ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-17
Baca selengkapnya

Bayaran Ganda

Ady hendak menemui seorang pria yang merupakan tamunya, ia datang jauh-jauh dari luar negeri khusus untuk bertemu dengan Ady.Ady yang dulu dihancurkan Tira hanyalah sampah, tapi sekarang dalam waktu beberapa tahun saja Ady sudah memiliki kekuasaan yang luar biasa.Ady menghampiri pria itu, “Selamat datang, Tuan James!” sapa Ady, sambil bersalaman dengan tamunya yang bernama James.Ady mempersilakan James untuk duduk, di dalam ruangan tersebut tidak hanya mereka berdua.Ada Tretan juga yang merupakan orang kepercayaan Ady, karena Tretan akan bekerja sama dengan James dalam sebuah tugas yang penting.“Jadi, Tuan Ady. Apa yang harus aku dan anak buahku lakukan?” tanya James, pada Ady.Tampilan James mengenakan setelan jas hitam dengan rambut cokelat dan sebuah cerutu di mulutnya, benar-benar terlihat seperti Bos Mafia pada umumnya.Begitupula dengan Ady yang tampilannya tidak jauh berbeda dengan James, “Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status