Share

Kesepian

Author: Just Mommy
last update Last Updated: 2022-02-11 23:13:43

Mobil yang dikemudikan oleh Tira sudah sampai di depan sebuah gerbang yang sangat besar berwarna hitam.

“Ini rumah Mamah kamu, Pi?” tanya Ayas, sambil menatap ke atas mencari ujung dari gerbang besar tersebut.

Titt!

Gerbang besar itu terbuka secara otomatis, lalu Tira pun memacu mobil yang ia kendarai melewati gerbang besar tersebut.

Butuh waktu beberapa menit untuk mencapai bagian rumah utama, walaupun mirip dengan rumah mereka yang di Solo.

Tapi rumah Mamah Tira jauh lebih besar dan luas, sampai-sampai Ayas saja tidak henti-hentinya merasa kagum pada tempat tersebut.

“Wah ... besar sekali,” gumam Ayas, kagum. Matanya terlihat berbinar-binar.

“Punyaku?” sahut Tira, nakal.

“Papi apa, sih? Nakal, deh!” balas Ayas, ketua.

“Emang punya Papi gak besar?” tanya Tira, memancing Ayas.

Ayas yang awalnya terlihat berbinar-binar menjadi cemberut, pipinya mengembang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Leni Pribadi
Ajak mamamu tinggal dgn kalian Tir biar beliau bisa main dgn Vano n gak kesepian lg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • After That Night   Kemalangan

    Saat Ayas dan Tira pergi menjauh dari rumah, kepala pelayan masuk ke dalam rumah.Tuk! Tuk! Tuk!Seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri kepala pelayan, “Apa mereka sudah pulang?” tanya wanita itu, pada kepala pelayan.“Sudah, Nyonya!” jawab kepala pelayan, sambil menunduk.Wanita paruh baya itu memang tidak lain adalah Sisca— Mamah Tira, ia sudah mengetahui kedatangan Putra dan Menantunya.Maklum saja di rumah tersebut banyak sekali kamera pengawas dan penjaga, Sisca menerima laporan jika Tira datang berkunjung. Jadi dia langsung bersembunyi dan meminta kepala pelayan menyambut mereka.Ayas saat ini sedang berada di dalam mobil yang dikendarai oleh Tira, “Kesepian?” tanya Ayas, sambil mengernyitkan alis.Tira mengangguk tanpa memandang Ayas yang ada di sampingnya, Tira tahu betul bagaimana rasanya kesepian seperti apa yang ia alami selama 4 tahun ini.Melihat Tira seperti itu me

    Last Updated : 2022-02-12
  • After That Night   Rencana Balas Dendam

    Tim penyelamat segera mengeluarkan Yoga dan Gita dari dalam mobil, suasana hujan masih sangat deras dan sedikit berangin.Beruntung posisi tumbangnya pohon besar tadi tidak merusak sistem keselamatan mobil sehingga airbag pun mengembangkan, bagian yang tertimpa pohon pun hanya bagian mesin mobil yang terlihat jelas mengalami kerusakan yang parah.Yoga masih sedikit sadar dan melihat Gita sudah tidak sadarkan diri, “Gita,” panggil Yoga, lirih dengan kesadaran yang sangat sedikit.Yoga dan Gita lalu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menerima perawatan.“Mereka beruntung pohon itu gak menimpa bagian penumpang,” gumam petugas penyelamatan.Wiu! Wiu!Suara sirine ambulance bersahutan dengan suara hujan, hingga akhirnya ambulance tersebut sudah sampai di rumah sakit terdekat.Setelah tiba di rumah sakit Yoga dan Gita segera menerima perawatan di IGD, mereka lalu dipindahkan ke ruang rawat inap dengan ranjang yang

    Last Updated : 2022-02-13
  • After That Night   Bayangan Hitam

    Malam ini di sebuah hotel yang ada di Solo, Ady sedang berada di sebuah ruangan bersama dengan beberapa orang anak buahnya.“Bos, rumah itu pengamanannya sangat ketat. Kita gak bisa masuk begitu aja,” ucap anak buah Ady.“Gitu aja gak bisa, kalian harus cari cara dong!” marah Ady, kesal pada anak buahnya yang menyerah begitu saja.“Bukan, Bos. Bukan begitu! Ini Bos, Anda bisa lihat sendiri!” balas anak buah Ady, menyerahkan beberapa foto yang ia ambil pada Ady.Setelah Ady melihat foto-foto tersebut ia tampak tersenyum tipis, “Kamu memang hebat, Tira. Membuat penjagaan yang begitu ketat hanya untuk menjaga seorang Bocah,” gumam Ady, merasa terkesan dengan pola pikir Tira yang seperti itu.Namun, dendam Ady jauh lebih besar dari apa yang Tira pikirkan. Karena semua yang ada di dunia ini tidak ada ada yang sempurna, termasuk dengan pengawalan yang Tira lakukan untuk Vano.“Jadi bagaimana, B

    Last Updated : 2022-02-14
  • After That Night   Sedingin Es

    Perlahan Gita memberanikan diri melihat tangan milik siapa, dalam hati Gita berdoa agar tangan itu lengkap tidak hanya sebuah potongan tangan dari makhluk lain.Set!“AAAAAAA!” Gita berteriak sangat keras, karena saat menoleh ia melihat sesosok wajah pucat tepat berada di depan wajahnya.Gita yang panik terus berusaha membuka pintu tadi yang tak kunjung terbuka juga.Hahaha!Tiba-tiba saja sosok tersebut tertawa, yang sontak saja membuat Gita mengerutkan alis dan menoleh. “Mas, kamu jahat banget sih!” marah Gita.Sosok tersebut memang tidak lain adalah Yoga yang mengarahkan lampu flash ponsel ke wajahnya sendiri, “Lagian kamu kenapa, sih?” balas Yoga.“Aku takut, Mas. Tadi tuh ada bayangan hitam, udah dia kali aku liat!” ujar Gita, gemetat ketakutan.“Hii, Jangan-jangan ada ...,” ucap Yoga terhenti.“Ada apa? Jangan nakut-nakutin, Mas!” tanya Gita, a

    Last Updated : 2022-02-15
  • After That Night   Semakin Berdebar

    Gita masih belum sadar siapa pria tua yang tadi dia antar, sementara Yoga juga tidak terlalu memikirkan masalah tersebut.Lalu Yoga mengajak Gita untuk kembali ke dalam kamar, dan benar saja setelah itu Gita bisa tidur dengan nyenyak sampai petugas rumah sakit membangunkan Gita.Setelah melakukan pemeriksaan dan dinyatakan kondisi Gita dan Yoga baik-baik saja, akhirnya mereka diperbolehkan untuk pulang hari itu juga.Saat keluar kamar Gita sempat melirik ke arah kamar si pria tua karena pintunya terbuka, tapi Gita tidak melihat keberadaan pria tua itu di dalam kamar.Saat itu Gita melihat ada petugas yang duduk di meja jaga, “Mbak, saya mau tanya. Kakek yang dirawat di kamar itu ke mana?” tanya Gita, pada petugas rumah sakit.Petugas rumah sakit itu tampak mengerutkan alis, “Kamar yang mana?” tanya balik, petugas rumah sakit. Petugas rumah sakit itu terlihat kebingungan dengan Kakek yang Gita maksud.“Yang itu!&

    Last Updated : 2022-02-16
  • After That Night   Tamu Penting

    “M-Mas Yoga mau apa?” tanya Gita, gugup.Semakin lama jantung Gita berdetak semakin cepat, napasnya pun seolah terasa sangat berat.Sementara Yoga terus mendekat ke arah Gita yang sejak tadi hanya mematung.Ceklek!Ternyata Yoga hanya menutup pintu yang belum tertutup rapat, padahal saat itu jantung Gita hampir saja copot. ‘Mas Yoga ini benar-benar iseng,’ batin Gita.“Aku tidur di sini ya?” tanya Yoga, meminta izin.Sontak saja Gita langsung menaikkan alis dengan pertanyaan Yoga barusan, karena bagaimanapun juga Yoga adalah seorang pria dewasa.Yoga berjalan ke arah dapur Gita, “Mas, kamu mau ke mana?” panggil Gita.Yoga tidak peduli dan membuka lemari es milik Gita, “Lumayan lengkap juga isi kulkas kamu, tolong buatkan aku makanan!” ucap Yoga, datar.Gita menyipitkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya, rasanya ia ingin sekali memukul Yoga dengan teflon ya

    Last Updated : 2022-02-17
  • After That Night   Bayaran Ganda

    Ady hendak menemui seorang pria yang merupakan tamunya, ia datang jauh-jauh dari luar negeri khusus untuk bertemu dengan Ady.Ady yang dulu dihancurkan Tira hanyalah sampah, tapi sekarang dalam waktu beberapa tahun saja Ady sudah memiliki kekuasaan yang luar biasa.Ady menghampiri pria itu, “Selamat datang, Tuan James!” sapa Ady, sambil bersalaman dengan tamunya yang bernama James.Ady mempersilakan James untuk duduk, di dalam ruangan tersebut tidak hanya mereka berdua.Ada Tretan juga yang merupakan orang kepercayaan Ady, karena Tretan akan bekerja sama dengan James dalam sebuah tugas yang penting.“Jadi, Tuan Ady. Apa yang harus aku dan anak buahku lakukan?” tanya James, pada Ady.Tampilan James mengenakan setelan jas hitam dengan rambut cokelat dan sebuah cerutu di mulutnya, benar-benar terlihat seperti Bos Mafia pada umumnya.Begitupula dengan Ady yang tampilannya tidak jauh berbeda dengan James, “Aku

    Last Updated : 2022-02-18
  • After That Night   Gosip Negatif

    Yoga sejak tadi memandangi Gita dari sofa tempat ia berada, Gita yang sedang tidur sambil memeluk guling terlihat sangat seksi bagi Yoga.Terlebih lagi pakaian yang Gita kenakan hanya sebuah tanktop dan hotpants berbahan babyterry berwarna merah muda.Hal tersebut semakin membuat tubuh Gita terlihat seksi di mata Yoga, bahkan Yoga sedang berdoa jika dirinya jangan sampai khilaf karena pemandangan yang ada di depan matanya.Yoga menghela napas kasar, “Kayanya aku ini emang udah kelamaan jomblo,” gumam Yoga, sambil bangkit dari sofa dan menuju ke dapur untuk mengambil minum.Namun saat itu Yoga malah berhenti di depan pintu kamar Gita, Yoga memandangi Gita dari luar kamar.Entah berapa kali Yoga terlihat mengagumi Gita, tapi yang jelas diantara mereka berdua tidak ada yang mau mengaku satu sama lain.“Huhh!” Yoga kembali menghela napas kasar dan melanjutkan niatnya untuk mengambil minum.Setelah minum dan merasa

    Last Updated : 2022-02-19

Latest chapter

  • After That Night   Keluarga Bahagia (Tamat)

    Saat ini Atas sedang di rumah dan ditemani oleh Gita.“Gimana ya, kok belum ada kabar?” gumam Ayas, khawatir.Ayas ingin menghubungi Tira tapi ia khawatir akan menggangu, sedangkan Tira sengaja tidak menghubungi Ayas karena ingin memberi dia kejutan.“Sabar, Yas. Mungkin mereka sedang dalam perjalanan pulang,” ucap Gita. Ia berusaha menenangkan Ayas.“Semoga aja bener begitu.”Ayas senang di saat seperti ini ada Gita yang menemani, awalnya Yoga juga ada di sana. Tapi ia harus pergi karena ada urusan lain.“Oh, iya. Kamu jadi nikah dengan Mas Yoga?” tanya Ayas, pada Gita. Ia berpikir lebih baik mengobrol dengan Gita daripada terus seperti tadi.“Katanya sih, jadi!” jawab Gita.Ayas mengerutkan kening, “Lho, kok gitu?” tanyanya.“Ya emang begitu, hehehe!” sahut Gita, cengengesan.Ayas berpikir Gita itu seperti tidak niat menikah dengan Yoga, “Kalau kamu gak suka mendingan gak usah, Git!” ucapnya.“Enak aja! Siapa bilang aku gak suka? Oops!” Gita kelepasan.Melihat respon Gita yang seper

  • After That Night   Ayo Kita Pulang

    Dengan raut wajahnya yang datar Tira menatap James dan Ady, “Kalian berdua memang sepertinya sudah bosan hidup,” ucap Tira.James dan Ady saling bertukar pandang, lalu mereka berdua tertawa.Hahaha!“Sepertinya kepala kamu habis terbentur benda keras, ya?” ledek Ady.“Atau mungkin orang yang sudah mau mati kelakuannya memang aneh?” timpal James.Hahaha!James dan Ady kembali menertawai Tira yang hanya diam dan tidak membalas.“Maaf ya, kalau kamu ingin menyalahkan seseorang. Salahkan Ayahmu dan orang ini,” ucap James.Ady hanya tertawa karena ia pikir itu memang benar, “Awalnya aku pikir Anda hanya bekerja untukku, tapi ternyata Anda juga bekerja untuk orang lain,” sahut Ady.“Tuan Ady, kita itu hidup harus bisa memanfaatkan semua kesempatan yang ada. Lagipula hal tersebut tidak melanggar kontrak kerja sama kita,” balas James.Awalnya saat Ady tahun kalau James juga bekerja untuk orang lain, ia sempat marah pada James dan menuding James memanfaatkan dirinya.Namun, setelah James memb

  • After That Night   Tim Penyelamat

    “Apa itu, Tuan James?” tanya Ady.James menyeringai, “Mereka sudah datang,” jawab James.“Hah? Mereka? Siapa?”“Tentu saja tamu yang kita undang, mereka datang sesuai dengan rencanaku,” ucap James. Ia merasa bangga karena Tira dan rombongannya telah terjebak.“Tapi Tuan, kalau mereka mati. Rasanya kurang puas,” balas Ady.“Aku yakin dia tidak akan mati semudah itu, tapi kalau memang dia mati. Mau bagaimana lagi, kan?” sahut James.Ady pun berpikir tidak masalah kalau memang Tira mati sebelum berhasil menemukan putranya, bagi Ady itu sudah cukup memuaskan karena telah memberikan Tira balasan yang setimpal.Sementara itu di mobil yang Tiran dan Daren tumpangi.“Suara ledakan apa itu?” tanya Tira.“Baru saja aku menerima laporan, kalau ternyata akses menuju ke tempat James berada sudah dipasangi jebakan. Anak buah James juga lumayan banyak,” sahut Daren.“Jadi, bagaimana caranya kita ke sana?” tanya Tira.Daren menyeringai, “Jangan khawatir, Tuan. Tentara dan Polisi berpihak pada kita, j

  • After That Night   Dentuman yang Merdu

    Setelah Tira mengantar Ayas pulang, ia langsung pergi menemui Daren di bandara, Daren bergegas menghubungi Tira saat ia menerima tugas.Tidak butuh waktu lama Tira telah sampai di bandara, mobil yang ia tumpangi berhenti di dekat sebuah pesawat jet pribadi.Seorang pria berpakaian serba hitam dengan sebuah kacamata hitam, berdiri di dekat tangga pesawat dan langsung membungkuk saat Tira berjalan ke arahnya.“Tuan, ayo kita selamatkan Putra Anda!” ucap pria itu, yang tidak lain adalah Daren.“Maaf sudah merepotkan, terima kasih karena kamu sudah mau datang dari jauh untuk membantu,” balas Tira.“Tuan dan Nyonya besar sudah sangat berjasa padaku, mana mungkin aku tidak mau membantu.”“Bagaimana dengan Ayah?” tanya Tira. Bagaimanapun juga Daren adalah kepala pengawal Ayahnya Tira.“Lebih baik kita bergegas, Tuan. Aku khawatir pada Putra Anda,” ucap Daren.Sudah lama tidak bertemu dengan Daren membuat Tira banyak mengajukan pertanyaan, akhirnya Tira dan Daren masuk ke dalam pesawat.Setel

  • After That Night   Pasukan Elite

    “Sayang, tunggu!” Sontak Tira langsung mengejar Ayas.Tap!Tira meraih tangan Ayas dan menariknya.“Kalau gak ada yang peduli, biar aku sendiri yang nolong Vano!” ucap Ayas, agak berteriak.Tira menghela napas kasar, “Kamu tenang dulu, sayang. Kita serahkan pada Mama, tapi aku juga gak bisa tinggal diam. Aku juga akan ikut mencari Vano,” ucap Tira.Saat itu Atas yang sedang kesal merasa bodoh, “Sebentar, tadi Papi bilang apa?” tanyanya.“Hem, yang mana?” Tira bertanya balik.“Yang tadi, yang Papi bilang serahkan pada Mama. Apa maksud Papi?”“Oh, itu. Jadi sebenarnya Mamah marah karena Vano hilang, dia bilang menjaga anak satu aja gak bisa,” jelas Tira.Ayas tercenung, “Hah? Mamah marah karena itu?” tanyanya.“Iya, jadi kamu cuman salah paham aja. Justru Mamah malah marah sama kita karena kita gak bisa jagain Vano dengan benar.”Mendengar penjelasan Tira, membuat Ayas merasa menjadi seorang Ibu yang buruk. Ia tidak menyangka kalau Ibu mertuanya justru sangat peduli.“Terus aku harus gi

  • After That Night   Seorang Diri

    “Tira, sini kamu!” panggil Sisca, dengan mata melotot.“Iya, Mah!” jawab Tira. Ia lalu menghampiri mamahnya.“Laras, kamu tunggu di sini!” ucap Sisca.“I-iya, Mah!” jawab Ayas, kikuk.Sementara Tira di ajak pergi oleh mamahnya, Ayas duduk di sofa seorang diri. Ia masih agak canggung dengan Ibu mertuanya itu, Ayas juga tidak tahu harus berbuat apa saat ini.Tira diajak oleh mamahnya ke sebuah ruangan, “Duduk!” ucap Sisca, dengan sikap yang dingin.“Iya, mah.” Tira pun duduk di sebuah sofa.Sudah lama Tira dan Mamahnya tidak bicara seserius ini, terakhir kali mereka berbicara serius adalah saat Tira memutuskan untuk menikahi Ayas.“Tira, kamu tau kenapa mamah memanggil kamu ke sini?” tanya Sisca, serius.Tira hanya menggeleng dan tidak menjawab.“Kamu ini sudah punya anak, seharusnya kamu tidak lagi mementingkan diri kamu sendiri!” ucap Sisca. Ia memarahi putranya itu.“Jadi mamah memang sudah tahu kalau—“ Belum selesai Tira berbicara, Sisca sudah tampak emosi.Brakk!“Tau kalau Vano di

  • After That Night   Dendam

    Di tempat Vano disandera yang merupakan tempat persembunyian James, seorang pria datang menemui James.“Sepertinya semua berjalan dengan lancar, Tuan James!” ucap pria itu.James tampak tersenyum tipis sambil duduk di sofa besar, “Silakan Tuan Ady, anggap saja rumah sendiri,” sahut James.Pria yang baru saja datang itu tidak lain adalah Ady, ia tampak sangat puas dengan kinerja James. “Profesional memang selalu bisa diandalkan,” puji Ady.“Anda terlalu memuji Tuan, aku hanya melaksanakan semuanya sesuai dengan rencana saja,” ucap James.Ady tampak tersenyum tipis, ia lalu menghampiri Vano yang saat ini sedang berada di sebuah kamar.Ceklek!Saat melihat ada orang yang datang dan membuka pintu kamar, Vano sempat berpikir kalau itu adalah Papi atau Maminya.Namun, orang yang muncul ternyata tidak seperti yang Vano harapkan.“Haloo, adik kecil,” sapa Ady, sambil te

  • After That Night   Berpamitan

    Tira kaget bukan main saat tiba-tiba saja Mamahnya menelepon, ia tidak menyangka kalau Mamahnya akan tahu dan akan memarahinya karena Vano hilang.“Mah—“ Belum selesai Tira berbicara, Mamah Tira terus memarahi Tira.“Kalau kamu gak bisa jagain Vano, harusnya kamu bilang! Jangan diem aja!” Mamah Tira terus saja mengomel, sampai-sampai Tira saja tidak diberi kesempatan untuk berbicara.“Sekarang juga, kamu datang ke sini! Biar semua mamah dan papah yang urus!” ucap Mamah Tira dengan sangat tegas.“Tapi, Mah—“ Belum selesai Tira berbicara, mamahnya sudah mengakhiri panggilan tersebut.Panggilan terputus.Ayas yang melihat Tira tampak kebingungan langsung menghampiri, “Pi, ada apa?” tanyanya.“Ini, Mi. Mamah aku marah-marah,” sahut Tira.Sontak Ayas pun tercekat, “Hah? Marah-marah? Emangnya kenapa?” tanya Ayas.&ldqu

  • After That Night   Hanya Berdiam Diri

    “Kamu yakin?” tanya Tira pada Panji.“Iya, Tuan. Saya sangat yakin, karena mereka benar-benar meninggalkan jejak mereka di CCTV yang ada di rumah. Seolah-olah mereka memang sengaja dan memang ingin menantang kita,” jawab Panji. Ia berani berkata seperti itu karena memang hal tersebut sangat tidak masuk akal.Dan satu-satunya kemungkinan yang terjadi mereka memang benar-benar sengaja, semua sudah dapat Panji tebak dengan baik.“Jadi siapa mereka?” tanya Tira. Ia sudah tidak sabar mengetahui siapa orang yang berani melakukan ini pada keluarganya.Akhirnya Panji pun memberi tahu siapa orang yang sudah membawa Vano pergi, ia adalah seorang pembunuh bayaran yang bernama James.“James?” tanya Tira.“Iya, Tuan. James S adalah seorang pembunuh bayaran, ia tidak segan membunuh targetnya dengan sadis. Dan itu semua tergantung dari permintaan kliennya,” ujar Panji.“Yang paling pe

DMCA.com Protection Status