Untuk beberapa lamanya Ruhsantini tegak tak bergerak, sepasang mata tak berkesip pandangi lelaki yang pernah hidup sebagai suaminya. Di luar sadar dua mata yang tidak berkesip itu tampak berkaca-kaca. Getaran-getaran muncul di dadanya."Hai! Patandai, jika niatmu sebersih itu, jika pintamu sesuci yang aku dengar, aku yakin para Dewa dan para Dewi mendengar pintamu. Tetapi apakah diri yang hina ini bisa memintakan apa yang kau mohonkan itu dan sudikah para Dewa dan para Dewi mengabulkan permintaan kita?""Hai! Ruhsantini. Belum lama berselang aku didatangi Bunda Dewi. Simpul Agung Dari Segala Dewi, Dewi Junjungan Dari Segala Junjungan. Dia memberi petunjuk bahwa keadaan diriku bisa pulih kembali jika kau bersedia memohonkan ampun kepada para Dewa, para Dewi dan para roh...”"Jika begitu Patandai bisa memang begitu janji Bunda Dewi, aku ikhlas menerima kenyataan, aku rela memohon...”. Ruhsantini jatuhkan diri berlutut di atas batu, berhadap-hadapan den
Last Updated : 2022-02-02 Read more