Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 481 - Chapter 490

571 Chapters

203. Bagian 9

"Ooo... Paduliu yang itu?" ujar si destar hitam. Dia menatap Bayu sesaat lalu beralih pada Arya, terakhir sekali memandang Betina Bercula agak lama baru kembali berpaling pada Ruhcinta. "Mengapa kalian mencari orang itu?""Kami punya kepentingan. Ingin bertanyakan sesuatu padanya," jawab Ruhcinta."Kalau cuma bertanyakan sesuatu katakan saja padaku, nanti aku sampaikan padanya.""Lalu kapan kami mendapat jawabnya?!" tanya Betina Bercula yang menganggap orang tak dikenal itu bicara seenaknya.Si orang tua kembali memandang pada Betina Bercula lalu tersenyum sambil kedip-kedipkan matanya. Betina Bercula yang memang nakal balas mengedipkan mata dan unjukkan sikap genit"Wajahmu sebenarnya cantik tapi dandananmu kacau tak karuan! Hik. hik!" kata orang tua berdestar hitam."Terima kasih atas pujianmu," menyahuti Betina Bercula. "Kau baru melihat luarnya saja, kalau sampai melihat sebelah dalam pasti kau akan terangsang kelagapan! Hik... hik. 
last updateLast Updated : 2022-05-19
Read more

203. Bagian 10

Sekali lag! Ruhcinta memperhatikan. Seperti diketahui gadis ini memiliki satu ilmu dimana dia sanggup melihat benda di kejauhan seolah satu jengkal di depan matanya. Ketika dia mengeluarkan ilmu itu dan meneliti keadaan ketiga kawannya, dia dapat melihat bagaimana otot dan urat Bayu, Arya serta Betina Bercula seolah terbuhul di beberapa tempat! Paras si gadis berubah merah. Dia berpaling pada orang tua berdestar hitam."Tiada permusuhan tiada perseteruan. Kami datang dengan baik- baik. Tapi kau mencelakai tiga kawanku! Kau  melumpuhkan  mereka dengan ilmu Membuhul Urat Mengikat Otot! Katakan siapa kau sebenarnya?!"Orang tua berdestar hitam tertawa gelak-gelak."Matamu sungguh tajam Ruhcinta!""Hai! Bagaimana kau tahu namaku?!" seru Ruhcinta heran dan tambah kaget"Delapan penjuru angin Negeri Siapa yang tidak tahu gadis cantik bernama Ruhcinta? Yang saat ini sedang patah hati karena ditinggal kawin sang kekasih! Ha... ha... ha... ha!"
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

203. Bagian 11

Yang pertama seorang kakek berambut putih awut-awutan. Sebagian kepalanya tampak sulah dan ada bekas luka yang belum kering. Dia mengenakan sehelai jubah kuning gelap. Mukanya dan bagian tubuhnya yang tersembul dari balik jubah dipenuhi cacat mengerikan. Dagingnya seolah terbakar melepuh mengerikan! Ini semua adalah akibat pukulan Menebar Budi Hari Pertama yang dilancarkan Si Jin Budiman ketika terjadi pertempuran beberapa waktu lalu. Tidak mengherankan kalau orang ini yang dikenal dengan nama Pajahilio memendam dendam hebat terhadap Si Jin Budiman.Orang kedua bukan lain si nenek pasangan Pajahilio yakni Ruhjahilio. Cacat akibat pukulan Kasih Mendorong Bumi yang pernah dihantamkan Ruhcinta pada nenek jahat ini membuat tubuhnya mengerikan luar biasa. Hidungnya gerumpung, dagingnya di bagian muka, dada dan perut bertanggatan. Lalu ketika dia berhadapan dengan Jin Terjungkir Langit, dia dipaksa menerima hantaman keras yang membuat mata kanannya mencelat lepas. Kini mata itu han
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

203. Bagian 12

"Jabatan tinggi telah menyilaukan matamu walau itu baru sebuah janji. Padahal kasih dari Yang Maha Kuasa menjanjikan sesuatu yang abadi!" kata Ruhcinta pula yang segera disambuti oleh Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab dengan ucapan keras. "Kalian mengaku orang-orang berbudi luhur, menggembar-gemborkan hidup berdasarkan kasih sayang! Apa yang aku dapat dari kalian?! Dua cucuku dirusak kehormatannya. Tak ada satupun yang perduli! Semua orang memusuhi diriku! Tak ada satupun di antara kalian yang mau membela! Kalau aku memang tidak mendapat tempat dalam barisan kalian, apa salahnya aku bergabung dengan kerabatku Jin Muka Seribu!""Kau terjebak dalam kesesatan! Kesengsaraan yang menimpa dirimu akibat ulahmu sendiri. Kasih yang kau maksudkan bukan kasih yang murni, tapi bercampur dengan hasut fitnah, dengki khianat, berlapis dengan ketamakan! Kelak kau bakal terpuruk lebih dalam di jurang kehinaan!""Para kerabatku! Jangan biarkan kekasihku itu bicara terlalu banyak! Kalian tah
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more

203. Bagian 13

Ruhcinta mencium bau yang tidak enak. Dia segera maklum kalau bubuk merah yang dihamburkan dua lawan itu sangat berbahaya. Cepat gadis ini melompat menjauhi seraya teruskan serangannya tadi. Namun ketika Ruhjahilio dan Pajahilio sama-sama meniup, laksana topan, bubuk- bubuk merah di udara menderu kearah Ruhcinta, membungkus sosok gadis ini dari Kepala sampai ke pinggang! Terdengar satu pekikan halus. Lalu sosok Ruhcinta terhuyung limbung dan roboh!Sebelum gadis ini jatuh terbanting ke tanah, didahului sambaran sinar hitam berbentuk kipas disertai percikan-percikan bunga api, satu bayangan hitam berkelebat menyambar tubuh Ruhcinta."Pukulan Menebar Budi!" teriak Sepasang Jin Bercinta. Mendadak sontak wajah mereka menjadi pucat Sebelumnya mereka telah mengetahui sendiri kehebatan ilmu pukulan yang telah menggemparkan rimba persilatan Negeri Jin itu. Bahkan hampir celaka! Dua kakek ini terjungkir balik setengah mati selamatkan nyawa. Begitu turun ke tanah mereka berhadap
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

203. Bagian 14

"Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawabi Kau yang jadi sesepuh di Negeri Jin ini ternyata masih saja melakukan perbuatan memalukan!" satu suara keras menegur."Malah kini jadi kaki tangan Jin Muka Seribu!" kawan orang yang barusan menegur ikut menimpali lalu "butt prett!" Terdengar suara ken tut terpancar keras. Dari suara kentut itu jelas sudah yang barusan bicara ini bukan lain si nenek Jin berjuluk Jin Selaksa Angin alias Ruhpingitan.Sedang yang tadi melempar dan membanting Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab adalah Ksatria Pengembara."Pemuda asing keparat! Lagi-lagi kau!" Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab mendidih amarahnya. "Dosa perbuatan mesummu terhadap dua cucuku belum terampunkan! Dosa perbuatan kejimu mencuri tongkat saktiku belum bisa kau tebus! Sekarang malah beraninya kau mencampuri urusanku!""Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab!" berteriak Jin Muka Seribu. "Tidak perlu berbanyak bicara dengan pemuda keparat itu! Lekas kau habisi dial""Butt preett!"
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

203. Bagian 15

Sebelumnya Bintang pernah celaka dan dibuat tak berdaya dengan ilmu ini. Namun sekali ini Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab bukan saja tidak berhasil melumpuhkan lawannya malah ketika Bintang mulai menabur serangan balasan dengan jurus-jurus ilmu silat Jurus Leluhur sambil sesekali menyeling dengan pukulan-pukulan sakti Cakra Petirnya. Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab terdesak hebat Kakek ini segera keluarkan ilmu-ilmu andalannya. Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab membuat gerakan melompat-lompat Tubuhnya seolah bola karet membal kian kemari. Setiap kali berada di atas tanah, kakinya melesat mengirimkan Tendangan Jin Racun Tujuh. Tendangan ini sangat berbahaya karena mengandung racun jahat Namun sebelumnya Bintang telah pernah menghadapi kakek ini dan bahkan sempat terkena hantaman tendangan berbahaya itu. Jadi dia tahu seluk gerak serangan orang hingga bisa berlaku waspada dan menghindar.Tidak mampu menghajar lawan dengan tendangan mautnya Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab kel
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

203. Bagian 16

SATU pemandangan luar biasa terlihat di dalam rimba belantara Alas Diam Salawasan. Dua sosok aneh berlari cepat mengusung sebuah tandu kayu. Sosok di sebelah depan tinggi kurus hanya mengenakan sehelai cawat. Sekujur tubuhnya mulai dari kepala sampai ke kaki termasuk sepasang matanya berwarna kuning. Kulitnya ditumbuhi duri-duri panjang kaku seperti bulu landak. Sambil berlari sesekali makhluk ini membuang ludah berwarna kuning. Seperti diketahui, di Negeri Jin hanya ada dua makhluk yang sekujur tubuhnya berwarna kuning.Orang pertama adalah Jin Selaksa Angin alias Jin Selaksa Kentut alias Ruhpingitan dan diketahui sebagai istri Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu. Orang ke dua ialah makhluk yang mengusung tandu di sebelah depan tadi yang bukan lain adalah Jin Patilandak.Pengusung tandu sebelah belakang tak kalah hebatnya. Seluruh permukaan tubuhnya tertutup lapisan aneh berbentuk sisik hitam. Sisik ini seolah kepingan- kepingan baja hitam yang mencuat keluar. Makhlu
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

203. Bagian 17

"Waktu kita sangat singkat! Lihat keadaan perempuan tua di atas tandu itu! Ajalnya tak akan lama. Jika kita dihadang marabahaya di tengah hutan berarti sebagian dari waktu kita akan habis percuma. Aku tidak yakin kita bisa menemui salah satu dari tiga orang yang dikatakannya. Apa lagi ketiga-tiganya." Dengan suara agak perlahan makhluk bersisik ini berkata "Perempuan malang ini akan menemui Kematiannya sebelum menemui orang-orang itu!""Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Ingat Kek, sebelumnya kita telah berjanji untuk menolongnya!" kata Patilandak pula seraya menatap pada pisau bergagang dua kepala singa yang menancap di dada perempuan tua di atas tandu."Aku ingat. Janji adalah satu kebajikan yang harus dipenuhi! Tapi kesia-siaan adalah satu hal yang harus dihindarkan! Kita harus bisa memaksanya bicara saat ini juga! Kalau nasibnya buruk, dia meninggal sebelum sempat menemui salah satu dari tiga orang itu, sebelum sempat mengungkap rahasia besar yang katanya te
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

203. Bagian 18

Orang gemuk luar biasa yang tegak tertawa di hadapan Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batu mengenakan jubah putih gombrang. Di atas kepalanya yang bermuka bulat dan ada tompel (tahi lalat besar berbulu) di pipi kiri, terdapat sebuah sorban besar. Di atas sorban ini terletak sebuah belanga tanah mengepulkan asap dan keluarkan suara mendidih. Dari dalam belanga itu menebar bau rempah-rempah aneh."Dua sahabat lama. Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batu! Tidak disangka kita bertemu di tempat ini. Apa yang tengah kalian lakukan di sini?!" Si gemuk Jin Obat Seribu bertanya."Jin Obat Seribu sobatku lama! Kau datang disaat yang tepat Kami butuh bantuanmu untuk menolong orang ini!"Mendengar ucapan Tringgiling Liang Batu sepasang mata si gemuk bersorban itu melirik ke arah sosok Ruhmundinglaya di atas tandu."Hemm.  Apa yang terjadi dengan perempuan ini? Kalau tidak salah mataku melihat bukankah dia yang bernama Ruhmundinglaya? Sejak muda sampai tua
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
58
DMCA.com Protection Status