Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 371 - Chapter 380

571 Chapters

198. Bagian 11

"Nenek muka burung gagak ini pasti telah mencuri Pedang sakti itu dari tangan Bintang! Mungkin juga Bintang telah dicelakainya!""Persetan dengan kalian semua! Menyingkirlah! Jangan berani menghadang! Apa lagi meminta Pedang Ini!Jin Selaksa Kentut alias Selaksa Angin batuk- batuk beberapa kali lalu butt... pret! Dia keluarkan angin dari bagian bawah tubuhnya.“Jahanam muka kuning! Dari tadi kau bertingkah kurang ajar! Beraninya kau kentut di hadapanku!” Bentak Jin Santet Laknat.“Memangnya ada aturan aku harus kentut dimana, Kapan dan dihadapan siapa?!" tukas Jin Selaksa Kentut dan tertawa cekikikan. Lalu kembali dia songgengkan pantatnya tapi sekali ini kentutnya tak bisa keluar!“Sialan!” maki si nenek muka kuning sambil tepuk-tepuk pantatnya sendiri tapi dengan senyum- senyum! Bayu kemudian menimpali.Masih mending nenek sahabatku ini cuma membuang kentut! Untung tadi dia tidak membuang kotoran di mukamu!" k
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

198. Bagian 12

Di lain pihak Jin Selaksa Angin diam-diam merasa kagum melihat kehebatan Pedang Pilar Bumi di tangan lawan, lapi dia tidak mau perlihatkan sikap jerih."But... pret!"Jin Selaksa Angin tertawa mengokoh. "Kau masih belum mau menyerahkan Pedang sakti itu padaku?""Kau hanya mampu menggertak! Tapi tak sanggup merampas Pedang ini dari tanganku!" ejek Jin Santet Laknat lalu meludah ke tanah. "Aku memberi kau kesempatan tiga jurus lagi! Jika dalam waktu tiga jurus kau tidak mampu mengambil senjata ini maka kau harus berlutut tunduk dan selanjutnya menjadi budakku! Atau nanti akan kusumpal pantatmu dengan batu hitam biar tidak bisa kentut lagi seumur-umur!" Jin Santet Laknat tutup ucapannya dengan tawa mengekeh lalu meludah ke tanah.Ucapan yang sangat menghina dari Jin Santet Laknat itu membuat Jin Selaksa Angin marah besar. Rahangnya menggembung. Dari mulutnya kemudian keluar suara menggembor."Orang sombong jadi makanan kepompong! Orang sombong jadi ma
last updateLast Updated : 2022-04-09
Read more

198. Bagian 13

"Nenek muka kuning! Celakalah dirimu dan makhluk-makhluk jejadianmu! Kau menyerang dirimu sendiri!"Begitu ucapannya lenyap mendadak sontak sosok Jin Santet Laknat berubah rupa. Mukanya menjadi kuning. Wajahnya adalah wajah Ruhkentut alias Jin Selaksa Angin. Pakaian dan sosok tubuhnya juga berubah seperti keadaan nenek muka kuning itu!Empat kepompong keluarkan suara aneh tanda terkejut. Yang tiga hentikan gerakan dan tertegak bergoyang-goyang, tidak meneruskan serangan mereka.Lain halnya dengan kepompong yang asli. Kepompong satu ini masih terus menyambar sambil hantamkan dua tangannya."Celakalah dirimu! Nenek muka kuning! Kau hendak membunuh dirimu sendiri!" Jin Santet Laknat yang telah merubah diri menjadi Jin Selaksa Angin kembali berseru. Gerakan kepompong utama sekonyong-konyong tertahan seolah-olah terbendung oleh satu kekuatan yang tak bisa ditembus. Bagaimanapun dia berusaha mendekati lawannya tetap saja tidak berhasil."Dukun jahat jaha
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

198. Bagian 14

Jin Santet Laknat mengerenyit kaget. Dia tersurut satu langkah. "Aku tidak menduga." Katanya dalam hati. "Dia benar-benar memiliki ilmu kesaktian yang bisa menghancurkan alam gaib dan alam hitam Itu! Hai. Pedang sakti, aku ingin kita bersatu menghadapi lawan!" Si nenek lalu pindahkan Pedang Pilar Bumi ke tangan kanannya. Seluruh tenaga dalamnya dikerahkan hingga Mata Pedang memancarkan cahaya berkilauan. Sepasang matanya mcmberojol keluar pertanda dari mata ini dia bakal mengeluarkan ilmu kesaktian untuk menghadapi lawan. Sementara itu tangan kirinya dipentang tergantung di sisi kiri dengan telapak terkembang, mengarah pada Jin Selaksa Angin."Ruhkentut! Pukulan Salju Putih Patinggimeru memang bisa mengakhiri semua kemelut ini! Tapi jangan serakah! Aku lebih berhak atas nyawa Jin Santet Laknat!" Satu suara lantang disertai berkelebatnya bayangan berwarna ungu membuat terkejut semua orang yang ada di tempat itu. Terutama Ruhkentut alias Jin Selaksa Angin dan Jin Santet Laknat.
last updateLast Updated : 2022-04-10
Read more

198. Bagian 15

"Desss!"Kayu penyumpal ujung bambu terbuka. Dengan copat Pawungu pukulkan bambu itu  ke bawah. Saat Itu juga dari dalam bambu meluncurlah sebuah benda bulat panjang berwarna hitam berkilat, jatuh bergelung di tanah.Ruhkentut terpekik. Sambil terkentut-kentut nenek muka kuning ini melompat jauhkan diri. Arya cepat tekap bagian bawah perutnya. Bayu tegak merinding. Tapi si nenek Jin Santet Laknat tetap tenang. Dia baru bergerak ketika mendadak benda yang bergelung di tanah rentangkan tubuhnya lalu meluncur cepat ke arahnya sambil keluarkan suara mendesis keras. Benda ini ternyata adalah seekor ular hitam sangat berbisa sepanjang hampir setengah tombak dan besarnya hampir sebesar pergelangan lengan."Ular hitam ular kiriman! Dulu aku yang membuat kau dari tiada kepada ada! Jangan turuti kehendak orang penerima celaka! Jangan berani menentang kehendak si penimbul bala! Sudah saatnya kau kembali ke alam tiada!"Jin Santet Laknat gerakkan tangan kanannya
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

198. Bagian 16

"Tahan serangan!" Ada suara orang berteriak lantang disusul berkelebatnya satu bayangan putih, menyambar tubuh Jin Santet Laknat. Sebelumnya satu gelombang angin dahsyat telah lebih dulu menderu berusaha membabat sepuluh larik sinar kuning pukulan sakti Salju Putih Patinggimeru. Walau gempuran itu hanya mampu membelokkan sedikit sepuluh larik sinar kuning namun sudah cukup memberikan satu kesempatan bagi bayangan putih tadi untuk menyelamatkan Jin Santet Laknat.Ketika sepuluh larik sinar putih menghantam se- buah pohon raksasa dan sebuah batu besar di seberang sana hingga pohon dan batu itu berubah menjadi putih dan mengepulkan asap dingin laksana timbunan salju, Jin Santet Laknat telah berada di tempat lain. Nenek ini coba berpaling untuk melihat siapa tuan penolongnya. Terkejutlah dia karena tak menyangka. Suaranya tercekat antara tidak percaya dan penuh haru ketika dia berseru."Kau...!"* * *SEMUA mata memandang ke depan. Semua orang merasa heran da
last updateLast Updated : 2022-04-11
Read more

198. Bagian 17

"Bintang, mengapa kau lakukan itu? Mengapa kau menolong Jin Santet Laknat! Kau tahu dia yang mencelakai saudara angkat kita Maithatarun hingga dua kakinya berubah jadi batu! Dia juga mencuri Pedang saktimu!" Bayu ikut bicara."Mohon maaf kalian semua, bukan maksudku menolong nenek jahat itu. Aku tidak pula berserikat dengannya""Aku melihat kau dan dia seperti bicara berbisik- bisik. Aku yakin antara kau dan Jin Santet Laknat ada jalinan hubungan tertentu! Jangan-jangan kau sudah jadi gendaknya! Hik... hik.hik!""Butt! Prett!"Muka Ksatria Pengembara tampak kemerahan mendengar kata-kata Jin Selaksa Kentut itu."Kalian semua dengar," kata Ksatria Pengembara. "Aku tidak ingin nenek satu itu celaka sebelum dia bisa menolong dua orang yang berada dalam jerat jala aneh itu!" Bintang lalu menunjuk pada sosok Ruhsantini dan Maithatarun yang berada di dalam jala, tergantung di punggung kuda raksasa hitam berkaki enam. "Menurut Ruhsantini. Jin Bara Neraka y
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

198. Bagian 18

"Dicari-cari tidak bertemu. Sekarang malah datang sendiri! Kek, dia adalah orang yang bisa kita tanyai bagaimana caranya agar dapat kembali ke tanah Jawa!" Habis berkata begitu Bayu hendak bergerak mendekati orang tua berjubah putih. Tapi Arya cepat memegang lengannya seraya berbisik."Jangan kesusu. Jangan bertindak sembarangan! Melihat raut wajah orang tua itu aku punya dugaan dia datang membawa urusan tidak enak."Walau merengut tapi Bayu ikuti juga ucapan Arya. Saat itu Bintang sendiri juga merasa gembira. Selama ini dia menganggap orang tua ber- nama Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab itu adalah satu-satunya tempat bertanya bagaimana caranya dia dan teman-teman bisa kembali ke tanah Jawa. Namun seperti yang terasa oleh Arya, Bintang juga merasa ada sesuatu yang tidak enak dalam kemun- culan orang tua itu.Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab layangkan pan- dangan dingin pada semua orang yang ada di tempat itu. Beberapa saat dia memperhatikan Bintang lalu setelah meliri
last updateLast Updated : 2022-04-12
Read more

198. Bagian 19

"Seorang sahabat bernama Ruhjelita menemukan tongkat itu di dekat mayat seorang berjuluk Tongkat Biru Pengukur Bumi. Tongkat itu kemudian diserahkannya padaku. Karena aku tidak tahu siapa pemiliknya, tongkat kusimpan sampai kelak aku tahu siapa yang empunya dan menyerahkannya padanya. Kemudian muncul dua orang gadis kembar mengaku berjuluk Sepasang Gadis Bahagia, satu bernama Ruhkamboja, satu lagi Ruhkenanga. Mereka merampas tongkat batu biru itu dari tanganku lalu kabur melarikan diri...""Dusta kedua!" bentak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Entah kapan tangannya digerakkan tahu-tahu sosok Bintang yang masih memegangi lengan orang itu melintir keras dan bukk! Bintang terbanting ke bawah! Untuk beberapa lamanya Ksatria Pengembara terkapar di tanah. Kepalanya terasa pening. Punggungnya sakit bukan kepalang. Sesaat rasa sakitnya berkurang pemuda ini segera melompat dan wuutt! Tahu-tahu dia sudah tegak di hadapan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab."Selama ini aku mendengar Jin
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more

198. Bagian 20

Sementara si nenek muka kuning tertawa cekikikan, Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab kelihatan tegak terkesiap menyaksikan apa yang barusan terjadi."Pemuda tukang kencing itu, dia memiliki kesaktian yang sanggup membuyarkan kesaktlanku. Kabar yang aku sirap bukan  kabar kosong belaka. Orang-orang dari negeri manusia ternyata memang memiliki ilmu yang aneh aneh. Tapi aku Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab tidak mau dikalahkan begitu saja. Apa lagi urusanku dengan pemuda bernama Bintang itu belum selesai!""Terima kasih kau sudah menolongku!" kata Bayu pada Arya.Arya menyeringai busungkan dada lalu berkata. "Itu baru kuusapkan pada dua kakimu. Kalau tadi air kencingku aku masukkan ke dalam mulutmu kau pasti bisa terbang sampai langit ke tujuh!""Sombongnya! Jangan jadi takabur Kek!" kata Bayu. Lalu Bayu memandang ke arah Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan berkata. "Orang tua, selama ini aku menaruh hormat pada dirimu. Sampai saat inipun aku akan berlaku seperti
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
58
DMCA.com Protection Status