Home / Fantasi / Legenda Kitab Surgawi / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Legenda Kitab Surgawi: Chapter 241 - Chapter 250

343 Chapters

Ch. 241 Hutan Siluman 6

Kedatangan Ling di tempat itu membuat Fang masih tidak merasa percaya dan menganggap jika dirinya sedang berhalusinasi.Namun setelah beberapa saat ia sadar, jika keberuntungan sedang berpihak kepadanya untuk satu kali lagi, akan tetapi dengan kehadiran Ling di tempat itu bahkan tidak membuat ia cukup merasa tenang.Meski dia tahu kemampuan Ling dalam bertarung sangat hebat, akan tetapi dia masih meragukan kemampuan pemuda itu, karena usianya yang masih sangat muda.“Apa yang sedang kau fikirkan? Cepat katakan dimana Guruku?” bentak Ling membangunkan lamunan Fang.Fang membuka matanya lebar lalu menarik nafas dengan dalam sebelum dia berkata, “Ketua Heng berada di sana.. Mereka sedang membutuhkan bantuan!” ujar Fang sembari menunjuk ke arah hutan, “Seharusnya mereka sudah berada di sana, atau mereka masih-“Mendengar hal itu, Ling mengangkat kedua alisnya lalu meminta penjelasan yang lebih jauh lagi, sebelum dia dapat memutuskan tindakan yang tepat.Beberapa informasi terkait gurunya
Read more

Ch. 242 Hutan Siluman 7

Saat ini, Tong Guan sedang menghadapi masalah. Ya, para Siluman itu rupanya memiliki kemampuan yang cukup hebat, sehingga dirinya sedikit kesulitan untuk mengalahkan mereka dalam waktu singkat.Beberapa jam telah berlalu, ia dan seluruh pasukannya yang tersisatelah menguras tenaga cukup banyak, tetapi semua usaha yang mereka lakukan akhirnya mulai membuahkan hasil.Perlahan tapi pasti, para Siluman telah banyak yang mati akibat serangan Tong Guan sendiri, sebaliknya keadaan tidak jauh berbeda dengan pasukannya yang sudah banyak yang mati pula, akibat di bantai oleh Siluman.“Ini tidak sesuai rencana.. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin para Siluman ini kembali setelah rombongan itu sudah lebih dulu memasuki hutan ini. Apa semua ini salahku? Tidak, tidak mungkin!”Tong Guan menggelengkan kepalanya beberapa kali, sebelum ia menduga jika aksinya beberapa saat lalu telah menarik perhatian Para Siluman.Keringat dan darah Siluman telah membasahi seluruh tubuhnya, rasa marah ber
Read more

Ch. 243 Hutan Siluman 8

Saat ini, puluhan Siluman mati akibat serangan dari Ling yang tidak berhenti melakukan aksi pembantaian, terhadap para Siluman tersebut.Namun para Siluman tersebut bahkan tidak berhenti menyerang Ling hampir bersamaan, sehingga menyebabkan pertarungan tiada henti-hentinya di antara kedua belah pihak.Ling menerima semua serangan para Siluman itu dengan santai, seolah menganggap remeh kamampuan dari Siluman tersebut.“Aku harus mengakhiri ini dengan cepat.. Tidak ada waktu lagi untuk bermain dengan mereka!” gumamnya sembari menebaskan pedang.Wush.Tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arah para Siluman tersebut, sebelum akhirnya serangan dari ke tujuh pedang angin itu membelah tubuh setidaknya seratus Siluman dalam sekali serangan.Setelah memberikan serangan dengan jurus Tebasan Tujuh Bintang, Ling kembali melesat ke arah para Siluman untuk menebas satu demi satu dari Siluman tersebut.“Hia.. Tarian Burung Merak!”Ling kembali menggunakan jurusnya yang membuat ia bergerak sanga
Read more

Ch. 244 Hutan Siluman 9

Pada saat ini, Tong Guan sempat menarik diri dengan menghentikan serangannya terhadap Yu Lian yang berada tepat di depannya.Dia melakukan hal tersebut karena merasa terkejut ketika tebasan yang dia lakukan terhadap Yu Lian, dapat di hentikan oleh serangan jarak jauh.Tatapan matanya tepat dari arah sumber serangan, akan tetapi belum sempat ia memastikan dari siapa serangan itu berasan, tiba-tiba tujuh pedang angin melesat sangat cepat ke arahnya.“Cih! Siapa yang melakukan serangan ini?” ucapnya.Tidak sampai satu detik, pedang angin itu sudah berada di dekatnya, tetapi Tong Guan bergerak dengan cepat, untuk menangkis serangan itu menggunakan pedangnya.Bam.Ledakan terjadi ketika Tong Guan berhasil menangkisnya, tetapi serangan tidak berhenti begitu saja, saat ini ia harus menghadapi beberapa pedang angin yang tersisa.“Bedabah.. Aku tidak pernah melihat serangan semacam ini sebelumnya. Siapa yang melakukan ini?”Tong Guan masih merasa bingung dengan serangan barusan, tetapi ia tida
Read more

Ch. 245 Hutan Siluman 10

Saat ini, Ling melesat dengan kecepatan tinggi untuk memberikan serangan terhadap Tong Guan yang masih dalam keadaan terbaring di tanah.Namun setelah melihat Ling bergerak ke arahnya, Tong Guan langsung bereaksi dengan kembali bangkit lalu memasang kuda-kuda.Melihat reaksi pria itu, Ling sama sekali tidak perduli dan masih melakukan gerakan untuk melukai Tong Guan.“Hia..!!”Ling melancarkan aksinya yang membuat pria itu menelan ludah sebelum ia sempat bereaksi untuk menahan serangan tersebut.“Cih!”Tong Guan berdecak pada saat tebasan pedang Ling mengenai pedang miliknya, “Tekanan macam apa ini? Tidak mungkin Bocah ini memiliki kemampuan yang sangat tinggi.. Sial! Dia terlalu kuat.”Dia bergumam sembari menahan serangan yang di lakukan oleh Ling, tapi rasa ingin meluapkan amarah dalam dirinya sudah mencapai batas, hingga membuat ia berkata, “Jangan meremehkan kemampuan ku Bocah sialan!”Mendengar perkataan tersebut, Ling tidak menanggapinya, melainkan ia terus melakukan gerakan m
Read more

Ch. 246 Pulang

Beberapa saat berlalu, pada akhirnya mereka dapat keluar dari hutan Siluman dengan keadaan selamat, meski sempat mendapat kendala karena serangan dari para Siluman yang masih berusaha untuk menyerang.Setelah berada cukup jauh dari hutan tersebut, mereka tidak langsung berhenti melainkan terus berjalan untuk menemukan tempat yang cukup aman, akan tetapi di perjalanan itu mereka kembali bertemu dengan dua orang murid Hua Tuo.Melihat keberadaan dua orang tersebut, Hua Tuo berjalan sedikit lebih cepat dari yang lainnya lalu memeluk mereka satu persatu.“Aku bersyukur kalian selamat!” ujar Hua Tuo sembari tersenyum dengan manis.Kedua orang murid pria tua itu langsung meneteskan air mata pada saat bertemu dengan gurunya, tetapi hal itu tidak berlangsung dengan lama karena merasa malu akan hal tersebut.Namun mereka berdua sempat membuka mata dengan lebar pada saat melihat Ling yang berada di dekat Heng Juehsa serta Yu Lian, tepat dari arah belakang pria tua itu.Mereka cukup terkejut den
Read more

Bab 247 Di Bawah Bayang-Bayang Pengkhianatan

Fang berdiri di depan Tetua En Jio, napasnya terengah-engah seolah mengejar waktu. Matanya penuh kekhawatiran, sementara penduduk desa mulai berkumpul di sekitar rumah sang tetua, menantikan berita yang ia bawa. “Apa yang terjadi? Di mana Heng Juesha dan yang lainnya?” tanya Tetua En Jio dengan nada serius, berusaha menahan rasa takut yang mulai merayapi hatinya. Fang mengusap dahinya, masih tak percaya dengan apa yang telah dilihatnya di hutan. "Heng Juesha dan rombongan dalam perjalanan, tapi ada sesuatu yang lebih mendesak. Mereka diserang oleh siluman di Hutan Siluman, dan musuh baru telah muncul." Tatapan semua orang berubah tegang, terdengar bisikan di antara penduduk desa. Mereka tahu Hutan Siluman terkenal dengan kejahatan mistiknya, tapi kabar ini menyiratkan ancaman yang lebih besar. “Katakan lebih jelas, Fang,” desak Tetua En, wajahnya semakin keras. "Apa yang sebenarnya terjadi di sana?" Fang menarik napas dalam sebelum menjawab, “Ketua Heng terluka, tapi ada yang lebi
Read more

Bab 248 Kegelapan yang Melingkupi Desa

Ling berlari dengan kecepatan penuh menuju arah ledakan di gudang desa. Kepulan asap hitam menyelimuti langit malam, dan api berkobar semakin besar, membakar semua yang berada di dalam gudang. Suara retakan kayu yang terbakar disertai teriakan panik dari warga memenuhi udara, menambah suasana mencekam yang merasuki seluruh desa.Fang, Tetua En Jio, dan beberapa penjaga desa juga berlari mengikuti di belakang Ling, masing-masing bersiap dengan berbagai senjata. Namun, saat mereka mendekati gudang yang terbakar, Ling tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Instingnya mengisyaratkan bahaya, bukan dari api, melainkan dari sesuatu yang tersembunyi di baliknya."Berhenti!" seru Ling, tangannya terangkat untuk memberi isyarat pada semua orang.Semua berhenti serentak, bingung dan waspada, menatap Ling dengan mata penuh tanya."Ada sesuatu yang tidak beres," katanya lirih sambil memfokuskan pendengarannya. Suara api dan gemuruh mulai tersisih di latar belakang, dan Ling mendengar suara langkah
Read more

Bab 249 Pengepungan Desa

Ling berdiri tegak di hadapan pemimpin penyerang, merasakan darahnya berdesir penuh semangat. Setiap detak jantungnya menambah kekuatan dan keberanian, membuatnya semakin siap menghadapi tantangan ini. Di sekelilingnya, suara pertempuran semakin menderu, tetapi semua itu terasa jauh dari perhatiannya. Yang ada di pikirannya hanyalah satu tujuan: melindungi desanya. Pemimpin bertopeng itu melanjutkan serangan, dengan kecepatan dan ketepatan yang mengesankan. Ia melancarkan serangan demi serangan, masing-masing dengan kekuatan yang cukup untuk mengirimkan lawan terbang. Ling menghindar dan menangkis dengan sekuat tenaga, berusaha untuk tidak terdesak lebih jauh. “Aku tahu siapa kau, anak muda. Kau adalah Ling, yang dikenal dengan keberanian dan kekuatan yang tidak biasa,” ujar pemimpin itu dengan nada mengejek. “Tetapi keberanian saja tidak cukup untuk menghentikanku!” “Kalau begitu, aku akan buktikan sebaliknya!” balas Ling, suaranya penuh semangat. Ia mengumpulkan seluruh energinya,
Read more

Bab 250 Rencana Pertahanan

Malam itu, di dalam balai desa Suban Dara, suasana tegang terasa. Para warga berkumpul, wajah-wajah mereka mencerminkan ketakutan dan kekhawatiran akan ancaman yang mungkin datang kembali. Ling, Fang, Heng Juesha, dan Yu Lian berdiri di depan kerumunan, siap menyampaikan rencana mereka. “Saudara-saudara sekalian,” Ling memulai, suaranya bergetar namun penuh ketegasan. “Hari ini kita telah berhasil mempertahankan desa kita dari serangan musuh. Tetapi kita tidak bisa menganggap ini sebagai akhir. Mereka akan kembali, dan kita harus bersiap.” “Bagaimana kita bisa bersiap?” tanya seorang warga, wajahnya penuh kecemasan. “Mereka memiliki kekuatan dan jumlah yang lebih banyak.” Fang mengangguk, menyadari beban tanggung jawab yang dihadapi mereka. “Kita perlu memperkuat pertahanan desa. Kita harus memperbaiki benteng, menyiapkan jebakan, dan melatih para penjaga.” “Dan kita harus menemukan cara untuk mengetahui siapa pemimpin mereka,” tambah Heng Juesha. “Jika kita tahu siapa yang mem
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
35
DMCA.com Protection Status