“Kau sudah siap Ling?” tanya Guan PingLing mengangkat alisnya, sebelum dia menjawab, “Aku sudah sangat siap Tetua Guan!” timpalnya.Guan Ping menghela nafas, lalu dia menatap pemuda tersebut beberapa detik, kemudian dia kembali berkata, “Baiklah kalau begitu, aku mengerti tetapi-“ ucapnya, “Kau harus tahu, jika tempat ini memiliki nama Jembatan Keraguan, ya, tidak semua orang dapat melaluinya.”Mendengar hal tersebut, Ling kembali mengangkat alisnya seolah ingin memastikan maksud dari perkataan pria paruh baya yang sedan berada di hadapannya itu, “Aku belum pernah mendengarnya Tetua, bahkan Guru ku tidak pernah mengatakan hal itu!” ujar Ling sembari menatap pria tersebut.Guan Ping tidak langsung menjawabnya melainkan ia tampak membalas tatapan pemuda yang sedang menatapnya itu, “Kau sungguh ingin mengetahuinya, Ling?” tanya pria itu sembari menaikkan alis.Ling tidak menjawab, ia tampak menganggukkan kepala satu kali, seakan menjelaskan jika dirinya sedang menanti jawaban tersebut.
Read more