Home / Fantasi / Legenda Kitab Surgawi / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Legenda Kitab Surgawi: Chapter 221 - Chapter 230

343 Chapters

Ch. 221 Melarikan Diri Bagian 4

“Apa kau sudah siap Ling?” tanya Guan Ping kepada pemuda tersebut.“Ya, aku sudah siap menerima semua ujian dari mu tetua!” timpal pemuda itu.“Baiklah, sebelum kita mulai kau harus mengikuti semua aturan yang berlaku-“Guan Ping lantas menjelaskan semua aturan yang nantinya harus di patuhi oleh pemuda itu dan tidak boleh melanggarnya.Pada umumnya, menara kebebasan terbagi menjadi empat tingkatan, dimana semua tingkatan itu berbeda-beda dari semua ujian yang harus di lewati.Pada tingkatan pertama yang merupakan tingkatan paling mudah untuk di lewati, dimana satu ruangan itu terdapat jebakan yang harus di hindari.Tingkatan kedua merupakan tingkatan yang sedikit sulit untuk di lewati, dimana pada ruangan itu terdapat dua orang tetua sebagai lawan yang harus di kalahkan.Pada tingkatan ketiga, merupakan tingkatan yang sulit, dimana pada ruangan ketiga itu terdapat jebakan dan satu orang tetua yang juga harus di kalahkan.Sedangkan pada tingkatan terakhir merupakan tingkatan yang palin
Read more

Ch. 222 Melarikan Diri Bagian 5

Siapa yang menduga jika kedua pria dewasa itu akan kalah dalam menghadapi Ling yang seorang diri menghadapi mereka berdua.Dengan kakalahan mereka itu, dapat di pastikan jika Ling telah berhasil melewati tingkatan kedua dalam ujian tersebut.Setelah mendapat persetujuan dari kedua orang tetua itu, Ling memberikan hormat kepada mereka berdua dengan menundukkan kepala, “Terimakasih Tetua!” ujarnya sembari meninggalkan tempat tersebut.Dengan gerakan yang cepat, pemuda itu lantas melanjutkan langkah untuk menaikki tingkatan yang ke tiga, dia tahu di tempat itu terdapat satu orang tetua yang menurutnya hampir menyamai kekuatan gurunya, En Jio.Namun demikian, dirinya sama sekali tidak merasakan ketir untuk menghadapi orang tersebut, mengingat kemampuan yang dia miliki sudah cukup untuk membuat tetua itu untuk mengakui kekuatannya.Tidak butuh waktu yang lama bagi pemuda tersebut untuk tiba di depan pintu masuk tempat tersebut, akan tetapi ketika Ling baru saja menampakkan diri pria itu la
Read more

Ch. 223 Melarikan Diri Bagian 6

Namun demikian, tetua itu tampaknya tidak ingin menyerah begitu saja, meski telah mendapat serangan yang telah membuat ia sedikit terluka.Saat ini dia berusaha merangkak lalu menopang tubuhnya dengan kedua lutut yang masih bergetar cukup hebat.Tatapannya menjadi dingin, tepat kearah pemuda tersebut sebelum dia berkata, “Kau sudah menunjukkan kemampuan yang kau miliki-“ ucapnya, “Sekarang giliranku!”Sementara itu, Ling menanggapinya dengan santai lalu kembali mengambil sikap kuda-kuda, seolah dia sudah siap menerima serangan yang akan datang.“Bersiaplah!”“Tentu saja, Tetua!”“Hia..”Pria itu melesat kearah Ling berada lalu menghujam mata pedangnya, “Pembalik Malam..!” teriak pria itu.Ling menyambut serangan itu dengan jurus Tarian Burung Merak dimana kedua serangan barusan menimbulkan gelombang kejut yang luar biasa.Pria itu lalu melepaskan serangannya dan mengambil jarak dengan cara melompat ke arah belakang, akan tetapi Ling tentu saja tidak tinggal diam dan memutuskan untuk s
Read more

Ch. 224 Melarikan Diri Bagian 7

“Hia..”Keduanya melesat hampir bersamaan untuk memberikan serangan satu sama lain dengan jurus andalan mereka.Pada saat itu, Ling menebaskan pedangnya yang membuat tujuh pedang angin melesat menuju pria tersebut mendahului dirinya.Sedangkan pria itu menghunus mata pedangnya dengan jurus Pembalik Langit yang mementalkan semua pedang angin yang hendak mengenai dirinya.Setelah dua serangan tersebut, mereka kembali memberikan serangan dari jarak dekat, “Jangan meremehkan aku Ling..!” ucap pria itu.Ling menanggapinya dengan tersenyum tipis, sebelum dia bergerak ke arah samping lalu memberikan tendangan sabit menuju leher.Brak.Pria itu terkena serangan tersebut yang membuat ia terpental lalu kembali menghantam dinding yang berada di tepat di belakangnya.Akibat serangan itu, dinding tersebut bahkan mulai terlihat retak setelah sempat mendapat guncangan yang cukup besar, ketika pria tersebut menghantamnya.“Sial, aku lengah!” gumamnya sembari menyeka darah yang mulai keluar dari tepi
Read more

Ch. 225 Melarikan Diri Bagian 8

“Kau sudah siap Ling?” tanya Guan PingLing mengangkat alisnya, sebelum dia menjawab, “Aku sudah sangat siap Tetua Guan!” timpalnya.Guan Ping menghela nafas, lalu dia menatap pemuda tersebut beberapa detik, kemudian dia kembali berkata, “Baiklah kalau begitu, aku mengerti tetapi-“ ucapnya, “Kau harus tahu, jika tempat ini memiliki nama Jembatan Keraguan, ya, tidak semua orang dapat melaluinya.”Mendengar hal tersebut, Ling kembali mengangkat alisnya seolah ingin memastikan maksud dari perkataan pria paruh baya yang sedan berada di hadapannya itu, “Aku belum pernah mendengarnya Tetua, bahkan Guru ku tidak pernah mengatakan hal itu!” ujar Ling sembari menatap pria tersebut.Guan Ping tidak langsung menjawabnya melainkan ia tampak membalas tatapan pemuda yang sedang menatapnya itu, “Kau sungguh ingin mengetahuinya, Ling?” tanya pria itu sembari menaikkan alis.Ling tidak menjawab, ia tampak menganggukkan kepala satu kali, seakan menjelaskan jika dirinya sedang menanti jawaban tersebut.
Read more

Ch. 226 Melarikan Diri Bagian 9

“Serangan macam apa ini?” gumam Ling bertanya-tanya, “Sepertinya Tetua Guan memiliki jurus yang sangat berbahaya, bagaimana pria tua ini bisa-“Dari kejauhan, Ling tampak memegangi bagian dadanya yang perlahan mulai terasa sakit dan memaksa ia untuk segera memeriksanya.Ling merobek bagian depan pakaian yang dia gunakan tersebut dengan satu gerakan dan menampilkan sesuatu yang membuat dirinya cukup merasa terkejut.Tepat pada bagian tengah dadanya, muncul satu luka memar berwarna biru kehitaman yang menandakan, jika pemuda tersebut tengah mengalami luka dalam yang cukup serius.“Aku sedikit ceroboh, tetapi-“ gumam pemuda itu, “Luka Ini tidak akan menghalangi ku.”Ling mencoba menarik nafas dengan dalam, seolah ingin melepaskan rasa sakit pada bagian dadanya tersebut yang kini mulai menjalar ke seluruh tubuh.Namun baru satu kali tarikan nafas, dia tersedak oleh nafasnya sendiri karena tidak dapat menghirup udara lebih banyak dari biasanya.Rupanya hal itu di karena luka pada bagian da
Read more

Ch. 227 Melarikan Diri Bagian 10

Guan Ping juga menambahkan, jika kedua jurus tersebut merupakan jurus yang sangat mematikan, dimana lawan yang terkena salah satu dari jurus itu maka akan mendapat luka dalam yang sangat serius.Bahkan jika orang tersebut masih berada pada level pemula atau menengah makan dapat di pastikan orang itu akan mati hanya dalam waktu beberapa jam saja, jika tidak segera di obati.Sebelum mengakhiri kalimatnya, Guan Ping kembali memastikan kepada pemuda tersebut, jika dirinya tidak akan segan untuk menggunakan jurusnya dalam ujian itu.“Apa kau mengerti, Ling?” tanya pria itu memastikan sembari menaikkan alisnya.Pemuda itu tidak langsung menjawab perkataan Guan Ping barusan, melainkan ia kembali memejamkan mata sebelum mulutnya perlahan mulai terbuka, “Aku sudah mengerti dan aku sama sekali tidak berniat mundur dari ujian ini..”Mendengar perkataan Ling barusan, Guan Ping tersenyum tipis, “Sial, anak ini memiliki kemauan yang luar biasa, atau bisa di katakan dia keras kepala..” gumamnya, “Ba
Read more

Ch. 228 Melarikan Diri Bagian 11

Guan Ping sempat menelan ludah, ketika melihat pedang tersebut menempel pada kakinya, beruntung pertarungan itu hanya ujian, jika tidak, bisa jadi pria itu telah kehilangan satu kakinya.Sebelum pria itu bereaksi, Ling sempat tersenyum tipis kearahnya lalu kemudian dia mengarahkan satu pukulan tepat menuju dada.“Hia..” Ling kembali memekik cukup keras sebelum serangan itu hendak menghujam dada pria tersebut.“Cih, aku tidak akan sempat-“Guan Ping berdecak, ketika melihat dengan jelas serangan dengan jarak sedekat itu, akan tetapi karena terlambat bereaksi dirinya terpaksa menerima serangan tersebut.Brak.Pria itu terpental beberapa depa sebelum dirinya kembali menghantam reruntuhan yang berada tepat di belakangnya, “Argh..” dia meringis kesakitan.Dengan serangan barusan, dia tidak terima lalu berusaha untuk bangkit dengan bertumpu pada kedua lututnya terlebih dahulu, akan tetapi sebelum dia berdiri dengan sempurna pria itu sempat menyeka darah yang mengalir dari tepi bibirnya.Pri
Read more

Ch. 229 Pengakuan Guan Ping

Guan Ping menelan ludah, diikuti dengan keringat dingin yang perlahan mulai menetes dari atas keningnya. Dia merasa jika pemuda itu sudah bukan lagi manusia.Perubahan wujud yang di lakukan Ling, berhasil membuat Guan Ping terkejut bukan main, terlihat dari sikapnya yang mulai merasa panik.Namun karena belum dapat memastikan, pria itu masih bertahan pada posisinya saat ini, sebelum dia berkata, “Si, siapaka ka, kau sebenarnya? Tidak, kau bukan manusia..”Pria paruhbaya itu berkata dengan kalimat yang terputus, sembari memastikan jika pemuda itu akan menjawab pertanyaan yang baru saja dia lontarkan.“Aku tetaplah aku, Tetua Guan! Perubahan ini, hanya sebagian kecil dari kekuatan dari dalam tubuh ku..”“Aku tidak mengerti apa yang baru saja kau bicarakan, tidak-“ ucapnya, “Aku hampir lupa, jika En Jio dan Heng Juesha pernah mengatakan jika pemuda ini memiliki kekuatan yang luar biasa, apa ini yang mereka maksud?!” gumamnya.“Tetua Guan aku bisa menjelaskannya nanti, tetapi untuk saat
Read more

Ch. 230 Pengakuan Guan Ping 2

Kekalahan Guan Ping saat ini, sungguh tidak pernah dia bayangkan sebelumnya, terlebih hal itu di lakukan oleh seorang pemuda yang sedang beranjak dewasa.Ling telah membuktikan, jika dirinya memang pantas menjadi seorang tetua dengan kekalahan Guan Ping dalam ujian tersebut.Saat ini, pria itu sedang terbaring tidak berdaya ketika mendapat pukulan pada perutnya, sehingga membuatnya sempat kehilangan kesadaran.“Tetua Guan, kau sudah sadar?” tanya Ling kepada Guan Ping ketika melihat pria perlahan mulai membuka matanya.Guan Ping berusaha untuk bangkit dari tempatnya saat ini. Ling tidak tinggal diam, dia ikut membantu pria itu untuk berdiri dengan mengulurkan tangan.Nafasnya memang berat, tapi semangatnya masih menggebu seolah tidak pernah merasakan rasa sakit setelah mendapat serangan dari pemuda itu, “Terimakasih, Ling! Kau berhasil.. Aku tidak menyangka diriku dapat kau kalahkan dengan mudah.”Mendengarnya, Ling menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku hanya beruntung! Jika kau serius
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
35
DMCA.com Protection Status