Home / Romansa / Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda: Chapter 171 - Chapter 180

460 Chapters

(S2) Dasar, pria genit.

"Aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan wanita itu dengan tenang besok siang. Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk merusak acaramu. Beraninya kau bertemu wanita lain di belakangku! Padahal, baru saja kau mengatakan perasaanmu padaku. Apa karena aku marah, lantas kau langsung mencari wanita lain? Mana usahamu untuk membujukku? Dasar laki-laki payah!" Zahra masih asik mengomel sendiri di depan cermin kamarnya.Ia tak bisa membayangkan akan ada kejadian apa besok siang di dalam ruangan kantor Gerald. Jika di telepon saja Gerald bisa berkata mesra dengan wanita itu, sudah bisa dipastikan saat bertemu nanti mereka akan lebih intim lagi dari pada itu. Mana mungkin Zahra membiarkan hal itu terjadi begitu saja.Dengan segala tekad dan kenekatannya, Zahra sudah berniat untuk menggagalkan apapun hal yang akan dilakukan oleh Gerald besok siang di dalam ataupun di luar kantornya. Zahra berpikir bahwa Dayana bisa menjadi alasan terkuatnya untuk mengganggu Gerald. Gerald tidak
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

(S2) Dayana terus mencarimu.

Dengan perasaan yang was-was, Zahra akhirnya pergi ke kantor Gerald. Di sana, tidak ada yang mengenali siapa Zahra. Namun, ada beberapa di antara mereka yang mengenali wajah baby Dayana, karena Gerald pernah beberapa kali memposting fotonya bersama Dayana di akun sosial media miliknya.Ternyata, untuk bisa sampai ke depan ruangan Gerald saja Zahra harus berjuang sangat keras. Karena, beberapa orang yang awalnya tidak tahu siapa dia dan Dayana tentu saja melarang dan menghalangi niat Zahra untuk bisa ke ruangan Gerald. Ditambah lagi, ia tidak tau dimana ruangan Gerald berada. Tidak satupun dari karyawan wanita itu awalnya yang mau memberitahukan pada Zahra."Tolong, antar aku ke ruangan Gerald!" pinta Zahra pada seorang wanita di bagian resepsionis."Maaf, Nona. Itu bukan tugas saya. Ada petugas lain yang akan mengantarkan Anda. Tapi, apakah Anda sudah membuat janji terlebih dahulu dengan Tuan Gerald?" tanya karyawan wanita yang terlihat masih sangat muda itu."Aku ti
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more

(S2) Keputusan Zahra.

"Aku ke sini karena Dayana yang terus mencarimu!" ucap Zahra menjelaskan sesuatu yang bahkan belum ditanyakan oleh Gerald. Gerald melirik ke arah Zahra dengab tatapan yang tak bisa diartikan."Benarkah?" tanya Gerald yang sengaja menaikkan sebelah alisnya dan mendekati Zahra dengan senyum penuh makna."Te-tentu saja. Memangnya kau pikir apa? Aku yang mencarimu? Begitu?" Zahra berkata dengan sangat gugup."Mungkin, hal itu bisa saja terjadi, bukan?" goda Gerald lagi."Jangan terlalu percaya diri. Aku masih marah padamu. Kau bahkan tidak berusaha membujukku!" "Membujukmu? Aku sudah melakukannya kemarin, tapi kau sepertinya tidak suka dibujuk," ucap Gerald dan akhirnya mengambil Dayana dari dalam pelukan Zahra.Saat mengambil Dayana, wajah mereka menjadi sangat dekat dan Zahra bahkan bisa merasakan deru napas Gerald yang wangi dan sangat meggoda itu di dekatnya."Apa yang kau pikirkan?" tanya Gerald yang lagi-lagi berhasil membuat Zahra salah ting
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

(S2) Albert merindukan Zahra

Di mansion yang selalu terlihat mewah dan megah bak di negeri dongeng itu, Albert sedang duduk termenung di balkon kamarnya. Sudah seminggu sejak Zahra benar-benar pergi meninggalkan mansion ini dan sama sekali tak pernah pulang. Sebagai seorang ayah, hati Albert menjadi sangat tidak tenang. Dia selalu memikirkan Zahra, meski dalam hatinya masih sangat kecewa atas keputusan Zahra. Padahal, Albert selalu berjuang demi kebahagiaan putrinya itu. Namun, sekarang dia sudah pandai memilih kebahagiaanya sendiri. Bahkan tega meninggalkan Albert demi bisa menggapai kebahagiaannya itu.Olivia yang melihat perubahan sikap suaminya, tak dapat berkata apa-apa. Bahkan, selera makan Albert pun menurun. Ia jadi jarang makan di meja makan. Olivia harus makan bersama Bianca dan Zacky setiap harinya. Albert hanya akan ada di meja makan saat sarapan pagi. Saat makan siang sangat jarang, apalagi saat makan malam, bisa dikatakan tidak pernah sejak Zahra meninggalkan mansion."Sayan
last updateLast Updated : 2022-03-16
Read more

(S2) Olivia hamil lagi?

Siapa yang akan menyangka, kalau Olivia akan menjadi seagresif itu saat ini. Di balkon kamarnya, mereka saling memadu kasih. Bergelut di bawah sinar cahaya bulan. Albert tak sempat lagi untuk merasa takjub untuk sensasi bercinta yang pertama kali mereka lakukan ini. Ditemani semilir angin malam dan beratapkan langit gelap, dua sosok tanpa busana sudah masuk dalam dunianya sendiri.Olivia menguasai permainan malam ini, sangat agresif dan membuat Albert tak bisa banyak bekerja. Namun, hal itu justru menambah gairah bercinta dalam diri Albert."Ah, Sayang. Kau benar-benar nakal sekarang, hum?" tanya Albert yang bersandar pada kursi santai, sementara di atas tubuhnya ada Olivia yang sedang bekerja keras menggoyangkan badan."Apa itu salah? Aku nakal pada suamiku sendiri, bukan pada suami orang lain," jawab Olivia tanpa menghentikan aktifitasnya."Bersentuhan dengan pria lain saja, aku tidak akan pernah mengizinkan!""Akh...Hemm...." Olivia mendesah kenikmatan saat Alb
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

(S2)Kehamilan kedua, anak ketiga

Saat Dokter Bram sudah pergi, seluruh anggota keluarga Albert berkumpul di kamar utama. Olivia sudah tertidur karena baru saja diberi suntikan anti nyeri oleh Dokter Bram. Jadi, saat ini Albert dan Zacky saling memandang. Keduanya saling berpandangan dengan pemikirannya masing-masing. Albert sedang kalut dan cemas dengan kehamilan Olivia ini. Karena, usia Olivia yang sudah tidak muda lagi tentunya, dan hal itu sudah pernah dibahas oleh Dokter Bram saat mereka memutuskan untuk melakukan program kehamilan kedua untuk Olivia. Namun, karena sudah bertahun-tahun berlalu, mereka mengira bahwa memang sudah tidak ada lagi kesempatan untuk Olivia hamil. Dan, saat itu Dokter Bram mengatakan, akan sangat beresiko jika akhirnya Olivia hamil di usia 35 tahun ke atas. Karena akan banyak faktor penyebab yang membuat kehamilan itu beresiko, salah satunya adalah masalah umur dan tekanan darah yang rentan tinggi jika hamil pada usia itu. Itulah yang membuat Albert menjadi bingung saat ini.
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

(S2) Aku harap, kau merindukanku.

"Apa kau benar-benar akan pulang malam ini?" tanya Gerald saat masuk ke kamar Zahra dan melihat Zahra sudah selesai dengan kopernya."Tentu. Aku sudah memberimu toleransi selama satu minggu karena Dayana sakit. Saat ini, dia sudah sembuh. Misa bisa menjaganya. Aku lihat, dia sudah mulai akrab dengan Misa," jawab Zahra sambil merapikan tempat tidurnya. Menyusun boneka-boneka kecil di sekitar kepala kasur."Tapi, tetap saja dia hanya dekat dan mau denganmu. Aku tidak yakin dia akan tenang saat kau tak ada nanti.""Maafkan aku, Ger. Sebaiknya kau pikirkan semua itu sendiri. Carilah cara agar Dayana tida rewel dan mengingatku.""Aku tidak yakin bisa. Baik Dayana maupun diriku, kami berdua membutuhkanmu di sisi kami." Zacky berkata dengan raut wajah serius dan kali ini sudah berada di dalam kamar sambil memegang pergelangan tangan Zahra dengan lembut."Kau harus bisa! Kau bisa mencoba untuk mencari pengasuh bayi yang baru. Mungkin nanti Dayana akan menyukainya. Bisa sa
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

(S2) Kunjungan Elsa

Zahra berjalan dan menyeret kopernya cukup jauh dari pagar menuju pintu utama. Karena, ia tak melihat satu penjaga pun yang berkeliling di sekitar mansion seperti biasanya. Zahra bertanya dalam hati, apa yang sedang terjadi? Mengapa para penjaga pun tidak ada satu pun yang terlihat? Sambil bertanya-tanya sendiri, Zahra masuk ke dalam. Pintunya memang tidak pernah dikunci. Karena penjagaan di sini sangat ketat dan belum ada yang berhasil melewati setengah dari pagar menuju mansion itu.Tak ada suara kebisingan atau apapun di dalam mansion. Itu tandanya semua orang sudah tertidur. Saat Zahra melewati kamar tamu yang tak kalah mewahnya dari kamar-kamar yang dihuni oleh penghuni mansion ini, Zahra dapat melihat seorang wanita sedang tertidur di atas ranjang besar itu. Pintu kamar itu sedikit terbuka, itu sebabnya Zahra bisa tau dan melihatnya dengan jelas."Apa yang kau lihat?" suara bass Zacky terdengar mengisi ruang telinga Zahra."Gadis yang tidur itu. Apa dia selamanya
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

(S2) Bianca Cemburu

"Bibi, sebaiknya istirahat saja di kamar. Aku akan meminta pelayan untuk mengantarkan makan malam Bibi ke kamar," ucap Elsa saat melihat Olivia yang sedang berjalan menuju meja makan."Aku tidak apa-apa, El. Kemarin hanya sedikit kelelahan saja. Kau kapan datang?" Olivia berkata dengan memberikan senyuman terbaiknya."Belum lama ini, Bi. Ayahku mengatakan bahwa Bibi sakit dan aku langsung merasa tidak tenang. Makanya aku bergegas ke sini pagi ini.""Kau sangat perhatian pada Bibimu ini, hum?" Olivia mencubit halus dagu runcing milik Elsa dengan gemas."Tentu saja. Bibi juga sama seperti ibu bagiku. Sejak kecil, Bibi selalu menyayangiku dan aku pun sangat menyayangi Bibi." Elsa menyandarkan kepalanya pada pangkal lengan Olivia.Tangan mereka saling bergandengan saat menuju ke meja makan. Bianca melihat pemandangan itu dan merasa sedikit tak enak hati. Elsa terlihat sangat akrab dengan Olivia. Lagi pula, Elsa terlihat sangat pandai menempatkan diri dan mengamb
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

(S2) Sebuah keputusan

"Pagi semuanya...!" sapa Zahra dengan senyuman hangat, yang baru saja datang dari arah dapur sambil membawa satu nampan penuh panaaekuk panas. Tapi tidak ada yang menjawab sapaannya itu kecuali Elsa. Itupun dengan suara yang sangat pelan, nyaris tak terdengar sama sekali. "Pagi kembali, Kak," jawab Elsa. Zahra menyadari suasana tegang di meja makan pagi ini. Suasana suram yang mencekam. Apalagi kalau bukan karena kemarahan sang kepala keluarga, Albert. Zahra berpikir bahwa Albert pasti marah karena ia kembali lagi ke mansion ini setelah memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat ini dan para penghuninya. Akhirnya, dengan memberanikan diri, Zahra menarik kursi di tempat Bianca duduk tadi. Ia meletakkan panekuk itu dengan perasaan hambar, karena ia pikir ayahnya akan menyukai panekuk itu untuk sarapan pagi ini. "Sayang, kapan kau pulang?" tanya Olivia berusaha menghangatkan kembali suasana yang mendadak terasa sangat dingin seperti sedang berada di kutub utara.
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
46
DMCA.com Protection Status