Share

(S2) Keputusan Zahra.

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Aku ke sini karena Dayana yang terus mencarimu!" ucap Zahra menjelaskan sesuatu yang bahkan belum ditanyakan oleh Gerald.

Gerald melirik ke arah Zahra dengab tatapan yang tak bisa diartikan.

"Benarkah?" tanya Gerald yang sengaja menaikkan sebelah alisnya dan mendekati Zahra dengan senyum penuh makna.

"Te-tentu saja. Memangnya kau pikir apa? Aku yang mencarimu? Begitu?" Zahra berkata dengan sangat gugup.

"Mungkin, hal itu bisa saja terjadi, bukan?" goda Gerald lagi.

"Jangan terlalu percaya diri. Aku masih marah padamu. Kau bahkan tidak berusaha membujukku!"

"Membujukmu? Aku sudah melakukannya kemarin, tapi kau sepertinya tidak suka dibujuk," ucap Gerald dan akhirnya mengambil Dayana dari dalam pelukan Zahra.

Saat mengambil Dayana, wajah mereka menjadi sangat dekat dan Zahra bahkan bisa merasakan deru napas Gerald yang wangi dan sangat meggoda itu di dekatnya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Gerald yang lagi-lagi berhasil membuat Zahra salah ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Albert merindukan Zahra

    Di mansion yang selalu terlihat mewah dan megah bak di negeri dongeng itu, Albert sedang duduk termenung di balkon kamarnya. Sudah seminggu sejak Zahra benar-benar pergi meninggalkan mansion ini dan sama sekali tak pernah pulang. Sebagai seorang ayah, hati Albert menjadi sangat tidak tenang. Dia selalu memikirkan Zahra, meski dalam hatinya masih sangat kecewa atas keputusan Zahra. Padahal, Albert selalu berjuang demi kebahagiaan putrinya itu. Namun, sekarang dia sudah pandai memilih kebahagiaanya sendiri. Bahkan tega meninggalkan Albert demi bisa menggapai kebahagiaannya itu.Olivia yang melihat perubahan sikap suaminya, tak dapat berkata apa-apa. Bahkan, selera makan Albert pun menurun. Ia jadi jarang makan di meja makan. Olivia harus makan bersama Bianca dan Zacky setiap harinya. Albert hanya akan ada di meja makan saat sarapan pagi. Saat makan siang sangat jarang, apalagi saat makan malam, bisa dikatakan tidak pernah sejak Zahra meninggalkan mansion."Sayan

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Olivia hamil lagi?

    Siapa yang akan menyangka, kalau Olivia akan menjadi seagresif itu saat ini. Di balkon kamarnya, mereka saling memadu kasih. Bergelut di bawah sinar cahaya bulan. Albert tak sempat lagi untuk merasa takjub untuk sensasi bercinta yang pertama kali mereka lakukan ini. Ditemani semilir angin malam dan beratapkan langit gelap, dua sosok tanpa busana sudah masuk dalam dunianya sendiri.Olivia menguasai permainan malam ini, sangat agresif dan membuat Albert tak bisa banyak bekerja. Namun, hal itu justru menambah gairah bercinta dalam diri Albert."Ah, Sayang. Kau benar-benar nakal sekarang, hum?" tanya Albert yang bersandar pada kursi santai, sementara di atas tubuhnya ada Olivia yang sedang bekerja keras menggoyangkan badan."Apa itu salah? Aku nakal pada suamiku sendiri, bukan pada suami orang lain," jawab Olivia tanpa menghentikan aktifitasnya."Bersentuhan dengan pria lain saja, aku tidak akan pernah mengizinkan!""Akh...Hemm...." Olivia mendesah kenikmatan saat Alb

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2)Kehamilan kedua, anak ketiga

    Saat Dokter Bram sudah pergi, seluruh anggota keluarga Albert berkumpul di kamar utama. Olivia sudah tertidur karena baru saja diberi suntikan anti nyeri oleh Dokter Bram. Jadi, saat ini Albert dan Zacky saling memandang. Keduanya saling berpandangan dengan pemikirannya masing-masing. Albert sedang kalut dan cemas dengan kehamilan Olivia ini. Karena, usia Olivia yang sudah tidak muda lagi tentunya, dan hal itu sudah pernah dibahas oleh Dokter Bram saat mereka memutuskan untuk melakukan program kehamilan kedua untuk Olivia. Namun, karena sudah bertahun-tahun berlalu, mereka mengira bahwa memang sudah tidak ada lagi kesempatan untuk Olivia hamil. Dan, saat itu Dokter Bram mengatakan, akan sangat beresiko jika akhirnya Olivia hamil di usia 35 tahun ke atas. Karena akan banyak faktor penyebab yang membuat kehamilan itu beresiko, salah satunya adalah masalah umur dan tekanan darah yang rentan tinggi jika hamil pada usia itu. Itulah yang membuat Albert menjadi bingung saat ini.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Aku harap, kau merindukanku.

    "Apa kau benar-benar akan pulang malam ini?" tanya Gerald saat masuk ke kamar Zahra dan melihat Zahra sudah selesai dengan kopernya."Tentu. Aku sudah memberimu toleransi selama satu minggu karena Dayana sakit. Saat ini, dia sudah sembuh. Misa bisa menjaganya. Aku lihat, dia sudah mulai akrab dengan Misa," jawab Zahra sambil merapikan tempat tidurnya. Menyusun boneka-boneka kecil di sekitar kepala kasur."Tapi, tetap saja dia hanya dekat dan mau denganmu. Aku tidak yakin dia akan tenang saat kau tak ada nanti.""Maafkan aku, Ger. Sebaiknya kau pikirkan semua itu sendiri. Carilah cara agar Dayana tida rewel dan mengingatku.""Aku tidak yakin bisa. Baik Dayana maupun diriku, kami berdua membutuhkanmu di sisi kami." Zacky berkata dengan raut wajah serius dan kali ini sudah berada di dalam kamar sambil memegang pergelangan tangan Zahra dengan lembut."Kau harus bisa! Kau bisa mencoba untuk mencari pengasuh bayi yang baru. Mungkin nanti Dayana akan menyukainya. Bisa sa

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Kunjungan Elsa

    Zahra berjalan dan menyeret kopernya cukup jauh dari pagar menuju pintu utama. Karena, ia tak melihat satu penjaga pun yang berkeliling di sekitar mansion seperti biasanya. Zahra bertanya dalam hati, apa yang sedang terjadi? Mengapa para penjaga pun tidak ada satu pun yang terlihat? Sambil bertanya-tanya sendiri, Zahra masuk ke dalam. Pintunya memang tidak pernah dikunci. Karena penjagaan di sini sangat ketat dan belum ada yang berhasil melewati setengah dari pagar menuju mansion itu.Tak ada suara kebisingan atau apapun di dalam mansion. Itu tandanya semua orang sudah tertidur. Saat Zahra melewati kamar tamu yang tak kalah mewahnya dari kamar-kamar yang dihuni oleh penghuni mansion ini, Zahra dapat melihat seorang wanita sedang tertidur di atas ranjang besar itu. Pintu kamar itu sedikit terbuka, itu sebabnya Zahra bisa tau dan melihatnya dengan jelas."Apa yang kau lihat?" suara bass Zacky terdengar mengisi ruang telinga Zahra."Gadis yang tidur itu. Apa dia selamanya

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Bianca Cemburu

    "Bibi, sebaiknya istirahat saja di kamar. Aku akan meminta pelayan untuk mengantarkan makan malam Bibi ke kamar," ucap Elsa saat melihat Olivia yang sedang berjalan menuju meja makan."Aku tidak apa-apa, El. Kemarin hanya sedikit kelelahan saja. Kau kapan datang?" Olivia berkata dengan memberikan senyuman terbaiknya."Belum lama ini, Bi. Ayahku mengatakan bahwa Bibi sakit dan aku langsung merasa tidak tenang. Makanya aku bergegas ke sini pagi ini.""Kau sangat perhatian pada Bibimu ini, hum?" Olivia mencubit halus dagu runcing milik Elsa dengan gemas."Tentu saja. Bibi juga sama seperti ibu bagiku. Sejak kecil, Bibi selalu menyayangiku dan aku pun sangat menyayangi Bibi." Elsa menyandarkan kepalanya pada pangkal lengan Olivia.Tangan mereka saling bergandengan saat menuju ke meja makan. Bianca melihat pemandangan itu dan merasa sedikit tak enak hati. Elsa terlihat sangat akrab dengan Olivia. Lagi pula, Elsa terlihat sangat pandai menempatkan diri dan mengamb

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Sebuah keputusan

    "Pagi semuanya...!" sapa Zahra dengan senyuman hangat, yang baru saja datang dari arah dapur sambil membawa satu nampan penuh panaaekuk panas. Tapi tidak ada yang menjawab sapaannya itu kecuali Elsa. Itupun dengan suara yang sangat pelan, nyaris tak terdengar sama sekali. "Pagi kembali, Kak," jawab Elsa. Zahra menyadari suasana tegang di meja makan pagi ini. Suasana suram yang mencekam. Apalagi kalau bukan karena kemarahan sang kepala keluarga, Albert. Zahra berpikir bahwa Albert pasti marah karena ia kembali lagi ke mansion ini setelah memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat ini dan para penghuninya. Akhirnya, dengan memberanikan diri, Zahra menarik kursi di tempat Bianca duduk tadi. Ia meletakkan panekuk itu dengan perasaan hambar, karena ia pikir ayahnya akan menyukai panekuk itu untuk sarapan pagi ini. "Sayang, kapan kau pulang?" tanya Olivia berusaha menghangatkan kembali suasana yang mendadak terasa sangat dingin seperti sedang berada di kutub utara.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   (S2) Rencana Besar

    Di rumahnya, Gerald merasa sangat tertekan dan tersiksa oleh perasaan rindu yang membelenggunya. Kerinduannya pada Zahra seolah ak tebendung lagi. Namun, pria itu masih terlalu gengsi untuk menghubungi Zahra. Ia masih ingin menunggu dan melihat sejauh mana mereka bisa saling bertahan menanggung beban rindu yang sangat menyiksa diri itu. Saat ini Gerald sedang bekerja dari rumah karena harus menjaga memantau Dayana yang mulai aktif dan menangis terus saat ia akan berangkat ke kantor tadi pagi. Alhasil, Gerald memutuskan untuk tidak ke kantor hari ini dan menyelesaikan semua pekerjaannya dari rumah saja. Dayana juga sudah asyik bermain bersama Misa. Sesekali ia mendengar Dayana menyebut 'Mi' yang sudah bisa dipastikan bahwa ia mencari keberadaan Zahra. Dayana memang memanggil Zahra dengan sebutan Mami dan itu pula yang diajarkan oleh Gerald semenjak hubungan mereka semaik dekat beberapa bulan yang lalu. Gerald mencoba mengabaikannya. "Tuan Muda, maaf mengganggu pekerja

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status