Home / Romansa / Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda: Chapter 101 - Chapter 110

460 Chapters

Happy New Years

Terima kasih untuk para pembaca setia Albert dan Olivia. Berhubung buku ini sudah sampai pada batas yang ditentukan, maka dengan berat hati author harus menamatkan cerita ini. Terima kasih atas dukungannya selama ini. Terus ikuti novel-novel author yang lainnya ya. Author akan terus berusaha menyajikan bacaan yang layak dan bagus untuk para pembaca semuanya. Selamat tinggal mantan, eh 2021. Selamat datang pacar baru, eh 2022. Jangan lupakan kenangan yang pernah ada di antara kita. Semoga hari esok bisa lebih baik dari hari sebelumnya. Novel ketiga author sedang menunggu kontrak turun. Nanti kalau udah publish, diserbu ya Kakak-Kakak yang baik hati dan Royal. Semoga selalu diberi kesehatan dan dilancarkan rezeky nya. Agar selalu bisa top up koin buat baca novel karya icher šŸ˜˜šŸ˜˜ Selamat Tahun Baru šŸ’›šŸ’ššŸ’™šŸ§”ā¤ļøā™„ļøšŸ¤šŸ’œšŸ–¤šŸ¤Ž
last updateLast Updated : 2021-12-31
Read more

Info season 2

Hai kakak-kakak pembaca yang aku sayangi dan semoga menyayangiku juga ya. Kalau nggak sayang aku, sayang karya-karyaku aja deh. Hehe Sebelumnya, aku menginfokan kalau season 2 akan lanjut di buku yang baru. Tapi, karena diskusi dengan editorku, aku memutuskan untuk menyambung cerita tentang sepasang anak kembar Albert dan Olivia di buku yang sama. Jadi, kakak hanya perlu menscrol lagi ke bawah. Banyak kisah menarik yang menanti untuk Kakak-kakak baca dan berikan ulasan.  Jangan lupa juga berikan gem yang banyak ya, Kak. Agar aku semakin semangat menulis bab demi bab-nya dengan cerita yang semakin menarik setiap harinya. Aku akan selalu usahakan update bab setiap hari seperti sebelumnya. Agar Kakak tidak perlu lama-lama menunggu kelanjutan ceritanya. Dan jika berkenan, mampir juga ya ke cerita aku yang lainnya. Klik tentang penulis untuk menemukan judul buku karya author yang lain. Atas cinta dan keroyalan kakak-kakak semua, aku ucapkan te
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Pernikahan Spektakuler

"Sayang, tak bisakah kita melakukannya nanti?" tanya Olivia pada suaminya, Albert. "Kau harus membayar untuk harga pernikahan ini, Sayang." ucap Albert saat menghentikan kegiatannya mencumbui tubuh Olivia. "Kau memang seorang pebisnis sejati, tidak mau rugi sama sekali. Bahkan pada istrimu sendiri!" jawab Olivia dengan memainkan jari jemarinya di pipi Albert. "Ternyata, sekarang kau menjadi sangat pintar dan lebih agresif, hum?" "Aku belajar banyak darimu." "Benarkah? Ayo kita buktikan malam ini!" Olivia selalu menjadi prioritas utama bagi Albert. Apapun yang terkait dengan istrinya tak akan dia lewatkan begitu saja. Hingga detik ini, bagi Albert tak ada yang lebih penting dari pada kesenangan dan kebahagiaan Olivia. Segala macam cara akan dia lakukan agar istrinya senang dan bisa menikmati kehidupannya dengan baik. Sekali saja Olivia berkata atau meminta, maka semuanya akan menjadi kenyataan. Bagi Albert, segalanya san
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Gadis menyebalkan

Satu pekan telah berlalu. Hari ini, Olivia berjanji akan bertemu dengan Liona di salah satu pusat perbelanjaan. Awalnya, ia hanya ingin pergi sendiri saja. Namun, mengetahui bahwa Liona akan membawa Steve, tentu saja Zahra merengek agar diizinkan ikut bersama Olivia. Olivia tidak punya pilihan lain. Dan terpaksa juga harus membujuk Zacky untuk mau ikut bersamanya. Karena, hanya pada Zacky sajalah Zahra akan menuruti apapun itu perkataannya. "Mami, apa aku sudah terlihat cantik? Apa Steve akan menyukai penampilanku ini?" tanya Zahra yang masuk ke kamar Olivia dan memperagakan gaun merah muda yang ia kenakan.  Sebuah bandana bunga mengitari lingkar kepalanya. Sepatu boots putih membuat dirinya terlihat sungguh seperti seorang gadis remaja. Selera fashion yang sungguh bagus.  Bahkan, Olivia saja tak mahir dalam memilih dan memadukan pakaian, sepatu, aksesoris dan riasan seperti itu. Zahra, centil? "Andai Mami adalah seorang pria
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Berjanjilah.

Selama di Mall itu, Zacky hanya duduk mengawasi Zahra dan Steve yang berada di dalam arena permainan. Sementara ia bermain saham di tabletnya sambil sesekali melirik  ke dalam arena permainan itu.  Sementara Olivia dan Liona sedang berkeliling untuk berbelanja pakaian, sepatu dan tas. Olivia adalah seorang istri yang memiliki banyak acara-acara resmi sekarang. Tentu saja ia harus mulai memperhatikan penampilannya. Karena itu akan berpengaruh pada harga diri suaminya. Meski tetap saja Olivia lebih menyukai segala sesuatu yang sederhana.  "Steve, apa kau akan menjadi sahabatku selamanya?" tanya Zahra pada Steve di sela permainan bolanya. "Tentu saja tidak!" jawab Steve santai. "Kenapa? Apa kau tidak suka menjadi sahabatku?" Zahra bertanya dengan nada sedih. "Karena, saat sudah dewasa nanti aku akan menikahimu. Jadi kita bukan sahabat lagi."  "Benarkah? Lalu kita akan menikah seperti Daddy dan Mamiku kemarin?"
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Katakan sejujurnya.

Sesampainya di rumah, Olivia kehilangan mood untuk mereview satu persatu barang yang ia beli bersama Liona tadi. Zacky dan Zahra sudah kembali asik dengan dunia mereka sendiri. Tentu saja, Olivia menyempatkan diri untuk membelikan beberapa pakaian dan mainan untuk kedua bocah kembar itu. Jadi, saat ini Olivia bisa dengan tenang menikmati waktunya di kamar. Ia memijit kepalanya yang terasa sedikit pusing. Seperti apapun ia mencoba melupakan, kata-kata yang Jams ucapkan tadi tetap terngiang di telinganya. Olivia melihat jam, sudah jam lima sore. Pasti sebentar lagi Albert sampai di rumah. Olivia bangkit dari duduknya dan segera mandi, membersihkan diri untuk menyambut suaminya yang akan segera pulang dari bekerja. Namun, Olivia tidak bisa bersikap biasa saja saat ini. Ia harus menanyakan kebenaran hal itu pada Albert. Dulu, Albert mengatakan bahwa Lucy sudah mati bunuh diri dan mayatnya dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan jauh di perkampungan.
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Apa kau membunuhnya?

"Hai, Mom. Hai, Dad." sapa Zahra dan Zacky serentak, saat melihat Olivia dan Albert jalan bersama menuju meja makan. "Hai, Sayang." "Hai, my twin," Olivia dan Albert  menjawab bergantian. Mereka mengambil posisi duduknya masing-masing. Di atas meja, sudah tersusun beberapa macam menu makan malam. Tak lupa buah-buahan dan makanan pencuci mulut lainnya. Sejak Olivia dan si kembar menempati mansion ini kembali, suasana di mansion menjadi lebih hidup dan bewarna. Hidangan makan selalu menyerupai makan di Restoran mewah dengan berbagai jenis menu yang berbeda setiap jam makannya. Tentu saja, Jane dan Darwin adalah cheff yang handal di bidangnya masing-masing. Mereke adalah lulusan terbaik yang dipilih oleh Kakek Albert pada masanya. Sebab itu, Albert tidak hanya menganggap mereka sebagai cheff atau koki saja di mansion ini. Tapi sudah menganggap mereka berdua pengganti orang tuanya. Meski kadang, sifat arrogant masih sa
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Jangan bicara padaku.

Jam dua dini hari, Albert berjalan masuk ke dalam kamar tidurnya. Terlihat Olivia yang tidur meringkuk di atas ranjang mereka. Albert mendekatinya. Mata indah itu terlihat sembab. Hidung mancung yang ramping itu terlihat memerah. Sisa air mata masih menggenang di ujung kelopak matanya. Dengan penuh kasih, Albert membelai rambut Olivia. Ia merasa menyesal karena telah berbica kasar dan membentak Olivia. Hingga membuat istrinya itu menangis semalaman. Olivia pasti terluka karena sikap Albert. Saat Albert mengusap pipi mulus itu dengan lembut, Olivia membuka matanya. Menatap sendu pada sang suami. "Jangan menyentuhku, Al." cegah Olivia dengan nada bergetar. "Dengan tangan itu...kau sudah menghilangkan nyawa seseorang." lanjutnya, saat Albert masih diam tanpa kata membalas ucapannya. "Sayang.. kau tidak mengerti segalanya. Tolong, jangan seperti ini," balas Albert lembut. "Lalu, buat aku mengerti. Jelaskan padaku semuanya, agar aku
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) Go Cappadocia

Akhir pekan telah tiba, semua anggota keluarga sudah siap dengan barang bawaannya masing-masing. Sebenarnya, Albert menawarkan pergi menggunakan jet pribadinya.  Namun, Zacky menolak dengan alasan itu terlalu private. Ia ingin merasakan liburan yang sebenarnya, sama seperti yang orang-orang biasa lakukan. Melakukan perjalanan yang melelahkan tapi mengasyikkan. Lagi pula, perjalanan yang umum seperti ini bisa lebih mempererat hubungan antara kedua orang tuanya.  "Paman, apa kau sungguh tidak ingin ikut dengan kami?" tanya Zahra pada Mike, saat Mike datang menjemput mereka ke mansion. "Hem...sebenarnya aku sangat ingin ikut bersamamu, Nona Kecil. Tapi, Bibimu sedang tidak bisa melakukan perjalanan jauh saat ini." jawab Mike dengan raut wajah yang dibuat sedih. "Apakah Bibi Mona sudah menyimpan bayi dalam perutnya?" Zahra bertanya dengan polosnya. "Ha-ha...benar sekali, Sayang. Dan kau akan segera menjadi adik. Apa kau senang?"&
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

(S2) It's My Dream!

Setelah terbang hampir delapan jam, akhirnya mereka sampai di kota Istanbul, Turkey. Keluarga bahagia itu segera melanjutkan perjalanan ke hotel yang sangat terkenal dengan segala keunikan dan keindahannya. Cave Hotel, adalah salah satu hotel tradisional berbentuk goa hasil pahatan dari batu putih khas Goreme. Saat sampai di Cava Hotel, Albert dan Olivia langsung disambut oleh nuansa Romawi Kuno yang begitu kental. "Ah, sepertinya aku benar-benar sedang berada di zaman Kekaisaran Romawi," ucap Albert takjub. Olivia tak menyahut. Ia membuka jendela kamar tidurnya. Dan kali ini, Olivia yang berdecak kagum saat melihat pemandangan indah dari balon udara warna warni yang menghiasai wilayah Cappadocia. "It's my dream!" lirih Olivia seraya  tersenyum. Ia memejamkan matanya menghirup udara malam yang berhembus. Malam yang sangat indah di Cappadocia. "Kau punya mimpi untuk datang ke sini?" tanya Albert yang mendengar uc
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more
PREV
1
...
910111213
...
46
DMCA.com Protection Status