Keesokan harinya, Zahra sudah tampil bak ratu sejagad raya dengan menenteng sebuah paper bag berwarna silver. Apalagi kalau bukan oleh-oleh untuk pria yang dia klaim sebagai kekasihnya, Steve. Zahra sudah sibuk mendesak Olivia agar segera mengantarny ke apartemen Steve, karena memang selama tinggal di negara ini Steve dan keluarganya hanya menyewa apartemen di kawasan elite. "Mami, apa tidak bisa lebih cepat lagi? Aku sudah menunggu Mami sejak sepuluh menit yang lalu," desak Zahra tak sabar. "Iya, Mami sudah selesai. Apa kau sudah membawa oleh-oleh yang kita beli kemarin?" tanya Olivia saat berdiri dari kursi meja riasnya. "Tentu, aku tidak mungkin melupakan hal yang paling penting ini, Mom!" balasnya seraya memamerkan paper bag yang ia pegang. "Baiklah, Tuan Putri. Kau memang pacar yang sangat perhatian." "Tentu. Dan...harus! Jika aku menyukai seseorang, tentu saja aku harus berusaha mendapatkan perhatiannya. Dengan cara apa? Tentu sa
Last Updated : 2022-02-10 Read more