Home / Romansa / Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda: Chapter 81 - Chapter 90

460 Chapters

Daddy datang lagi

Setelah pertemuannya siang itu dengan Zacky dan Zahra, hati Albert menghangat jika membayangkan bisa menggendong dan mencium anak-anak itu. Pagi ini Albert tidak berniat untuk pergi ke kantor. Sudah seminggu ini, ia rutin mengunjungi rumah mertuanya, Willson. Sementara itu, Mike kewalahan mengurus semua pekerjaan di Kantor.  Albert hanya akan datang saat rapat penting yang benar-benar mengharuskan dirinya datang.  Namun, jika masih bisa di wakilkan pada Mike, maka Albert akan melimpahkan semuanya pada Mike. Tanpa rasa bersalah, Albert meminta Mike untuk menyelesaikan semuanya. Seperti pagi ini. "Mike, apa semua file penting itu sudah kau periksa?" tanya Albert pada sambungan telepon. "Sudah, Tuan Muda. Tapi, klien dari Roma ini meminta Anda yang hadir pada meeting siang ini." jawab Mike tegas.  "Katakan saja padanya, aku ada urusan penting." jawabnya santai. "Tapi, dia mengancam akan menarik saham di Perusahaan i
last updateLast Updated : 2021-12-23
Read more

Tuan Muda Kecil

Keesokan harinya, Albert datang jam tujuh lewat tiga pulih menit. Ia sengaja datang lebih awal dari yang ia janjikan pada Zacky kemarin. Kali ini, Albert menggunakan mobil limited edition yang baru sekali ia pakai sejak di beli. Karena kali ini, yang akan ia jemput adalah lelaki yang punya harga diri tinggi dan penuh dengan rasa percaya diri. Sama persis seperti dirinya. Saat sampai di rumah Willson, ia segera masuk ke dalam. Menuju ke ruang makan. Di sana  sudah duduk semua anggota keluarga. Willson, Ollivia, Zacky dan Zahra. "Hai, Dad. Kau datang lebih awal?" sapa Zahra dengan senyumnya khas. Senyum yang mirip sekali dengan Ibunya, Ollivia. "Kurasa, aku mulai bosan makan makanan yang dibuat oleh Darwin dan Jane. Jadi aku ingin mencoba masakan di sini. Apa boleh?" tanya Albert sambil melirik ke arah Olivia. "Tentu saja, ayo, silahkan duduk." jawab Willson dan mempersilahkan Albert mengambil posisi duduk. Olivia melirik dengan waj
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Pencuri Hati

Pada malam sebelumnya, Albert menelpon Olivia. Dan membuat wanita itu akhirnya memberikan izin padanya untuk membawa Zacky ke Perusahaan. Albert memanggil nomor ponsel milik Olivia. Olivia yang sedang berselancar di sosial medianya, terkejut oleh panggilan telepon dari Albert. Lantas, dengan reflek menjawab panggilan itu. "Wah, cepat sekali kau mengangkat telepon dariku? Atau, jangan-jangan kau memang sedang  menunggunya?" tanya Albert. Olivia merasa kesal dengan pertanyaan Albert, sekaligus merutuki dirinya sendiri yang begitu ceroboh. "Aku sedang bermain ponsel, dan tidak sengaja menekannya saat kau menelpon," jawab Olivia ketus. "Benarkah?" Albert bertanya diiringi tawa renyah. "Apa kau menelponku hanya untuk membahas itu? Jika tidak ada lagi yang ingin kau sampaikan, aku akan menutup telepon ini. Selamat mal.." "Tunggu... Tunggu... Kenapa kau masih saja pemarah seperti dulu?" potong Albert saat Olivia hendak memutuskan
last updateLast Updated : 2021-12-24
Read more

Apa kau ingin menggoda Daddy-ku?

"Tuan Muda Zack, ayo aku antar ke ruang HRD. Di sana, Anda akan melihat banyak hal tentang informasi keuangan." ajak Lucy yang tiba-tiba mendekati Zacky di ruangan Mike.  "Lucy, kurasa tidak usah sekarang. Tuan Muda Zack masih lelah usai berkeliling mengenal setiap sudut perusahaan ini," Mike yang melihat Zacky tidak bersemangat mendengar tawaran Lucy, segera memberikan jawaban. "Aku tidak bicara padamu, Mike. Kenapa kau yang menjawabnya. Biarkan Tuan Muda Zack yang menentukan." Lucy mendengus kesal pada Mike. "Tuan Muda akan marah padamu jika kau terlalu memaksa, dan membuat anaknya kelelahan," bisik Mike dengan sengaja, agar Zacky tidak merasa terganggu dengan perdebatan mereka berdua. "Kau tau apa. Dasar pria aneh, pantas saja tidak ada wanita yang mau berkencan denganmu sampai saat ini. Itu karena dirimu yang aneh dan terlalu ikut campur urusan orang lain," ejek Lucy. Mike hanya bisa diam mendengar sindiran dan ejekan dari Lucy. Perta
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Hadiah untuk Daddy

"Dimana Lucy? Kenapa aku tidak melihatnya?" tanya Albert pada Mike, saat telah selesai rapat dan kembali ke ruangannya. "Kenapa Daddy mencari wanita penggoda itu?" Zacky balik bertanya. "Wanita penggoda?" Albert mengulangi pertanyaan Zacky. "Tidakkah Daddy menyadari cara berpakaiannya yang tidak pantas untuk seorang karyawan perusahaan? Atau mungkin, Daddy menikmati pemandangan dan rayuannya setiap hari?" selidik Zacky dengan penuh curiga. "Ha-ha-ha... Kau ini ternyata lebih cerdas dari yang kuduga. Apakah kau merasa dia begitu karena ingin menarik perhatian dan menggoda Daddy mu yang tampan ini?"  "Dad.. berhenti bercanda!" "Baiklah-baik. Mana mungkin selera Daddy serendah itu, Sayang. Kau tau, di hati Daddy hanya ada Mami mu seorang. Dulu, sekarang, esok dan selamanya. Apa kau mengerti?" tanya Albert dengan mengangkat Zacky ke atas pangkuannya. "Ya, kuharap begitu." jawab Zacky lambat. "Tuan..." panggil Mike sete
last updateLast Updated : 2021-12-25
Read more

Makan Malam Keluarga

Setelah Zahra selesai mandi dan memakai piyamanya, hari sudah menunjukkan jam enam sore. Memang tadi Albert pulang lebih awal. Jam tiga ia sudah meninggalkan kantor. Karena takut semakin lama di kantor, akan semakin lelah Zacky nantinya. Saat akan memandikan Zahra tadi, Albert telah menghubungi Mike yang masih menunggu di luar rumah. Ia menyuruh Mike untuk pulang saja terlebih dahulu. Nanti ia akan menelpon jika akan pulang.  Mereka berdua berjalan ke meja makan. Melihat di atasnya sudah tersaji beberapa hidangan lezat yang menggugah selera. Mata Albert terfokus pada semangkok rendang hitam. 'Rendang? Apa dia sengaja memasaknya untukku? Tidak. Mana mungkin dalam waktu singkat ia sudah selesai memasak rendang. Pasti ia memesannya online," batin Albert sambil terus menatap rendang kesukaannya itu. "Apa yang kau lihat?" tanya Olivia nyaring, mengejutkan Albert dari lamunannya. "Aku hanya melihatmu," jawabnya sembarangan. Membuat wani
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

Jangan pergi lagi!

Usai makan malam yang baru pertama kali dirasakan oleh keluarga besar ini setelah lahirnya Zacky dan Zahra, Olivia tampak sangat cekatan membersihkan meja makan. Zahra yang sudah menguap, merengek pada Albert minta ditemani tidur. Sementara Zacky sudah duluan kembali ke kamarnya. Saat ini, karena mereka masih tinggal di rumah Willson, kamar Zacky dan Zahra digabung menjadi satu. Terlebih, karena mereka masih terlalu kecil untuk tidur terpisah di kamar masing-masing. Albert tidak bisa menolak, rengekan Zahra semakin kencang. Akhirnya di sini lah dia sekarang, di atas ranjang jumbo yang sudah di huni Zacky. Bocah tampan itu sudah kembali terlelap.  "Sayang, apa Daddy harus tidur di sini? Ini sangat sempit." Albert sengaja mencari alasan agar Zahra mau tidur tanpa Albert ikut berbaring di sampingnya. "Daddy, jangan mencari alasan. Bahkan jika kasur ini di huni oleh kita berempat, itu masih sangat muat dan luas." protes Zahra. "Baiklah, oke-o
last updateLast Updated : 2021-12-26
Read more

Ini baru pemanasan, Sayang.

"Kakiku kesemutan..." ucap Albert tiba-tiba setelah hampir lima belas menit mereka berdiri saling berpelukan. Olivia tersadar dan langsung mendorong tubuh Albert kuat hingga menabrak pintu kamar. Albert merosot ke lantai. "Apa yang kau lakukan?" tanya nya dengan tak percaya. "So-sorry. Aku tak sengaja. Apa itu sakit?" Olivia membungkuk dan berniat untuk mencoba membantu Albert berdiri. Namun, belum sempat ia mengalungkan tangan Albert pada bahunya, Albert telah lebih dulu mencuri cium pada bibir manisnya. "Manis...ternyata, rasanya masih sama seperti dulu," Albert berkata sambil menjilati bibirnya dari sisa saliva yang menempel dari ciuman tadi. "Kau...berani sekali kau? Kenapa kau menciumku tanpa izin?" Olivia menunjukkan sikap tak terimanya atas sikap Albert. "Aku suamimu, aku berhak melakukan apapun tanpa meminta izin terlebih dahulu." Albert membalas dengan tangan yang sudah berada di belakang tubuh Olivia. Sejurus
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

Malam yang panas.

Setelah Albert selesai melecuti semua pakaian yang menempel di tubuhnya, ia kembali mencumbui Olivia dengan penuh semangat. Albert bahkan tak pernah bermimpi bisa bercinta seperti ini lagi dengan Olivia. "Sayang, kau sudah siap?" tanya Albert. Olivia membuka matanya dan mengangguk pelan. Tanpa mengulur waktu lagi, Albert segera mengarahkan pejantan tangguhnya ke bagian kewanitaan Olivia. "Kau sangat sempit, Sayang." Albert berkata sambil terus mencoba menerobos masuk. "Tentu saja, aku sangat menjaga dan merawatnya sejak melahirkan si kembar." jawab Olivia dengan bangga. "Apa itu untukku? Kau merawatnya untukku atau demi diriku?"  "Itu sama saja, Al." jawab Olivia malu. "Jadi, apa itu benar?" Albert menuntut jawaban dari Olivia. "Kau tau jawabannya.." Albert diam sesaat dan melanjutkan kembali tugasnya. Dengan sekali dorongan penuh tenaga, Albert berhasil memasukkan benda keramat itu dalam milik Olivia.
last updateLast Updated : 2021-12-27
Read more

Dia suamiku!

Mike datang setelah Albert menelponnya. Kemudian, mereka bertiga berangkat bekerja. Meninggalkan kedua anak kembarnya bersama dengan Willson, sang kakek. Tentu saja Albert bersikeras mengantarkan Olivia ke perusahaan yang kini di pegang penuh oleh Olivia itu. Setelah itu, baru ia akan pergi ke kantornya. Awalnya, tentu saja itu penuh drama penolakan dari Olivia. Namun, melihat kedua anaknya menatap mereka dengan heran, Olivia mengalah. "Mike, nanti berhenti saja di parkiran depan. Aku akan masuk dari depan." titah Olivia. "Baik, Nyonya." jawabnya singkat. "Mike..." panggil Olivia lagi. "Ya, Nyonya," "Sejak kapan kau mengubah panggilanmu padaku?" "Apa ada sesuatu yang salah, Nyonya?" "Dulu kau selalu memanggilku dengan sebutan Nona, kenapa sekarang menjadi Nyonya? Apa aku terlihat tua setelah mempunyai dua orang anak?" Olivia jelas bukan orang yang suka menerima segalanya dengan mudah. "Bu-bukan begitu Ny
last updateLast Updated : 2021-12-28
Read more
PREV
1
...
7891011
...
46
DMCA.com Protection Status