Share

Dia suamiku!

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mike datang setelah Albert menelponnya. Kemudian, mereka bertiga berangkat bekerja. Meninggalkan kedua anak kembarnya bersama dengan Willson, sang kakek.

Tentu saja Albert bersikeras mengantarkan Olivia ke perusahaan yang kini di pegang penuh oleh Olivia itu. Setelah itu, baru ia akan pergi ke kantornya. Awalnya, tentu saja itu penuh drama penolakan dari Olivia.

Namun, melihat kedua anaknya menatap mereka dengan heran, Olivia mengalah.

"Mike, nanti berhenti saja di parkiran depan. Aku akan masuk dari depan." titah Olivia.

"Baik, Nyonya." jawabnya singkat.

"Mike..." panggil Olivia lagi.

"Ya, Nyonya,"

"Sejak kapan kau mengubah panggilanmu padaku?"

"Apa ada sesuatu yang salah, Nyonya?"

"Dulu kau selalu memanggilku dengan sebutan Nona, kenapa sekarang menjadi Nyonya? Apa aku terlihat tua setelah mempunyai dua orang anak?" Olivia jelas bukan orang yang suka menerima segalanya dengan mudah.

"Bu-bukan begitu Ny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Diani
semakin penasaran membacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Mike...!!

    Di rumah, Zacky dan Zahra terlihat sedang bersiap. Mereka akan ke mansion Albert pagi ini. Setelah Mike mengantarkan Olivia dan Albert bekerja, Mike akan kembali untuk menjemput mereka. Sepertinya, sekarang Mike memiliki tugas baru selain sebagai asisten pribadi Albert. Zacky dan Zahra sudah menunggu dengan tidak sabar. Sementara Willson, mengawasi kedua cucunya dari balik koran yang ia baca. "Kakek, kenapa Paman Mike lama sekali?" tanya Zahra tak sabar. "Sabarlah, Manis. Mungkin Paman Mike belum selesai mengantar Mami dan Daddy," jawab Willson dengan melipat koran dan meletakkannya di atas meja. "Dasar perempuan. Selalu saja tidak sabaran!" sindir Zacky. Zahra melirik Zacky dengan kesal. Lalu mengeluarkan tablet dari tas sandangnya. "Kau akan tau nanti, dalam beberapa kasus pria lebih tidak sabaran daripada wanita!" jawab Zahra ketus. Mendengar ucapan Zahra, Willson tersenyum tak percaya. Bagaimana bisa cucunya yang bahk

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Zahra Kritis

    Setelah puas mengomeli Mike, telepon langsung diputuskan sepihak oleh Albert. Mike yang sadar bahwa lupa memperhatikan Zahra, segera menyusul bocah itu ke rak bagian coklat-coklat tempat ia terakhir terlihat. Namun, ternyata Zahra sudah tidak berada di sana lagi. Albert melihat ke arah Zacky yang sudah duduk manis di samping meja kasir. Mike segera berkeliling, menyusuri lorong-lorong rak makanan dan minuman mencari keberadaan Zahra. Tapi tidak bisa ia temui dimana pun. Dalam kepanikannya, Mike tiba-tiba melihat Zahra keluar dari ruangan khusus karyawan. Mike segera berlari untuk menghampiri anak majikannya itu. "Nona Kecil, apa yang terjadi? Anda darimana saja? Aku mencarimu sejak tadi." Mike memburunya dengan banyak pertanyaan. "Tidak apa-apa, Paman. Aku hanya ke kamar kecil. Aku sudah selesai. Ayo kita bayar." jawabnya santai, lalu berjalan ke arah kasir. Disana Zacky sudah menunggu dengan wajah masam dan sedikit menggerutu.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Seseorang dalam rekaman cctv

    Mike sudah berada di mini market itu. Dan berbicara dengan manager di ruangannya. "Aku ingin melihat rekaman cctv dari jam sembilan sampai jam sepuluh pagi ini, segera!" pinta Mike dengan tegas. "Tapi, Tuan. Untuk kepentingan apa semua itu? Kami harus mempunyai alasan yang jelas untuk memperlihatkan rekaman cctv itu padamu!" jawab sang manager. "Putri Boss ku sedang kritis saat ini di Rumah Sakit, dan itu terjadi sesaat setelah dia keluar dari mini market ini. Bahkan, saat ia baru saja akan menaiki mobil." hardik Mike dengan penuh emosi. "Dan, Boss ku itu adalah Albert Jay Camerrun. Kalau kau masih menolak, siap-siaplah tempatmu ini akan rata dengan tanah." lanjut Mike lagi dengan sedikit mengancam. Mendengar nama Albert disebut, manager itu langsung terlihat pucat dan panik. "Ba-baik, Tuan. Ayo ikut aku ke ruang monitor," jawabnya dengan gugup dan langsung berdiri menuntun Mike ke ruang monitor. Meski ini hanya mini market bia

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Willson meninggal

    Di Rumah Sakit, keadaan mendadak berubah total. Olivia yang dari awal berusaha untuk bisa bersikap tenang, akhirnya tak mampu lagi menahan dirinya untuk tidak berteriak sekuat-kuatnya. Suaranya mengejutkan orang-orang yang ada di sekitar mereka. "Apa lagi ini?" teriaknya dengan tangisan yang pecah dalam pelukan Albert. Saat ini ayah dan putrinya sedang berjuang melewati masa-masa kritis. Willson dikabarkan tidak sanggup menerima kabar keadaan Zahra. Sehingga mengalami serangan jantung mendadak. Saat ini para Dokter terbaik sedang berusaha menyelematkan nyawa nya. Sementara Zahra sudah dipindahkan ke ruang perawatan VVIP. Olivia ingin menemani Zahra, tapi ia juga tak ingin meninggalkan ayahnya sendiri di dalam ruangan itu. Meski hanya bisa menunggu dari luar. "Al, pergilah temani putri kita. Aku akan disini menunggu ayah." ucap Olivia saat melepaskan pelukannya dari Albert. "Tapi, aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri dengan kon

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Adikku yang cantik.

    Dua hari berlalu sejak kejadian hari itu. Dan semua sudah tak sama lagi sekarang. Setelah pemakaman Willson, Olivia tidak kuat jika menginjakkan kaki di rumah itu. Ia akan langsung menangis, meraung dan menjerit. Rasa sakit kehilangan ayah dan ibunya begitu cepat, membuat jiwa Olivia terasa ingin pergi. Jika tak mengingat kedua anak kembarnya, mungkin saja Olivia sudah bunuh diri sejak kemarin. Kesehatan Zahra sudah berangsur membaik. Meski belum ada tanda-tanda bahwa ia akan sadar. Karena menurut Dokter yang menanganinya, obat bius yang terhirup oleh Zahra ada jenis bius yang mematikan. "Kami menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan, Tuan." ucap Dokter yang dipercayakan Albert untuk menangani kondisi Zahra. Dia adalah Dokter terhebat yang sengaja didatangkan dari Calivornia. "Apa itu? Jelaskan dengan bahasa yang mudah untuk kupahami." Jawab Albert dan menatap Dokter David dengan tak berkedip. "Begini. Dari hasil pemeriksaan,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Nama pria itu adalah...

    "Sayang, nanti setelah makan malam aku akan keluar sebentar. Ada pekerjaan penting yang harus segera ku selesaikan!" ucap Albert. "Baiklah. Aku juga harus pergi ke Rumah Sakit setelah Zack tidur!" jawab Olivia yang masih asik dengan kesibukannya menyusun pakaian di lemari. "Ada Mike yang menjaga Zahra, tunggulah sampai aku kembali. Kita akan pergi ke Rumah Sakit bersama!" "Bukankah ada pekerjaan? Biarkan aku pergi sendiri. Zacky akan tetap disini bersama Darwin dan Jane. Sepertinya, mereka langsung akrab dan memahami keinginan Zack," ucap Olivia lagi dengan raut wajah yang agak heran. "Tentu saja, kedua orang tua itu melihat Zack seperti diriku saat kecil." Albert berkata dengan bangga. "Apa kau menyebalkan seperti itu saat kecil, Al?" "Hemm... Sebenarnya tidak. Aku sangat ramah ketika aku masih kecil," "Benarkah? Kenapa aku mencium aroma-aroma ketidak jujuran di sini?" Olivia sengaja mengejek. Albert diam. Setelah berp

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Memohonlah untuk kematianmu!

    "Sayang, aku harus ke kantor sekarang. Aku akan mengerjakannya dengan cepat," ucap Albert sesaat setelah selesai makan malam. "Baiklah... Jaga dirimu baik-baik, Al. Aku akan menunggumu pulang, dan kita akan pergi bersama ke Rumah Sakit." Olivia menjawab sambil membereskan meja makan yang berantakan. Meski Albert tidak mengizinkannya melakukan satu pekerjaan pun di mansion ini, bukan Olivia namanya jika tetap duduk diam menikmati statusnya sebagai Nyonya rumah. Setelah mengecup bibir manis Olivia, Albert bergegas meninggalkan mansion. Tinggallah Olivia, Zacky, para pelayan dan penjaga di mansion itu. Albert melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Giginya beradu menciptakan bunyi 'kretek.. kretek..' akibat menahan amarah yang luar biasa besar. Lima belas menit perjalanan, Albert sampai di sebuah rumah tua di tengah hutan. Sebenarnya, selama ini tempat itu sangat dekat dengannya. Hanya saja, jika harus melewati hutan akan mamakan waktu hingga s

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   Kekuatan Cinta

    Malam itu, setelah memastikan tidak ada tanda-tanda yang bisa membuat Olivia mencurigainya, Albeet kembali ke mansion. Saat Albert memasuki kamar, Olivia tampak sudah tertidur dalam keadaan rapi. Sepertinya dia sudah bersiap sejak tadi, dan tertidur saat menunggu Albert datang. "Olive... Sayang..." Albert berusaha membangunkan Olivia sepelan dan selembut mungkin. "Kau sudah pulang, Al? Jam berapa sekarang?" tanya Olivia saat panggilan Albert berhasil membangunkan tidurnya. "Jam sepuluh malam. Apa kau akan tetap ingin pergi?" "Tentu... Aku baru saja tertidur saat menunggumu pulang!" "Maafkan aku, karena tiba-tiba ada perubahan kontrak dengan klien asing," "Ya, aku mengerti. Tunggu sebentar!" Olivia berkata sambil beranjak dari kursi tidurnya. "Sayang, kau mau kemana?" Albert tak bisa untuk tidak bertanya. " Aku hanya ingin mencuci muka, agar penglihatanku kembali cerah dan segar," "Oke, baiklah!"

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Harapan Terakhir

    “King! Aku yakin dia bisa membawamu ke jalan yang seharusnya kau tempuh,” jawab Zahra dengan keyakinan penuh.“Jangan konyol, Moms. Dia tidak sebanding denganku! Aku ini kakaknya, meski kami tidak sedarah. Aku tidak akan pernah tertarik dengan bocah ingusan seperti dia,” bantah Dayana dengan sangat tegas di depan Zahra dan wajahnya tampak sangat kesal.Dia segera pergi dari hadapan Zahra dan tidak ingin lagi membahas masalah yang sensitif itu. Bagaimanapun juga, Dayana menyadari bahwa dia sudah salah jalan. Namun, dia juga tidak meminta dirinya menjadi seperti itu. Semuanya terjadi dan mengalir apa adanya tanpa diminta dan dipaksa. Jadi, apa yang harus dia lakukan selain pasrah dan menerima semua keadaan itu dengan hati luas?Dayana memang gadis yang berasal dari keluarga terpandang dan bisa dikatakan semua yang dia lakukan pasti akan menjadi konsumsi publik. Akan tetapi, dia juga tidak bisa berpura-pura demi membuat orang lain senang dan puas. Dia ingin tetap menjadi dirinya sendiri,

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Pengakuan Dayana!

    Zahra tidak bisa berkata-kata saat baru saja mendengar pengakuan dari putrinya itu. Dadanya terasa penuh dan sangat sesak sehingga tidak bisa bernapas dengan baik. Dia tidak menduga bahwa Dayana akan mengakui hal besar dan sangat mengejutkan itu padanya dan Gerald.Saat ini Zahra bisa melihat perubahan warna pada wajah Gerald. Pria itu jelas sedang marah besar pada Dayana dan dia masih diam saja berusaha menahannya. Hal itu tentu saja mengingat bahwa Dayana adalah putri mereka satu-satunya.“Sayang ... tolong ralat lagi kata-katamu itu. Katakan padaku kalau kau hanya bercanda dan semua itu mungkin hanya sebuah prank atau kejutan untuk kami. Kau ingin membuat daddy marah seperti saat Mami marah ketika kalian bersekongkol membuatku cemburu dan marah besar saat itu kan?” tanya Zahra dengan menguatkan hati dan mencoba tetap tenang.“Tidak. Kali ini aku sangat serius dan aku memiliki pacar wanita. Dia adalah Jeslyn yang sering datang ke sini dan aku sering menginap di apartemennya,” jawab

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menyukai Sesama

    Zahra kembali ke kediamannya dengan perasaan yang bercampur aduk. Dia baru saja mengunjungi pemakaman keluarganya dan kemudian mendapati fakta bahwa King menaruh hati pada Dayana. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu jika memang sudah begitu takdirnya.“Ada apa, Sayang? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Gerald yang menatap istrinya dengan pandangan heran.“Bukan apa-apa, Sayang. Aku hanya merasa lucu saat seorang pria menyukai gadis, tapi mereka selalu bertengkar tiap kali bertemu,” jawab Zahra kepada Gerald.“Siapa yang kau maksud? Apakah itu kisah kita dulu?” tanya Gerald dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Dayana.“Tidak. Aku mengatakan tentang King. Eh ... tapi, ternyata kisah kita juga hampir sama seperti itu. Dulu aku dan kau juga selalu saja berdebat dan bertengkar tiap kali bertemu.”“Kau benar, Sayang. Kau tahu? Semua itu membuatku senang dan hidupku menjadi lebih berwarna.”“Jadi, kau suka bertengkar denganku?”“Hem ... sepertinya aku lebih suka berteng

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mencintai Dayana

    “Apa benar kau tidak masalah sendirian, Nak?” tanya Zahra pada King dengan suara yang sangat lembut.“Aku tidak sendiri, Moms. Masih ada mamiku juga di sini,” jawab King saat melihat Auriel turun dari tangga.“Kakak. Kapan kau datang?” tanya Auriel yang langsung menyapa Zahra dengan sangat ramah.“Belum lama. Aku bahkan sudah mengunjungi Zacky, Mami, dan Daddy bersama King.” Zahra menjawab sopan dan kemudian keduanya bercium pipi kanan dan pipi kiri.Zahra memang sudah menerima kehadiran Auriel dan King sejak lama. Mereka sudah sangat baik satu sama yang lainnya. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berselisih lagi. Lagi pula, semuanya sudah cukup jelas dan tidak ada hal besar yang harus diperdebatkan lagi.“Silakan duduk, Kak. Aku akan membuatkanmu minum,” ucap Auriel dengan sangat ramah.“Tidak perlu, Sayang. Aku tidak tamu di sini dan jangan memperlakukanku seperti tamu,” tolak Zahra dengan senyum lebar.“Tapi, tidak ada salahnya seorang adik menjamu kakaknya yang datang

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Masih Ada Aku

    “Dad, aku dan Mami datang.”“Zack! Apa kau bahagia di sana bersama Bianca? Apa kau bertemu dengan Mami dan Daddy juga? Kalian pasti bahagia sudah berkumpul di sana bukan? Kenapa kalian semua meninggalkan aku sendiri di sini? Kalian tidak ingin mengajakku? Apakah aku masih begitu menyebalkan bagi kalian?”“Moms ...,” lirih King dengan nada pilu saat mendengar Zahra bertanya beruntun seperti itu di depan makam saudara kembarnya – Zacky.“Tuan Muda Zacky yang terhormat. Apa kau liat dengan siapa aku datang hari ini? Kau pasti senang melihatnya bukan? Lihatlah, dia begitu mirip denganmu saat kau masih muda. Aku bahkan merasa seperti usiaku baru dua puluh tahun saat berada di sampingnya,” ungkap Zahra yang sengaja menghibur diri dengan berkelakar seperti itu.King hanya bisa tersenyum tipis saat mendengar candaan Zahra pada Zacky yang kini hanya bisa mereka temui dalam bentuk batu nisan yang indah dan elegan itu. Meskipun begitu, Zahra tampak sangat bahagia dan seperti dia memang sedang be

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - KING SADAR

    Auriel sangat bahagia saat melihat putranya sudah kembali tersenyum dan tertawa seperti itu. Sudah sejak lama dia tidak melihat tawa King yang begitu lepas, bahkan dulu dia nyaris tak pernah tersenyum sama sekali. Hal itu membuat hati Auriel merasa sedih dan juga merasa bersalah karena tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dalam hati putranya itu.“Aku berpikir, Mami akan memberikan syarat yang luar biasa dan membuatku sedikit takut,” ucap King kepada Auriel yang masih menatap putranya yang dulu kecil itu tertawa bahagia.“Aku mana mungkin memberikan syarat yang membuatmu menderita, Nak. Kau adalah sumber kebahagiaanku dan kau adalah segalanya dalam hidupku. Karena kau ada, makanya aku masih ada dan berdiri di depanmu saat ini, Sayang.” Auriel mengungkapkan isi hatinya kepada King dengan sungguh-sungguh.“Oh, Moms. Jangan bicara seperti itu lagi dan membuat aku sedih.”“No, Sayang. Kau tidak boleh lagi bersedih setelah banyaknya kesedihan yang sudah kita lalui bersama dengan hebat.

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Mafia Berbahaya

    “Apa kau benar-benar tidak akan datang, Sam?” tanya Queen yang saat ini masih membuka jendela kamarnya dan menunggu kedatangan sang kekasih.Dia berharap, Samuel bisa segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan kembali menemui dirinya. Cinta baru saja bersemi di antara mereka. Tentu saja hati berbunga bunga dan masih tetap ingin bersama lebih lama. Akan tetapi, sepertinya semua itu tidak akan terjadi malam ini dan Queen tidak bisa lebih lama menunggu.Gadis itu terlelap setelah jam dinding berada di angka satu. Dia tidak bisa lagi menahan kantuknya dan dia sadar bahwa Samuel tidak akan datang malam ini.“Selamat malam, Sayang. Apa kau menungguku datang?” tanya sebuah suara yang berbisik di telinga Queen saat ini.Perlahan, Queen membuka matanya dan wajah seorang pria tampak samar-samar di hadapannya saat ini. Pria itu tersenyum dengan sangat manis padanya dan memberikan sebuah kecupan di bibirnya. Dari kecupan itu saja, Queen tahu bahwa Samuel telah datang malam ini.“Aku menun

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Memancing Gairah

    Charlos tidak pernah menyangka jika hidupnya akan didatangi oleh seorang gadis ingusan seperti Thabita. Dia tidak hanya menyebalkan, tapi juga sangat menganggu sehingga Charlos kehilangan waktu istirahatnya karena gadis itu terus saja mengusik ketenangannya.“Berhentilah bermain-main, Thabita. Aku tidak suka bercanda untuk masalah pernikahan!” tegur Charlos sekali lagi kepada Thabita dengan wajah yang masam.“Aku juga tidak pernah main-main soal pernikahan. Bukankah pernikahan itu adalah impian semua orang? Aku selalu bermimpi mempunyai suami yang usianya lebih tua dariku,” sahut Thabita yang tidak mau kalah.“Kalau begitu, kau carilah sugar daddy yang mau mengurusmu! Aku belum terlalu tua asal kau tahu!”“Usiamu bahkan sudah menginjak kepala 4 bukan? Apa itu belum terlalu tua namanya?” tanya Thabita dan jelas ucapan gadis itu membuat Charlos kehilangan kendalinya saat ini.Bagaimanapun juga, Charlos adalah pria biasa yang masih memiliki emosi tak terkontrol. Dia sudah biasa dilatih d

  • Menjadi Istri Muda Si Tuan Muda   S3 - Menikahlah Denganku, Paman!

    Namun, meskipun Thabita senang mendengarnya dia tentu juga merasa bingung dengan pernyataan Charlos tadi. Apakah benar pria itu akan membawanya pulang bersama rombongan tuan besarnya? Bukankah Charlos hanyalah seorang ajudan dan semua itu pasti tidak mudah baginya untuk berhasil meyakinkan bos untuk membawa wanita asing bersama mereka pulang.“Apa lagi yang kau pikirkan? Jangan banyak bergerak dan tetaplah tenang di atas ranjang ini. Aku tidak akan mengobati lukamu lagi jika kau masih tidak mendengarkan aku!” ancam Charlos pada Thabita dengan tegas dan terdengar tidak main-main.“Baiklah, Sayang. Apapun yang kau katakan,” sahut Thabita sengaja menggoda Charlos dengan sebutan sayang.Benar saja, wajah Charlos langsung memerah seperti merasa malu dan tidak bisa tenang di depan Thabita. Bagaimana bisa dia menjadi tidak konsen saat Thabita memanggilnya sayang seperti tadi? Apa yang gadis itu pikirkan dan Charlos membalikkan badan untuk membuang kecanggungannya dengan alasan akan meletakka

DMCA.com Protection Status